Obat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?
Ini merupakan kali pertama sebuah perusahaan sukses membuat obat di ruang hampa udara.
Ini merupakan kali pertama sebuah perusahaan sukses membuat obat di ruang hampa udara.
Obat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?
Ini adalah kali pertama sebuah perusahaan swasta berhasil menciptakan obat dalam kondisi gravitasi rendah di luar angkasa dan sukses mengembalikannya ke permukaan bumi dengan selamat.
Mengutip IFLScience, Selasa (27/02), Varda Space Industries, sebuah startup berbasis di California, mencatat sejarah baru dengan berhasil mengembalikan sampel obat ke bumi setelah mengalami berbagai kendala di orbit.
-
Mengapa obat kanker di luar angkasa lebih manjur? Menurut NASA, bekerja di luar angkasa membantu upaya penelitian untuk mengatasi kanker.
-
Siapa yang melakukan eksperimen medis di luar angkasa? Oleh sebab itu, tim Polaris Dawn telah melakukan eksperimen medis selama di orbit untuk memastikan dampak penerbangan antariksa terhadap kesehatan manusia.
-
Di mana penelitian obat kanker NASA dilakukan? Penelitian ini pernah dilakukan di stasiun luar angkasa.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Baru-baru ini, tim astronom internasional berhasil menangkap salah satu peristiwa paling langka di alam semesta, yaitu Luminous Fast Blue Optical Transient (LFBOTs).
-
Apa yang diproduksi di pabrik luar angkasa? Perusahaan Space Forge di seberang Atlantik di Cardiff, Wales, Inggris juga melakukan hal serupa. Berbeda dengan Varda yang bekerja pada bidang farmasi, Space Forge memproduksi semikonduktor.
Pada Rabu, 21 Februari lalu, kapsul produksi luar angkasa perusahaan itu akhirnya mendarat dengan selamat di gurun Utah, menandai kesuksesan pertama kali obat diproduksi di luar angkasa dan kembali ke bumi.
Keberhasilan ini merupakan tonggak sejarah bagi Varda Space Industries yang sebelumnya telah mengumumkan pencapaian produksi obat pertamanya di pabrik luar angkasa mini pada bulan Juni 2023.
Proses pembuatan obat berlangsung sekitar 27 jam dan selesai pada 30 Juni. Selama beroperasi, pabrik mini tersebut berhasil memproduksi kristal ritonavir.
Mengutip National Library of Medicine, ritonavir merupakan penghambat protease yang digunakan untuk pengobatan HIV/AIDS.
Proses produksi obat ini memanfaatkan lingkungan luar angkasa yang bebas gravitasi untuk mempromosikan pembentukan struktur kristal protein yang lebih berkualitas secara lebih cepat daripada yang mungkin terjadi di bumi.
Dengan demikian, obat yang dihasilkan di luar angkasa diharapkan memiliki kualitas yang lebih baik dan efektivitas yang lebih tinggi dalam pengobatan penyakit tertentu.
Kapsul yang dirancang oleh Rocket Lab mendarat di Utah Test and Training Range (UTTR) di Hill Air Force Base, sekitar 80 mil (128,74 KM) sebelah barat Salt Lake City.
Setelah mendarat dengan selamat di Utah, kapsul tersebut kemudian oleh tim Varda Space Industries dikirim kembali ke fasilitas perusahaan di Los Angeles untuk analisis lebih lanjut.
Selain itu, data yang terkumpul selama penerbangan kapsul, termasuk saat mencapai kecepatan hipersonik, akan dibagikan dengan Angkatan Udara AS dan NASA sesuai dengan kontrak yang dimiliki Varda dengan lembaga-lembaga tersebut.
Kesuksesan ini tidak hanya menandai pencapaian teknologi yang signifikan dalam industri antariksa, tetapi juga membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang produksi obat di luar angkasa dan potensi penggunaannya dalam pengembangan pengobatan di masa depan.