Robot Besutan NASA Disebut Bisa Hasilkan Oksigen di Planet Mars
Salah satu alat utama dalam misi ini adalah Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment (MOXIE).
Robot penjelajah Perseverance yang dimiliki oleh NASA telah mencapai tonggak penting dalam misi eksplorasi luar angkasa dengan berhasil mengekstrak oksigen dari atmosfer Mars.
Robot ini dapat menghasilkan oksigen sebanyak 4,3 ons atau sekitar 122 gram, yang cukup untuk mendukung kehidupan seorang manusia dewasa selama tiga jam di Planet Merah.
-
Apa yang dicapai Robot Perseverance di Mars? Sejak berhasil mendarat di Mars pada Februari 2021, Perseverance Rover telah mencapai beberapa pencapaian penting. Pencapaian penting itu, termasuk menghasilkan oksigen yang cukup untuk menjaga seekor anjing kecil tetap hidup selama 10 jam.
-
Bagaimana robot AI membuat oksigen di Mars? Robot AI ini mampu menganalisis mineral yang ditemukan di meteorit Mars dan menghasilkan bahan kimia yang dibutuhkan untuk membuat oksigen.
-
Di mana Robot Perseverance mendarat di Mars? Setidaknya butuh waktu selama 7 bulan untuk akhirnya mendarat di Kawah Jezero, Mars.
-
Apa yang ditemukan Perseverance di Mars? Perseverance, robot penjelajah milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), telah berhasil menemukan hal menarik di permukaan Mars. Batuan berwarna merah tersebut ditemukan di daerah Serpentine Rapids, sekitar 20 hari setelah robot ini meluncur menuju Neretva Vallis. Melansir laman NASA pada Rabu (30/10), dijelaskan bahwa batuan ini dinamakan Wallace Butte.
-
Apa yang ditemukan oleh Perseverance di Mars? Wahana antariksa penjelajah Mars, Perseverance, milik NASA menemukan adanya angin puting beliung di planet merah tersebut pada 30 Agustus lalu.
-
Bagaimana Robot Perseverance melewati medan berbatu di Mars? Keunggulan dari robot penjelajah saat ini adalah dalam hal kecepatan, menavigasi medan berbatu yang sulit di permukaan Mars. Terlebih harus melewati hamparan batu besar yang lebarnya 518 meter.
Menurut laporan dari Live Science pada Senin (16/12), robot Perseverance mendarat di Mars pada Februari 2021. Misi utama dari robot ini adalah untuk menjelajahi planet tersebut dan membantu penelitian tentang kemungkinan kehidupan manusia di masa depan.
Salah satu alat penting dalam misi ini adalah Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment (MOXIE). Ini adalah instrumen yang berukuran seukuran oven microwave yang dirancang khusus untuk memproduksi oksigen dari karbon dioksida yang ada di atmosfer Mars.
Selama dua tahun setelah pendaratannya, MOXIE berhasil memproduksi oksigen dengan cara mengubah karbon dioksida yang melimpah di atmosfer Mars. Atmosfer planet ini yang tipis terdiri dari 95 persen karbon dioksida, yang kemudian diolah oleh MOXIE melalui proses elektrokimia.
Perangkat ini memisahkan atom oksigen dari molekul CO, kemudian menganalisis kemurniannya, dan menyimpan oksigen tersebut dengan aman di dalam kapsul. Sementara itu, sisa dari proses tersebut, yaitu karbon monoksida, dilepaskan kembali ke atmosfer.
Keberhasilan MOXIE memberikan harapan besar untuk masa depan eksplorasi manusia ke Mars. Teknologi ekstraksi oksigen ini tidak hanya dapat digunakan untuk menyediakan udara yang dapat dihirup oleh para astronot, tetapi juga memiliki potensi untuk menghasilkan bahan bakar roket yang diperlukan untuk misi kembali ke Bumi atau eksplorasi lebih lanjut.
Dengan demikian, teknologi seperti MOXIE menjadi langkah awal yang krusial dalam strategi pemanfaatan sumber daya lokal (in-situ resource utilization) di planet lain. NASA dan para ilmuwan percaya bahwa teknologi ini akan menjadi kunci keberhasilan dalam membangun koloni manusia di Mars dan memastikan keberlangsungan hidup dalam jangka panjang.
Proses pengiriman oksigen ke Mars
Produksi oksigen di lokasi akan mengurangi ketergantungan pada pengiriman suplai dari Bumi, yang dikenal sangat mahal dan tidak efisien. Meskipun keberhasilan MOXIE merupakan pencapaian yang berarti, masih terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi untuk memastikan kelangsungan hidup manusia di Mars.
Lingkungan di Mars sangat tidak bersahabat bagi manusia. Suhu rata-rata di planet merah ini mencapai sekitar minus 62 derajat Celsius, yang cukup ekstrem untuk membekukan manusia tanpa perlindungan yang memadai seperti pakaian antariksa.
Selain itu, tekanan atmosfer di Mars yang rendah dapat menyebabkan darah manusia mendidih jika terpapar langsung. Tanpa adanya lapisan ozon pelindung seperti yang ada di Bumi, permukaan Mars terus-menerus diserang oleh radiasi kosmik dan sinar matahari, yang tentunya meningkatkan risiko terjadinya kanker.
Tujuan Misi Perseverance NASA
Robot penjelajah Perseverance berhasil mendarat di Mars pada bulan Februari 2021. Saat ini, robot ini sedang menjelajahi Kawah Jezero, yang dianggap sebagai bekas danau purba. Misi utama dari penjelajah ini adalah untuk mencari bukti keberadaan kehidupan purba.
Selama penjelajahan, wahana ini telah mengumpulkan sebanyak 24 sampel geologi yang akan dianalisis lebih lanjut. Saat ini, Perseverance sedang dalam tahap eksplorasi keempatnya, berfokus pada pencarian mineral karbonat dan olivin di sepanjang tepi kawah.
Di planet Bumi, mineral karbonat dapat ditemukan di permukaan dangkal danau air tawar, terbentuk akibat reaksi antara karbon dioksida dan air. Dengan mempelajari mineral-mineral ini, para ilmuwan dapat memperoleh gambaran mengenai tingkat karbon dioksida yang ada di Mars di masa lalu.
Mineral karbonat juga berfungsi sebagai indikator penting untuk memahami iklim historis planet tersebut. Selain itu, karbonat dikenal sebagai mineral yang efektif dalam mengawetkan fosil, yang dapat memberikan petunjuk tentang jejak kehidupan purba jika memang ada.
Baru-baru ini, Perseverance mengambil rute alternatif dari Gunung Washburn menuju "Bright Angel", yang terletak dalam saluran Neretva Vallis. Para ahli percaya bahwa area tersebut dulunya merupakan jalur sungai purba yang mengalir ke Kawah Jezero. Tim peneliti kini sedang mempertimbangkan untuk mengambil sampel inti batuan saat mereka melakukan survei di wilayah baru ini.