NASA Berencana Pakai Robot Manusia untuk Jelajah Bulan dan Mars
Rencana ini barangkali masih jauh, tetapi NASA berkeinginan melakukan uji coba itu.
Rencana ini barangkali masih jauh, tetapi NASA berkeinginan melakukan uji coba itu.
NASA Berencana Pakai Robot Manusia untuk Jelajah Bulan dan Mars
Badan Antariksa (NASA) telah bekerjasama dengan salah satu perusahaan robotika di Texas, Amerika Serikat (AS).
Kerjasama ini dilakukan untuk mengembangkan robot humanoid yang akan membantu pekerjaan para astronot selama di luar angkasa.
Apptronik, Inc. perusahaan yang berbasis di Texas ini sebenarnya telah lama berkolaborasi dengan NASA dalam kontrak Penelitian Inovasi Bisnis Kecil (SBIR).
Tujuannya untuk mengasah kemampuan Robot Humanoid guna menangani tugas-tugas terestrial seperti logistik, manufaktur, dan perawatan kesehatan.
NASA pun tak menampik bila pihaknya tertarik mengadaptasi robot untuk menjadi asisten astronot yang bekerja di luar angkasa seperti Bulan dan Mars.
Bahkan, berharap suatu hari nanti robot ini akan berfungsi menjadi seperti “Avatar” yang dapat dikendalikan oleh operator manusia di Bumi.
Pada robot yang akan dikembangkan oleh Apptronik ini akan mengadaptasi desain Apollo, khususnya dalam kemampuannya pada tugas logistik.
Robot ini akan memiliki tinggi 5’8’’ (172 cm), berat 160 pon (73 kg) dengan durasi pemakaian sekitar empat jam per paket baterai dan kapasitas muatan 55 pon (25kg).
Pengembangan robot Humanoid Apollo ini juga dijanjikan memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam melakukan beberapa pekerjaan.
Dilaporkan Space, Selasa, (19/9), fleksibilitas ini harus diimbangi dengan kemampuan pemrograman ulang agar memiliki tingkat ketangkasan yang tinggi.
Foto: Unsplash/Rahul Mishra
Untuk mencapai tujuan tersebut, NASA membantu dengan keahliannya di bidang robotika agar Apollo dapat berkembang dan bisa menjadi robot yang aman untuk interaksi antara manusia-robot.
"Dengan menerapkan keahlian NASA dalam robotika yang aman bagi manusia pada proyek komersial, bersama-sama kita dapat memacu inovasi di bidang penting ini,"
Shaun Azimi, Head of Dexterous Robotics NASA.
Robot-robot lainnya juga kedepannya akan dikembangkan untuk membantu para astronot mengerjakan pekerjaan berat seperti mencari data ilmiah di tempat-tempat yang berbahaya seperti membangun camp berlindung dan menggali sampel batuan.Jika, robot ini berhasil dibuat maka akan mengurangi biaya pemeliharaan pada misi-misi NASA karena biayanya akan jauh lebih praktis, daripada membawa manusia keluar angkasa.