Ilmuwan Yakin Meniru Cara Kerja Tong Setan Bantu Astronot Jaga Kebugaran saat di Bulan
Ilmuwan sudah melakukan uji coba dan hasilnya mampu menjaga kebugaran astronot.
Ilmuwan sudah melakukan uji coba dan hasilnya mampu menjaga kebugaran astronot.
Ilmuwan Yakin Meniru Cara Kerja Tong Setan Bantu Astronot Jaga Kebugaran saat di Bulan
-
Bagaimana astronot bisa berjalan di Bulan? Gravitasi yang rendah menyebabkan para astronot lebih mudah terjatuh dan kehilangan keseimbangan di Bulan. Selain itu, baju luar angkasa yang berat juga tidak mempermudah pekerjaan para astronot.
-
Bagaimana robot penjelajah NASA bekerja di Bulan? Mereka kemudian akan memilih seorang “pemimpin“ yang akan mendistribusikan tugas kerja untuk mencapai tujuan bersama.
-
Bagaimana ilmuwan meneliti objek di Bulan? Mengutip Gizmodo, Sabtu, (18/11), untuk mengetahui lebih lanjut lagi, kemudian para peneliti menggunakan teknologi berkekuatan tinggi untuk mengamati booster dan mengukur perubahan cahaya dan pergerakan dari alat tersebut.
-
Apa tugas astronot? Astronot adalah pekerjaan yang banyak menjadi mimpi banyak orang. Kesempatan untuk menjelajahi luar angkasa, terlibat dalam pengembangan dan pengujian teknologi canggih, hingga pengalaman untuk hidup di lingkungan baru yang penuh tantangan juga menjadi alasan-alasan mengapa pekerjaan sebagai astronot banyak diminati orang.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Bulan? Ilmuwan mengonfirmsi penemuan gua bawah tanah di Bulan, tidak jauh dari lokasi di mana Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat 55 tahun lalu.
Kebugaran tubuh di luar angkasa merupakan salah satu hal paling penting sekaligus hal yang sulit untuk dijaga bagi astronot.
Sebuah tim peneliti telah menemukan sebuah cara baru untuk mengatasi sulitnya menjaga kebugaran di luar angkasa, yaitu dengan berolahraga pada “tong setan”.
Melansir Indy100 dan The Guardian, Rabu (8/5), astronot yang berada di Bulan memiliki risiko tinggi untuk mengalami masalah otot karena mereka membawa berat badan yang 83 persen lebih ringan daripada berat badan mereka di Bumi.
Dengan bekerja dan berolahraga tanpa gravitasi normal, astronot akan kehilangan massa tulang dan otot serta kontrol sistem saraf yang diperlukan untuk melakukan gerakan yang terkoordinasi.
Oleh karena itu, “pendekondisian”, yaitu adaptasi terhadap lingkungan yang lebih tidak menantang, menjadi perlu dilakukan.
Tong Setan
Melihat masalah tersebut, para ahli dari Universitas Milan menciptakan sebuah solusi baru yang bisa diterapkan oleh para astronot.
Mereka menyarankan astronot untuk berolahraga lari. Akan tetapi, lari yang dianjurkan bukanlah lari biasa, melainkan lari selama beberapa kali dalam sehari mengelilingi “Tong Setan Bulan”.
Tim peneliti menggunakan tong setan—tabung kayu raksasa yang digunakan oleh pemain akrobat dengan menggunakan sepada motor yang bisa ditemui di pasar malam—yang disewa, sebuah derek telekospik setinggi 36 meter, dan beberapa tali terjun lenting/bungee, untuk melakukan simulasi lari di Bulan.
Dua peneliti berlari mengitari tong setan selebar 10 meter sambil terikat tali lenting yang digantung di derek.
Pengaturan tersebut meniru gravitasi di Bulan yang menghilangkan 83% berat badan dari para peneliti yang berlari.
Gravitasi Bulan juga menyebabkan orang biasa, tanpa menggunakan sepeda motor, bisa mengelilingi tong setan tanpa terjatuh.
Hasilnya, uji coba tersebut menunjukkan bahwa manusia bisa berlari dengan cukup cepat di Bulan. Dengan berlari selama beberapa menit di awal dan akhir hari, para astronot bisa menghasilkan kekuatan lateral yang cukup untuk melawan penyusutan tulang dan otot serta mempertahankan kontrol saraf.
“Saya kagum karena belum ada orang yang mempunyai ide ini sebelumnya,” ujar Alberto Minetti, profesor fisiologi dari Universitas Milan, yang menjalankan studi ini.
“Secara teori, tidak akan ada listrik tambahan, tidak ada ruang lebih, dan hal tersebut tidak akan terlalu mengganggu dengan pekerjaan dan aktivitas lain dari para astronot,” jelasnya.