Hidup Mati Manusia saat di Planet Mars Bakal Ditentukan Robot AI Buatan China
Robot AI ini bakal punya kontribusi besar bagi umat manusia bila memutuskan tinggal di Mars.
Robot AI ini bakal punya kontribusi besar bagi umat manusia bila memutuskan tinggal di Mars.
Hidup Mati Manusia saat di Planet Mars Bakal Ditentukan Robot AI Buatan China
Pembangunan koloni di Mars tampaknya semakin dekat dengan penemuan dari para ilmuwan China ini.
Penemuan yang dimaksud adalah penciptaan dari robot ahli kimia bertenaga kecerdasan buatan (AI) yang diklaim dapat membuat oksigen di Mars.
Oksigen merupakan kebutuhan natural manusia agar bisa hidup. Tanpa oksigen, manusia tak bisa bernafas.
-
Kapan AI memprediksi manusia hidup di Mars? Seperti judul yang ditulis pada akun MidJourney: The year is 2250 and 10% of humans now live on Mars.
-
Apa yang digambarkan AI tentang kehidupan di Mars? Ini merupakan imajinasi yang diilustrasikan AI tentang kehidupan di Mars. Sebuah postingan di platform komunitas, Reddit, memantik perhatian banyak orang. Postingan itu berasal dari akun MidJourney. Akun tersebut memosting situasi bagaimana manusia hidup di Planet Mars versi AI.
-
Bagaimana tampilan orang Mars menurut AI? Mars saat ini sedang menjadi perbincangan banyak orang. Terutama rencana tinggal di sana. Apalagi miliarder dunia Elon Musk berencana ingin mengajak orang-orang yang ada di Bumi hijrah ke planet merah. Di sisi lain, NASA dan beberapa agency space dunia kini sedang mengamati bagaimana kontur dan adanya kehidupan di Planet Mars. Oleh sebab itu, @monkebanano mengilustrasikan Mars ke tampilan seseorang dengan memakain baju astronot.
-
Kenapa AI menggambarkan perbedaan di Mars? Namun di antara itu semua selalu ada orang-orang yang kurang beruntung. Misalnya, orang-orang yang tidak memiliki rumah.
-
Apa yang akan terjadi pada logat manusia di Mars? Saat manusia berusaha untuk hidup di Bulan dan Mars di masa depan, mereka yang tinggal di koloni terisolasi akan mengembangkan aksen atau logat mereka sendiri.
-
Kenapa kehidupan di Mars mungkin hancur? Banyak eksperimen Viking melibatkan pemberian air pada sampel tanah, yang mungkin menjelaskan hasil yang membingungkan itu. Mungkin mikroba Mars yang diduga terkumpul untuk eksperimen pelepasan berlabel tidak bisa mengatasi jumlah air tersebut dan mati setelah beberapa saat.
"Kami telah mengembangkan sistem robot AI yang memiliki otak kimia,"
Jun Jiang dari University of Science and Technology of China yang memimpin studi ini.
Melansir laporan dari Business Insider dan Nature, Kamis (16/11), tujuan utama robot AI ini adalah menemukan cara cerdas untuk membuat senyawa baru dari sumber daya yang ada di lokasi itu.
Hingga kini, salah satu masalah dalam pembuatan koloni ke Mars adalah mahalnya biaya pengangkutan oksigen dari Bumi ke Mars.
Kini alih-alih mengangkutnya, oksigen tersebut dapat dibuat langsung di Mars.
Robot AI ini mampu menganalisis mineral yang ditemukan di meteorit Mars dan menghasilkan bahan kimia yang dibutuhkan untuk membuat oksigen.
Robot ini juga dapat melakukan eksperimen tanpa adanya campur tangan dari manusia.
Uji Kemampuan
Untuk menguji kemampuannya, robot ini telah ditugaskan untuk membuat oksigen dari air. Tanah yang bisa digunakan untuk mewujudkannya hanyalah tanah Mars.
Menggunakan laser berkekuatan tinggi, AI robot ini menganalisis komposisi meteorit Mars sekaligus mempelajari lebih dari 3,7 juta formula demi mengetahui kombinasi elemen mana yang akan berfungsi sebagai katalis untuk menghasilkan oksigen.
Kemudian, lebih dari 200 katalis diuji untuk menemukan katalis terbaik. AI akan melakukan eksperimen untuk menguji apakah teorinya benar.
Lalu, katalis kimia yang secara efisien mengubah air menjadi oksigen dapat diciptakan.
Produksi Oksigen Lebih Cepat
Hebatnya, robot ini dapat melakukannya hanya dalam waktu dua bulan, sesuatu yang menurut para ilmuwan membutuhkan waktu lebih dari 2.000 tahun.
Menurut Jiang, di masa depan manusia bisa membangun pabrik oksigen di Mars dengan bantuan robot ahli kimia. Waktu yang diperlukan juga termasuk singkat.
Hanya diperlukan penyinaran Matahari selama 15 jam saja untuk menghasilkan konsentrasi oksigen yang cukup untuk kelangsungan hidup manusia.
Bukan hanya oksigen, Jiang menyatakan bahwa robot ini dapat membuat berbagai bahan kimia.
“Terobosan teknologi ini membawa kita selangkah lebih dekat untuk mencapai impian hidup di Mars,” lanjutnya.