Dehidrasi pada Bayi Bisa Berbahaya! Begini Cara Menanganinya dengan Tepat
Jangan sepelekan saat bayi terkena dehidrasi, begini penanganannya!

Dehidrasi merupakan kondisi dimana tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi, sehingga tubuh tidak memiliki cukup air untuk menjalankan fungsi normalnya.
Dehidrasi pada bayi merupakan kondisi yang perlu diwaspadai oleh orang tua karena dapat menyebabkan kerusakan organ, bahkan kematian dalam kasus dehidrasi berat. Bayi memiliki kebutuhan cairan lebih tinggi dibandingkan orang dewasa, sehingga lebih rentan mengalami dehidrasi.
Bayi yang mengalami dehidrasi biasanya menunjukkan tanda-tanda tertentu, seperti berkurangnya frekuensi buang air kecil, mulut dan bibir yang tampak kering, serta tampilan yang lesu atau kurang responsif. Jika kondisi ini tidak segera ditangani, dehidrasi dapat semakin memburuk dan menyebabkan komplikasi serius, termasuk gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Pentingnya Kewaspadaan Orang Tua

Dehidrasi pada bayi bisa terjadi dengan cepat dan memerlukan perhatian segera. Mengetahui ciri-ciri dehidrasi serta cara menanganinya dapat mencegah kondisi yang lebih serius.
Orang tua harus selalu memastikan bayi mendapatkan cairan yang cukup, baik melalui ASI maupun cairan pengganti lainnya, terutama saat cuaca panas atau bayi sedang sakit. Jika gejala dehidrasi tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter agar bayi mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan kewaspadaan dan langkah pencegahan yang tepat, bayi dapat terhindar dari risiko dehidrasi dan tetap tumbuh dengan sehat.
Dehidrasi pada bayi bisa berbahaya karena tubuh mereka lebih cepat kehilangan cairan dibandingkan orang dewasa. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara mencegah dehidrasi agar bayi tetap sehat dan terhidrasi dengan baik. Pencegahan dehidrasi pada bayi dapat dilakukan dengan memastikan bayi mendapatkan ASI secara rutin dan cukup, menghindarkan bayi dari paparan sinar matahari langsung, memberikan cairan pengganti yang cukup ketika bayi sakit diare atau muntah, dan dengan segera mencari bantuan medis ketika gejala dehidrasi semakin parah.
Cara Mengatasi Dehidrasi pada Bayi

Untuk mencegah masalah dehidrasi pada bayi yang lebih serius, berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan:
- Memberikan ASI Lebih Sering
ASI adalah sumber cairan terbaik untuk bayi yang mengalami dehidrasi. Pastikan bayi menyusu lebih sering dari biasanya.
- Memberikan Cairan Oralit
Jika bayi sudah cukup umur untuk menerima cairan selain ASI, larutan oralit bisa membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. Memperbanyak dalam memberikan cairan tambahan seperti air matang atau jus buah dapat membantu menjaga hidrasi bayi. Berikan cairan dalam jumlah kecil tetapi sering
- Menjaga Suhu Tubuh Bayi Tetap Normal
Bayi memiliki kulit yang sangat sensitif dan sistem tubuh yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga terlalu lama terpapar sinar matahari dapat berisiko bagi kesehatan mereka. Maka bayi diharuskan untuk menghindari paparan panas berlebihan dan kenakan pakaian yang nyaman agar tidak berkeringat berlebihan.
- Mengkonsultasikan dengan Dokter
Jika tanda-tanda dehidrasi semakin parah atau tidak membaik setelah pemberian cairan seperti menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti tidak buang air kecil dalam waktu lama, mulut sangat kering, atau tampak lemas, maka segera konsultasikan dengan dokter.