10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia, Ada dari Israel
Beberapa kota di dunia memiliki biayahidup yang tinggi karena dipengaruhi beberapa faktor.
Beberapa kota di dunia memiliki biayahidup yang tinggi karena dipengaruhi beberapa faktor.
-
Mengapa Israel memiliki angka kelahiran yang tinggi? Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap hal ini adalah dukungan pemerintah untuk keluarga besar, nilai-nilai tradisional yang kuat, dan rasa keamanan sosial yang tinggi.
-
Mengapa warga Indonesia harus membayar biaya visa ke Israel? Sementara, bagi warga Indonesia yang hendak berkunjung ke Israel harus membayar aplikasi senilai USD35 atau sekitar Rp558.000.
-
Kenapa biaya hidup di Georgia mahal? Namun karena masuknya orang Rusia baru-baru ini, harga sewa jadi naik dua atau tiga kali lipat.
-
Dimana negara dengan internet termahal? Berikut adalah 5 negara yang harga internetnya paling mahal di dunia: Tokelau Wilayah Dependensi Tokelau merupakan bagian dari Selandia Baru dan terletak di Samudra Pasifik selatan.
-
Di mana kota dengan jutawan terbanyak? Dalam laporan tersebut, kota New York menduduki peringkat teratas sebagai kota yang memiliki banyak jutawan.
-
Di mana harga tanah paling mahal di Indonesia? Wilayah yang berada di sekitar Bundaran HI ini jadi kawasan paling elit dan termahal di Indonesia!
10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia, Ada dari Israel
Economist Intelligence Unit, dalam laporan survei Biaya Hidup Sedunia yang dilakukan perusahaan riset tersebut dua kali setahun mencatat, Singapura kembali menduduki peringkat teratas sebagai kota termahal di dunia untuk ditinggali.
Melansir CNBC International, survei EIU dilakukan mulai 14 Agustus hingga 11 September 2023, membandingkan lebih dari 400 harga individual pada lebih dari 200 produk dan layanan di 173 kota. Ini adalah kesembilan kalinya dalam 11 tahun Singapura menduduki peringkat teratas, Zurich juga ikut naik dari peringkat keenam tahun lalu.
EIU mengatakan, Singapura menempati posisi teratas karena tingginya biaya bahan makanan, alkohol, pakaian, dan kepemilikan kendaraan pribadi. Mirip dengan Hong Kong yang berada di peringkat kelima, Singapura adalah negara kota kecil yang memiliki pusat keuangan yang sukses, kata Syetarn Hansakul, analis senior di EIU.
"Jadi wajar jika Anda memiliki ruang terbatas dengan banyak profesional bergaji tinggi, ada tingkat permintaan tertentu yang menarik inflasi yang bersaing untuk mendapatkan perumahan dan sumber daya lainnya," jelasnya, Kamis (30/11/2023).
EIU juga mengungkapkan ada banyak kota yang terus mengalami penurunan harga akibat tingginya inflasi, dengan kenaikan harga sebesar 7,4 persen year-on-year dalam mata uang lokal untuk lebih dari 200 barang dan jasa yang sering digunakan.
Meskipun angka ini lebih rendah 0,7 poin persentase dibandingkan angka tahun lalu, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan tren tahun 2017 hingga 2021. Sementara itu, inflasi di Asia relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara lain di dunia, yang menjelaskan mengapa hanya dua kota di Asia yang masuk dalam 10 besar.
"Rata-rata kenaikan biaya hidup dunia pada tahun 2023 sebesar 7,4%. Namun di Asia, kenaikan tersebut rata-rata hanya sebesar 3%," papar Hansakul.
Hansakul menambahkan, banyak negara di Asia yang mampu mengendalikan harga dibandingkan dengan negara-negara di AS dan Eropa. New York, yang berbagi posisi teratas dengan Singapura tahun lalu, turun ke posisi ketiga, berbagi posisi dengan Jenewa, menurut laporan EIU.
Mata uang yang kuat dan harga barang-barang rumah tangga serta aktivitas rekreasi yang tinggi mendorong kenaikan Zurich ke peringkat kedua. Sepuluh kota termahal dalam daftar EIU mencakup dua kota di Asia, empat kota di Eropa, dan tiga kota di Amerika Serikat.
Merdeka.com
Tel Aviv, Israel juga masuk dalam peringkat 10 besar, namun EIU mencatat survei tersebut dilakukan sebelum konflik Israel-Hamas pecah.
Berikut daftar 10 kota dengan biaya hidup termahal di dunia, menurut EIU:
1. Singapura
2. Zürich
3. Jenewa
4. New York
5. Hongkong
6. Los Angeles
7. Paris
8. Kopenhagen, Denmark
8. Tel Aviv
10. San Fransisco
Di antara kota-kota yang mengalami penurunan terbesar dalam daftar EIU adalah kota-kota di Tiongkok dan Jepang yang terseret oleh melemahnya yuan China dan yen Jepang.
EIU memperkirakan, inflasi akan terus melambat tahun depan, namun eskalasi lebih lanjut dalam perang Israel-Hamas dapat menaikkan harga energi dan kondisi El Niño yang lebih kuat dari perkiraan dapat mendorong harga pangan lebih tinggi lagi.