Obat Kanker Dijamin Manjur jika Diracik di Luar Angkasa
Penelitian ini pernah dilakukan di stasiun luar angkasa. Hasilnya ada kemajuan pada obatnya.
Penelitian ini pernah dilakukan di stasiun luar angkasa. Hasilnya ada kemajuan pada obatnya.
Obat Kanker Dijamin Manjur jika Diracik di Luar Angkasa
Menurut NASA, bekerja di luar angkasa membantu upaya penelitian untuk mengatasi kanker.
Layanan Kesehatan Nasional menyatakan bahwa satu dari dua orang kemungkinan akan menghadapi kanker dalam hidupnya dan melawan kanker menjadi salah satu fokus penting dalam dunia ilmiah.
-
Bagaimana obat dibuat di luar angkasa? Proses produksi obat ini memanfaatkan lingkungan luar angkasa yang bebas gravitasi untuk mempromosikan pembentukan struktur kristal protein yang lebih berkualitas secara lebih cepat daripada yang mungkin terjadi di bumi.
-
Mengapa obat dibuat di luar angkasa? Dengan demikian, obat yang dihasilkan di luar angkasa diharapkan memiliki kualitas yang lebih baik dan efektivitas yang lebih tinggi dalam pengobatan penyakit tertentu.
-
Di mana obat buatan luar angkasa tersebut diproduksi? Proses produksi obat ini dilakukan di satelit W-Series 1 yang terpasang pada Rocket Lab's orbital Photon platform setelah diluncurkan dengan roket SpaceX Falcon 9 pada bulan Juni di tahun yang sama.
-
Dimana NASA mendaratkan wahana antariksa? Dikutip dari laman NASA, program Viking ini merupakan proyek bersejarah AS yang pertama mendaratkan pesawat luar angkasa dengan aman di permukaan Mars.
-
Apa yang dikirim NASA dari luar angkasa? NASA mengumumkan penggunaan sistem komunikasi laser canggih di pesawat luar angkasa yang berjarak 31 juta km dari Bumi untuk mengirimkan video kucing definisi atau kualitas tinggi.
NASA mengklaim bahwa eksperimen di lingkungan luar angkasa tanpa gravitasi telah membawa "kemajuan luar biasa" dalam penelitian kanker.
Pernyataan ini disampaikan oleh pejabat NASA dalam acara di Washington bersama Presiden AS Joe Biden.
Astronaut Frank Rubio yang juga seorang dokter dan mantan pilot helikopter militer, melakukan penelitian kanker pada misi terbarunya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Menurutnya, luar angkasa adalah "tempat unik untuk penelitian."
Dilansir dari Indy100, Jumat (26/4), NASA menjelaskan bahwa di ruang angkasa, sel-sel cenderung menua lebih cepat karena tidak ada gravitasi yang pada gilirannya membantu mempercepat penelitian.
Selain itu, struktur molekul sampel di luar angkasa dianggap lebih murni karena tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi seperti di Bumi.
Administrator NASA, Bill Nelson, menyatakan bahwa kondisi di luar angkasa memungkinkan analisis struktur molekul sampel menjadi lebih ditingkatkan.
Penelitian di luar angkasa juga diyakini dapat meningkatkan efektivitas obat-obatan kanker.
Sebagai contoh, berkat penelitian yang dilakukan oleh perusahaan farmasi Merck di ISS, obat antikanker Keytruda sekarang dapat diberikan kepada pasien melalui suntikan intravena.
Sebuah eksperimen di 2017 menemukan bahwa salah satu bahan utama dalam pembuatan obat kanker lebih cepat membentuk kristal di luar angkasa daripada di Bumi.