Mengenal Sunita Williams, Astronaut Wanita Kedua dengan Rekor Waktu Terlama di Luar Angkasa
Sunita Williams, astronaut NASA yang terkenal karena telah menghabiskan waktu terlama di luar angkasa untuk seorang wanita, yaitu 322 hari selama dua misi.
Sunita Lyn Williams, seorang astronaut terkemuka dari NASA, dikenal sebagai wanita kedua yang menghabiskan waktu terlama di luar angkasa, dengan total 322 hari selama dua misi antariksa. Rekor ini menjadikannya salah satu astronot wanita paling berpengalaman dalam sejarah NASA, hanya kalah dari Peggy Whitson.
Dengan latar belakang sebagai pilot helikopter militer dan pengalaman dalam berbagai operasi global, Williams berhasil melewati pelatihan berat NASA dan meraih posisi penting dalam sejumlah misi luar angkasa. Ia pernah menjabat sebagai komandan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan akan terlibat dalam misi terbaru menggunakan pesawat ruang angkasa Starliner milik Boeing pada tahun 2024.
-
Siapa astronot Amerika yang pemegang rekor misi terlama? Frank Rubio, seorang astronot NASA asal Amerika menjadi pemecah rekor pertama yang berhasil menyelesaikan misi penerbangan luar angkasa terpanjang sepanjang sejarah Amerika, yaitu selama 371 hari.
-
Siapa Astronot NASA yang tinggal lama di luar angkasa? Peggy Whitson Merupakan astronot wanita asal AS yang memiliki jumlah durasi perjalanan misi terlama yaitu 675 hari, dari hasil akumulasi perjalanannya selama di luar angkasa.
-
Siapa yang memecahkan rekor tinggal terlama di luar angkasa? Astronot Rusia, Oleg Kononenko, telah kembali ke Bumi setelah berhasil memecahkan rekor sebagai individu yang paling lama tinggal di luar angkasa.
-
Siapa pemegang rekor misi luar angkasa terpanjang? Pemegang gelar untuk misi luar angkasa terpanjang yakni astronot NASA, Frank Rubio buka suara.
-
Siapa astronot pertama di luar angkasa? Gagarin menjadi manusia pertama di luar angkasa yang menghabiskan waktu sekitar 108 menit dalam orbit Bumi.
-
Bagaimana Astronot NASA bisa tinggal lama di luar angkasa? Mengutip Starlust, Selasa, (19/9), durasi seorang astronot bekerja di luar angkasa biasanya dipengaruhi oleh jenis misi dan tujuan seperti penelitian atau pemeliharaan alat.
Kabar terbaru mengenai Sunita Williams, yang saat ini berada di ISS, adalah harapannya untuk merayakan Diwali di Amerika Serikat. Perayaan Diwali tahun ini memiliki arti khusus baginya, mengingat bahwa ia telah berada di ISS sejak 5 Juni 2024. Misi ini awalnya direncanakan berlangsung selama seminggu, tetapi telah diperpanjang akibat masalah keselamatan yang muncul.
Sunita Williams, bersama dengan astronot Butch Wilmore, diperkirakan akan kembali ke Bumi pada Februari 2025. Berikut adalah profil lengkap Sunita Williams yang telah dirangkum Merdeka.com dari berbagai sumber pada Kamis (31/10).
Awal Karier dan Pendidikan Sunita Williams
Sunita Williams, yang lahir pada 19 September 1956 di Euclid, Ohio, menganggap Needham, Massachusetts sebagai tempat asalnya. Ia memulai pendidikan formal di Akademi Angkatan Laut AS yang terletak di Annapolis, Maryland, dan berhasil meraih gelar Sarjana Sains dalam Ilmu Fisika pada tahun 1987. Selanjutnya, ia melanjutkan studinya dan memperoleh gelar Magister Manajemen Teknik dari Institut Teknologi Florida pada tahun 1995.
Karier militernya dimulai di Angkatan Laut Amerika Serikat, di mana ia menjabat sebagai perwira penyelam dasar. Setelah itu, Sunita melanjutkan pelatihan penerbangan dan berhasil menjadi pilot helikopter pada tahun 1989. Penugasan pertamanya di Skuadron Dukungan Tempur Helikopter 8 membawanya terlibat dalam berbagai operasi, termasuk dukungan untuk misi Desert Shield dan Provide Comfort yang berlangsung di kawasan Timur Tengah.
Pengalaman Militer di Medan Global
Williams memiliki latar belakang yang kaya dalam misi internasional yang telah memperkaya keterampilan dan pengalamannya. Setelah menyelesaikan pelatihan penerbangan, ia berperan sebagai pilot dalam Operasi Desert Shield di Teluk Persia serta terlibat dalam misi kemanusiaan pasca Badai Andrew di Florida pada tahun 1992.
Pengalaman-pengalaman ini semakin memperkuat rekam jejaknya di dunia militer dan meneguhkan keinginannya untuk bergabung dengan program astronot NASA. Mengutip dari situs resmi NASA, "setelah bertugas sebagai Perwira Proyek H-46 di Direktorat Uji Pesawat Sayap Putar, ia juga ditunjuk sebagai Perwira Keselamatan yang menangani berbagai uji terbang pesawat, termasuk UH-1, AH1W, dan CH-53."
Pada bulan Desember 1995, ia kembali berperan sebagai instruktur di Sekolah Pilot Uji Angkatan Laut AS, di mana ia menerbangkan berbagai jenis helikopter dan menunjukkan komitmen serta keahliannya di bidang uji penerbangan.
Memasuki NASA dan Pelatihan Intensif sebagai Astronot
Pada tahun 1998, NASA memilih Williams sebagai calon astronot, dan ia menjalani pelatihan yang sangat intensif. Pelatihan tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari orientasi hingga pelatihan bertahan hidup, serta persiapan untuk operasi di luar angkasa. Selain itu, Williams juga menjalin kerja sama dengan Badan Antariksa Rusia dalam kontribusi mereka terhadap ISS, yang memberinya pengalaman internasional yang berharga dalam lingkungan kerja yang melibatkan berbagai budaya.
Williams melaksanakan penerbangan antariksa pertamanya dalam Ekspedisi 14/15 pada bulan Desember 2006. Dalam misi ini, ia berhasil mencetak rekor dunia dengan melakukan empat kali berjalan di luar angkasa selama total waktu 29 jam 17 menit. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu wanita dengan catatan berjalan di luar angkasa terlama pada waktu itu. Setelah kembali ke Bumi, ia kembali terbang dalam Ekspedisi 32/33 pada tahun 2012, di mana ia melanjutkan penelitian dan eksplorasi selama lebih dari 127 hari di orbit.
Misi Terbaru: Starliner dan Peran di Ekspedisi 71/72
Pada tanggal 5 Juni 2024, Sunita Williams dan astronot Butch Wilmore meluncur dalam misi berawak pertama menggunakan pesawat ruang angkasa Starliner yang dikembangkan oleh Boeing. Penerbangan ini menambah daftar panjang prestasi Sunita di luar angkasa, di mana keduanya tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 6 Juni 2024.
Melansir dari Liputan6.com, NASA memutuskan untuk mengembalikan Starliner tanpa awak. Saat ini, Sunita dan Wilmore berada di ISS sebagai bagian dari kru Ekspedisi 71/72. Mereka dijadwalkan untuk kembali ke Bumi pada Februari 2025 dengan menggunakan wahana SpaceX Dragon dalam misi SpaceX Crew-9 yang juga melibatkan astronot NASA Nick Hague dan kosmonot Roscosmos Aleksandr Gorbunov.
Berapa Lama Sunita Williams Berada di Luar Angkasa?
Williams telah menjalani dua misi antariksa dan menghabiskan total 322 hari di luar angkasa. Dengan pencapaian ini, ia menjadi salah satu astronot wanita yang memiliki waktu terlama di luar angkasa dalam sejarah NASA.
Apa Pencapaian Utama Sunita Williams di Luar Angkasa?
Dia mencatatkan sejarah sebagai wanita kedua yang memiliki waktu berjalan di luar angkasa terlama, yaitu total 50 jam 40 menit. Prestasi ini diraihnya selama menjalani misi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Apa yang Dilakukan Sunita Williams di Stasiun Luar Angkasa Internasional?
Sunita Williams memiliki tanggung jawab untuk menjalankan penelitian ilmiah, melakukan perbaikan pada stasiun luar angkasa, serta melakukan beberapa perjalanan ke luar angkasa. Dalam setiap misi, ia bertugas mengganti dan memperbaiki peralatan yang diperlukan untuk kelangsungan operasi stasiun.
Kapan Sunita Williams Dijadwalkan Kembali ke Bumi dari Misi Terbaru?
Williams direncanakan untuk kembali ke Bumi pada bulan Februari 2025. Ia akan melakukan perjalanan tersebut bersama tim astronot lainnya dalam misi SpaceX Crew-9.