Ini Sosok Astronot Kulit Hitam Pertama yang ke Luar Angkasa, Usianya 90 Tahun
Pada usia senja astronot berkulit hitam ini akhirnya sukses melayang di luar angkasa.
Pada usia senja astronot berkulit hitam ini akhirnya sukses melayang di luar angkasa.
Ini Sosok Astronot Kulit Hitam Pertama yang ke Luar Angkasa, Usianya 90 Tahun
Setelah menunggu selama 63 tahun, akhirnya Ed Dwight, astronaut kulit hitam pertama Amerika yang tidak terpilih oleh NASA di 1963, meluncur ke luar angkasa.
Pada usia 90 tahun, Dwight menjadi salah satu dari enam turis luar angkasa yang menaiki roket Blue Origin dan terbang lebih dari 65 mil di atas permukaan bumi di hari Minggu.
Melansir Daily Mail, Rabu (22/5), di awal kariernya, Dwight adalah seorang pilot Angkatan Udara yang dipromosikan oleh Presiden John F. Kennedy sebagai calon korps astronaut awal NASA.
-
Siapa astronot pertama di luar angkasa? Gagarin menjadi manusia pertama di luar angkasa yang menghabiskan waktu sekitar 108 menit dalam orbit Bumi.
-
Kapan Jeff Bezos melakukan perjalanan ke luar angkasa? Jeff Bezos memang pernah merasakan gravitasi nol saat melakukan perjalanan ke ruang angkasa pada Juli 2021.
-
Siapa Astronot NASA yang tinggal lama di luar angkasa? Peggy Whitson Merupakan astronot wanita asal AS yang memiliki jumlah durasi perjalanan misi terlama yaitu 675 hari, dari hasil akumulasi perjalanannya selama di luar angkasa.
-
Siapa yang memakai baju astronot? Berikut deretan kostum yang dikenakan astronot dari berbagai negara ketika sedang bertugas di luar stasiun luar angkasa.
-
Mengapa Jeff Bezos mendedikasikan dirinya untuk penjelajahan luar angkasa? Bezos memang sangat mendedikasikan dirinya dalam penjelajahan luar angkasa.
-
Siapa saja astronot yang terjauh dari Bumi? Adapun misi yang menyebabkan manusia melakukan perjalanan terjauh dari Bumi, diberikan kepada Apollo 13 dan tiga astronot di dalamnya: John “Jack“ Swigert, Fred Haise, dan James Lovell.
Dalam kelompok tersebut terdapat Buzz Aldrin dan Michael Collins, dua dari tiga anggota awak Apollo 11 yang pergi ke bulan.
Meskipun NASA tidak menjelaskan alasan mengapa mereka tidak memilih Dwight, dia merasa bahwa rasisme mungkin menjadi penyebabnya, terutama karena saat itu sedang berlangsung gerakan hak-hak sipil.
Misi NS-25 ini merupakan penerbangan manusia ketujuh untuk Blue Origin dan menjadi langkah awal menuju ambisi yang lebih besar, termasuk pengembangan roket berat dan pendarat bulan yang lengkap.
Misi ini juga menandai peluncuran kru pertama Blue Origin dalam hampir dua tahun. Setelah sempat dilarang terbang karena kecelakaan di 2022 di mana boosternya jatuh, Blue Origin kembali melanjutkan penerbangan pada Desember lalu, meski tidak ada penumpang di dalamnya.
Tiket penerbangan ini sangat terbatas, namun kursi Dwight disponsori oleh lembaga nirlaba Space for Humanity, menjadikannya orang tertua yang pernah pergi ke luar angkasa.
Di tahun 1960-an, Dwight menjadi terkenal sebagai peserta pelatihan astronaut kulit hitam pertama di Aerospace Research Pilot School, tampil di sampul majalah Jet dan Ebony.
Setelah Dwight menyelesaikan program pelatihannya, dia melamar ke NASA, tetapi meskipun terkenal, dia tidak diberi tempat di kelas tahun 1963 yang terdiri dari 14 orang.
Dwight sadar bahwa dia tidak akan berhasil mencapai luar angkasa.
Pada akhirnya, Dwight memilih jalan berbeda dan menjadi pematung terkenal. Karya-karyanya merayakan sejarah kulit hitam, termasuk peringatan di Texas yang menggambarkan perbudakan dan kontribusi kulit hitam kepada negara.
Film ini juga menampilkan Bernard Harris, astronaut kulit hitam pertama yang berjalan di luar angkasa.
Penantian orang kulit hitam pertama di luar angkasa berlanjut hingga 1978 ketika NASA memilih tiga orang kulit hitam untuk program Pesawat Ulang Alik.
Di antara mereka adalah Guion Bluford yang pada tahun 1983 akhirnya menjadi orang kulit hitam pertama yang mencapai luar angkasa. Sembilan tahun kemudian, Mae Jemison membuat sejarah sebagai astronaut perempuan kulit hitam pertama.
Penumpang lain yang bergabung dengan Dwight dalam penerbangan ini termasuk Mason Angel, pendiri Industrious Ventures; Sylvain Chiron, pendiri Brasserie du Mont-Blanc; Kenneth L. Hess, seorang insinyur perangkat lunak dan pengusaha; Gopi Thotakura, seorang pilot; dan Carol Schaller, pensiunan CPA.