Ilmuwan Ungkap Peta Pertama Benua di Bumi yang Pernah Hilang, Lokasinya Dekat Australia dan Indonesia
Ilmuwan berhasil mengungkap seperti apa bentuk benua yang pernah ada di dekat Australia dan Indonesia.
Bumi dibentuk oleh lempeng tektonik yang terus bergeser. Selama jutaan tahun, pergeseran ini telah mengubah wajah planet ini, termasuk hilangnya seluruh benua menjadi lautan. Baru-baru ini ditemukan kembali, benua yang hilang. Benua itu bernama Zealandia.
Mengutip Good.is, Senin (29/7), benua yang hilang ini akhirnya berhasil dipetakan. Pencapaian ini menandai Zealandia sebagai benua pertama yang dipetakan secara lengkap, dan juga merupakan benua pertama di dunia yang melakukan pemetaan bawah laut.
Zealandia merupakan benua kedelapan yang telah ditemukan di pantai Selandia Baru. Juga dikenal sebagai Te Riu-a-Māui dalam bahasa Māori, benua ini tersebar di wilayah seluas 5 juta kilometer persegi. Benua ini masih tersembunyi dari pandangan dunia karena 95 persen daratanya tenggelam di bawah Samudera Pasifik.
Hanya beberapa dataran tinggi dan daerah pegunungan yang terlihat yang menyebabkan penemuannya. Nama benua ini diambil dari dua pulau terpencil di kawasan Pasifik Barat Daya, menurut The Geological Society of America. Selandia Baru dan Kaledonia Baru berhasil digunakan untuk mendapatkan nama “Zealandia.”
GNS Science membagikan animasi benua yang berkembang selama bertahun-tahun hingga terlihat sebagai benua terpisah di peta. Dalam revolusi dan pergeseran 100 juta tahun, benua ini terbentuk.
Sebuah studi di Tectonics Journal juga mengungkap peta yang menandai Zealandia dan batas-batasnya antara badan air dan benua. Peta tersebut dengan jelas menunjukkan Selandia Utara dan Selatan beserta dataran tinggi, laut, samudra, dan sebagainya.
Ahli geologi mempunyai teori tentang terbentuknya benua. Mereka percaya hal yang sama bermula dari adanya bekas luka di kerak bumi. Hal ini diduga terjadi ketika Zealandia memisahkan diri dari Antartika dan Australia sekitar 150 juta tahun yang lalu. Yang terjadi selanjutnya adalah benua tersebut membentuk daratannya sendiri dan menipis serta meregang menjadi sebuah benua.
Seperti beberapa benua lainnya, Zealandia juga memiliki kerak bumi yang tebal dan bervariasi. Ketebalannya biasanya berkisar antara 10 hingga 30 km di seluruh wilayahnya hingga lebih dari 40 km di bagian tertentu. Meskipun lebih tipis dibandingkan yang lain di sebagian besar wilayahnya, ia dianggap sebagai struktur benua.
Terakhir, benua memerlukan batas laut-benua yang terlihat dan Zealandia memenuhi kriteria tersebut. Tepi kerak benua Australia dan Zealandia terletak sekitar 25 km melintasi Palung Cato. Secara keseluruhan, ini merupakan prestasi yang menarik bagi para ahli geologi.