Kata Ilmuwan Planet Mars Ternyata Punya Banyak Air
Mars terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu dan memiliki empat periode geologi sehingga punya banyak air.
Peneliti temukan kristal zirkon yang telah terbentuk sejak 4,45 miliar tahun lalu yang menjadi bukti bahwa air sudah ada di Mars sejak lama. Mars terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu dan memiliki empat periode geologi, yakni Amazon (sekarang hingga tiga miliar tahun lalu), Hesperian (tiga miliar hingga 3,7 miliar tahun lalu), Noachian (3,7 miliar hingga 4,1 miliar tahun lalu), dan Pra-Noachian (4,1 miliar hingga 4,5 miliar tahun lalu).
Pada 1970-an, pertama kali keberadaan air di Mars dilaporkan ketika wahana antariksa Mariner 9 milik NASA menangkap gambar lembah sungai di sana. Kemudian, Mars Global Surveyor dan Mars Express yang mendeteksi keberadaan mineral lempung terhidrasi di permukaan.
-
Dimana air di Planet Mars ditemukan? Mengutip Indy100, Selasa (30/1), gambar yang diperoleh dari radar bawah tanah pesawat juga menunjukkan bahwa semakin dekat dalam menemukan fosil kehidupan mikroba dibandingkan sebelumnya. Kawah Jezero menjadi fokus para ilmuwan NASA saat ini karena diyakini lokasi tersebut merupakan lokasi sebuah danau yang pernah bergabung dengan sungai.
-
Air di Mars kemana saja? 'Hanya ada dua tempat dimana air bisa mengalir. Ia bisa membeku di dalam tanah, atau molekul air bisa pecah menjadi atom, dan atom bisa lepas dari puncak atmosfer ke luar angkasa,' kata dia dikutip Space, Minggu (8/9).
-
Bagaimana NASA meneliti keberadaan air di Mars? 'Untuk mengetahui bagaimana benda-benda ini terbentuk, kita perlu melihat ke bawah permukaannya,' Perseverance dapat memetakan lapisan tanah hingga kedalaman 20 meter dan temuan menunjukkan bahwa lapisan sedimen dibangun sedemikian rupa sehingga sebanding dengan danau yang Anda temukan di Bumi.
-
Dimana air Mars tersimpan? Studi terbaru mengungkap bahwa air di Mars sebagian besar masih tersimpan di bawah permukaan hingga kedalaman 20 km, cukup untuk membentuk lapisan air global setebal 1-2 km.
-
Siapa yang menemukan air di Mars? Itu semua didasarkan pada eksploitasi penjelajah Perseverance yang baru-baru ini memberikan data yang meyakinkan para ilmuwan bahwa setidaknya satu peti di Mars dulunya berisi air.
-
Bagaimana air di masa lalu di Mars dibuktikan? Kawah Gale dan Gunung Sharp juga menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, terkenal setelah penjelajah Curiosity mendarat di 2012, dengan bukti adanya air di masa lalu yang terdapat di Kawah Gale dan Gunung Sharp yang menjulang tinggi di tengah kawah lebih dari 3 mil (5 kilometer).
Kedua bukti tersebut ditemukan di daerah Noachian, yang meliputi 45 persen bagian Mars. Melansir dari phys.org, Kamis (28/11), terdapat tiga cara untuk mencari air di Mars. Yang pertama adalah menggunakan pengamatan permukaan yang dilakukan oleh wahana antariksa yang mengorbit. Yang kedua adalah menggunakan pengamatan berbasis darat, biasanya dilakukan oleh wahana penjelajah Mars.
Dan para peneliti menggunakan cara yang ketiga yakni meneliti meteoritnya yang mendarat di Bumi. Faktanya, satu-satunya material Pra-Noachian (periode awal pembentukan Mars) yang dapat kita pelajari secara langsung ditemukan dalam meteorit dari planet tersebut. Meski jumlah meteorit Mars yang jatuh ke Bumi sangat kecil, sebagian kecil dari mereka berasal dari masa awal pembentukan Mars.
Sebuah subkelompok meteorit, yang diyakini terlontar dari Mars akibat tumbukan asteroid besar, mengandung material dari periode Pra-Noachian. Salah satu yang paling terkenal adalah meteorit bernama NWA7034, atau lebih dikenal sebagai Black Beauty.
Black Beauty adalah meteorit Mars yang terdiri dari material permukaan Mars yang pecah, atau regolith. Di dalamnya ditemukan zirkon, mineral yang terbentuk sekitar 4,48 hingga 4,43 miliar tahun lalu. Ini adalah potongan tertua dari Mars yang diketahui. Ketika meneliti salah satu zirkon kuno ini, ditemukan bukti adanya proses hidrotermal, yakni interaksi antara mineral dan air panas yang terjadi di masa lalu.
Zirkon yang dipelajari oleh para peneliti memiliki usia sekitar 4,45 miliar tahun. Di dalamnya terdapat zat besi, aluminium, dan natrium yang terawetkan dalam pola lapisan konsentris, dikenal sebagai zonasi osilasi. Pola ini menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut terakumulasi selama proses pembekuan magma.
Namun, keberadaan unsur-unsur ini di dalam zirkon beku adalah hal yang aneh. Biasanya, zat seperti besi, aluminium, dan natrium jarang ditemukan dalam kristal zirkon. Tetapi, jawabannya adalah Air panas.
Di Bumi, pola serupa pada zirkon sangat langka dan hanya ditemukan di lokasi seperti Olympic Dam di Australia Selatan, yang merupakan endapan tembaga, uranium, dan emas besar. Endapan semacam ini terbentuk oleh aktivitas sistem hidrotermal, di mana air panas yang dipanaskan oleh magma bergerak melalui batuan. Contohnya adalah geyser seperti yang ditemukan di Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat.
Penemuan zirkon hidrotermal di Mars ini mengisyaratkan adanya kemungkinan menarik tentang sistem hidrotermal aktif di Mars awal, yang dapat memusatkan logam-logam berharga.
Penelitian sebelumnya telah mengusulkan bahwa Mars pada masa Pra-Noachian mungkin memiliki lingkungan yang basah. Rasio isotop oksigen yang tidak biasa dalam zirkon Mars berusia 4,43 miliar tahun telah ditafsirkan sebagai bukti adanya hidrosfer awal. Bahkan, beberapa ilmuwan mengemukakan bahwa Mars mungkin memiliki lautan sekitar 4,45 miliar tahun yang lalu.
Penelitian yang dilaporkan oleh phys.org menunjukkan bahwa sistem hidrotermal magmatik aktif selama pembentukan awal kerak Mars sekitar 4,45 miliar tahun yang lalu. Meskipun belum jelas apakah air permukaan stabil pada masa itu, ada indikasi kuat bahwa kerak Mars mengandung air tak lama setelah terbentuk, yang tentunya penting untuk mendukung kelayakhunian.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia