Ilmuwan sedang Merancang Robot yang Bisa Melompat Lebih Tinggi dari Patung Liberty
Ada tujuan yang ingin digapai ilmuwan dengan merancang robot ini.
Para ilmuwan telah merancang robot yang bisa melompat lebih tinggi dari Patung Liberty.
Menurut mereka, ini bisa tercipta karena adanya Artificial Intelligence (AI) yang terus dikembangkan.
Misalnya saja ilmuwan membangun robot anjing pemandu bertenaga AI bagi orang tunanetra. Bahkan saat ini sedang dibuat robot setinggi 4 meter yang dapat berjalan di Bulan.
Terkait dengan robot yang bisa melompat lebih tinggi dari Patung Liberty, ilmuwan menyebut sedang mengembangkan desain robotnya.
Mengutip Indy100, Rabu (3/7), mereka berharap suatu hari nanti robot buatannya sanggup melompat 120 meter hingga melewati tinggi patung ikonik tersebut.
Para ahli mengembangkan teknologi lompat tinggi untuk menjelajahi medan rumit yang mungkin sulit dilalui oleh teknologi robot lain, seperti gua dan hutan.
Bahkan ada potensi robot lompat tinggi tersebut bisa digunakan untuk menjelajahi planet lain seperti Bulan.
Ini dirancang oleh para ahli di Universitas Manchester dan memiliki kaki berbentuk prisma yang memiliki pegas.
Desain ini dirancang untuk memaksimalkan jumlah energi yang ditransfer selama gerakan melompat, memungkinkan robot untuk melompat beberapa kali tinggi badannya.
-
Siapa yang membangun lift luar angkasa? Obayashi Corporation, perusahaan berbasis di Jepang yang terkenal sebagai pembangun Tokyo Skytree, memiliki rencana besar untuk membangun lift luar angkasa.
-
Siapa yang menciptakan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
-
Mengapa para peneliti mengembangkan robot ini? Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi. Mengutip South China Morning Post via NYPost, Jumat (4/7), melaporkan bahwa hal ini dapat mengarah pada 'pengembangan kecerdasan hibrida manusia-robot.'
-
Apa yang dilakukan oleh robot ini? Ketika dipasangkan dengan elektroda pada chip komputer, ia mampu melakukan enkode dan dekode agar wadah mekanisnya dapat menyelesaikan sejumlah tugas.
-
Robot apa yang dipamerkan? Sebuah robot dipamerkan dalam acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Bagaimana robot menjelajahi lorong Piramida Giza? Akhirnya pada 2011 tim peneliti memutuskan membuat sebuah robot yang bisa merekam apa yang ada di dalam lorong sempit itu.
Untuk bereksperimen, mereka membuat robot setinggi 15,7 inci (40 cm) dan dapat melompat lebih dari 5 kaki atau 1,6 meter di udara.
John Lo, peneliti robot dari Universitas Manchester, menjelaskan meskipun robot pelompat sudah ada, ada beberapa tantangan besar dalam desain mesin pelompat ini, yang utama adalah melompat cukup tinggi untuk dapat melompat.
“Desain kami akan secara dramatis meningkatkan efisiensi energi dan kinerja robot pelompat yang digerakkan oleh pegas,” ungkap dia.
Tujuan para peneliti selanjutnya adalah untuk dapat mengontrol arah lompatan dan menemukan cara untuk memaksimalkan energi kinetik dari pendaratan untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.