Selangkah Lagi, Honda Akuisisi Nissan
Pada awal Desember 2024, terdapat laporan yang menyatakan bahwa Honda sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi saham Nissan.
Di awal Desember 2024, muncul laporan mengenai rencana Honda untuk mengambil alih saham di Nissan. Baru-baru ini, kemungkinan merger besar antara kedua perusahaan ini mulai dibahas. Menurut Nikkei Asia, Honda dan Nissan telah memulai diskusi terkait merger tersebut.
Namun, Reuters melaporkan bahwa produsen mobil ini tidak memberikan konfirmasi atau bantahan mengenai isu ini, meskipun sejak Maret 2024, mereka memang telah menjajaki berbagai opsi kolaborasi strategis untuk memanfaatkan kekuatan masing-masing.
"Seperti yang diumumkan pada Maret tahun ini, Honda dan Nissan sedang menjajaki berbagai peluang kolaborasi di masa depan dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing perusahaan," ungkap perwakilan dari kedua produsen otomotif. Pernyataan ini menegaskan bahwa sinergi dalam riset dan pengembangan (RnD), terutama di bidang kendaraan listrik, akan menjadi fokus utama.
Di sisi lain, kedua perusahaan telah mencapai kesepakatan mengenai kerangka kemitraan strategis pada Agustus 2024, yang menekankan pentingnya kerja sama dalam investasi kendaraan listrik (EV) serta pengembangan perangkat lunak untuk generasi kendaraan mendatang.
Sebelumnya, Nissan menghadapi tantangan yang cukup berat, sehingga memutuskan untuk memangkas produksi hingga akhir Maret 2025. Keputusan ini diambil setelah adanya pengurangan produksi di dua lokasi yang berlangsung hingga akhir Desember, serta pengurangan jam kerja dari lima hari seminggu menjadi empat hari. Langkah-langkah ini diambil sebagai respons terhadap situasi yang dihadapi oleh Nissan saat ini.
Nissan menghadapi ancaman kebangkrutan
Nissan mengumumkan bahwa mereka tengah meninjau kembali estimasi produksi untuk lebih menyesuaikan dengan tren pasar dan permintaan terhadap model-modelnya.
Berita mengenai pengurangan produksi ini datang pada waktu yang kurang menguntungkan bagi perusahaan otomotif asal Jepang tersebut. Seperti yang dilaporkan oleh Carscoops, baru-baru ini Nissan juga telah mengurangi jumlah karyawan sebanyak 9.000 orang di seluruh dunia dan menurunkan total produksinya hingga 20 persen akibat penjualan yang lesu serta proyeksi laba yang menurun.
Beberapa hari yang lalu, kekhawatiran mengenai masa depan Nissan semakin meningkat setelah dua pejabat senior perusahaan yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan bahwa mereka hanya memiliki waktu 12 hingga 14 bulan untuk bertahan.
Hal ini tentunya menjadi alarm bagi perusahaan, kecuali jika Nissan berhasil menarik investor baru. Terlihat jelas bahwa langkah Nissan untuk menjual saham Mitsubishi tidak akan cukup untuk menjamin keberlangsungan keuangan mereka.