Cita-cita Elon Musk Bawa 1 Juta Orang ke Mars pada 2050 Punya Ganjalan Besar, Berikut Faktanya
Tak mudah membawa 1 juta orang ke Planet Mars. Ini Jawabannya.

Tak mudah membawa 1 juta orang ke Planet Mars. Ini Jawabannya.

Cita-cita Elon Musk Bawa 1 Juta Orang ke Mars pada 2050 Punya Ganjalan Besar, Berikut Faktanya
Mars akan dijadikan sebagai tempat tinggal kedua manusia selain di Bumi. Sayangnya kendala teknologi yang masih terbatas menjadi hambatan tersendiri dalam merealisasikan rencana ini.
Misalnya saja Elon Musk. Ia berencana akan mengirim 1 juta orang ke Mars pada tahun 2050 mendatang. Hanya saja, rencananya itu ditentang oleh ilmuwan NASA, Michele Thallter.
Alasannya adalah persoalan teknologi. Ke Mars bukanlah perkara gampang. Banyak tantangan yang harus dilewati.
Mengutip dari laman Hindustan Times, Senin, (04/09), penjelajah Perseverance milik NASA sekarang ini tengah berusaha untuk mengumpulkan karbon dioksida dari atmosfer tipis di Mars dan mengubahnya menjadi oksigen.


Mengingat perjalanan dari Bumi ke Mars mempunyai jarak 34 juta mil, tentunya hal ini harus dipastikan bahwa para astronot dapat bisa menghirup oksigen.

Permasalahannya adalah dengan jarak yang jauh ini NASA mengatakan bahwa harus bisa menjamin dan memastikan sistem pendukung yang aman dan berfungsi agar para astronot dapat bertahan dalam jangka waktu perjalanan yang lama.

Sinar radiasi yang ada selama perjalanan menuju Mars juga masih sulit dihindari dengan teknologi saat ini.
Radiasi dari jilatan api Matahari ini dan Coronal Mass Ejections (CME) akan membunuh manusia jauh sebelum mereka sampai tujuan.
Selain itu, keadaan Mars juga sangat berbeda dengan Bumi. Di planet merah tersebut memiliki atmosfer yang sangat tipis dan tidak memiliki medan magnet untuk membelokkan partikel energik.


Sehingga agar kehidupan di sana lebih aman diperlukan teknologi yang dapat melindungi astronot dari dua sumber radiasi yaitu dari Matahari dan yang kedua sinar kosmik galaksi yang ditembakan dari bintang lain.
“Beberapa partikel energik ini dapat menghancurkan atom-atom pada material yang mereka tabrak, seperti pada astronot, dinding logam pesawat ruang angkasa,”
NASA