Ilmuwan Temukan Pulau Seluas Islandia di Bawah Laut, Tenggelam 45 Juta Tahun Lalu
Islandia, negara di antara Greenland dan Norwegia, memiliki luas 103.000 kilometer persegi.
Islandia memiliki luas 103.000 kilometer persegi.
-
Dimana pulau ditemukan? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di laut dalam? Tepat setelah pukul 10.00 pagi waktu setempat pada 6 Januari 2023, di Lautan Selatan sekitar 1.100 kilometer di selatan Argentina, kamera bawah air Matthew Mulrennan menangkap penampakan yang tidak biasa. Di sana, 176 meter di bawah kapalnya, seekor cumi-cumi tunggal bergerak menembus air yang sangat dingin. Dengan tentakel merah terang yang terentang, tubuh tembus pandang, dan cahaya bioluminesen biru yang samar, cumi-cumi sepanjang 12 sentimeter ini berpotensi menjadi cumi-cumi pertama yang pernah terekam di lingkungan alaminya.
-
Dimana Islandia? Terletak di sebelah barat laut Eropa, Islandia dikenal memiliki iklim kontras dan geografis yang mencolok.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan jejak lautan purba? Ilmuwan meneliti sampel batu kapur di Italia untuk menemukan jejak lautan purba itu.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Brasil? Arkeolog Brasil menemukan banyak pahatan batu berusia 2.000 tahun yang menunjukkan jejak manusia, figur seperti benda langit, dan representasi hewan seperti rusa dan babi hutan.
-
Dimana para ilmuwan menemukan dunia prasejarah ini? Baru-baru ini ilmuwan menemukan dunia eksotis yang belum pernah diketahui sebelumnya di gurun Argentina yang terpencil.
Ilmuwan Temukan Pulau Seluas Islandia di Bawah Laut, Tenggelam 45 Juta Tahun Lalu
Ilmuwan dari Brasil dan Inggris menyelidiki dasar laut di dekat dataran tinggi vulkanik yang disebut Rio Grande Rise. Saat mereka mengobservasi video dari kapal selam mereka yang dioperasikan dari jarak jauh 650 meter di bawahnya, mereka melihat beberapa bebatuan aneh.
Batuan-batuan ini memiliki lapisan tanah liat merah, sesuatu yang tidak umum ditemukan di dasar laut.
Ahli geologi kelautan dari National Oceanographic Centre Inggirs, Bramley Murton menggambarkan endapan tersebut menyerupai tanah yang ditemukan di daerah tropis.
Penelitian baru yang dilakukan tim menemukan, mineral unik yang ada di tanah liat itu hanya mungkin tercipta melalui pelapukan dalam kondisi tropis. Penemuan ini menambah serangkaian temuan yang menunjukkan bahwa wilayah lautan tertentu, yang terletak 1.200 kilometer dari pantai Brasil, mungkin merupakan sebuah pulau di masa lalu.
“Bayangkan sebuah pulau tropis subur yang tenggelam di bawah ombak dan membeku dalam waktu. Itulah yang kami temukan,” kata Murton, salah satu penulis studi tersebut, dikutip dari Greek Reporter.
Dia dan rekan-rekannya meyakini pulau ini kira-kira seukuran Islandia, yaitu sekitar seperlima dari total luas Rio Grande Rise.
Rio Grande Rise memiliki sejarah sejak 80 juta tahun yang lalu. Pada saat itu, tonjolan besar terdapat di bawah punggung tengah laut Atlantik Selatan, yang menyebabkan periode aktivitas vulkanik yang intens.
Murton menjelaskan, awalnya Rio Grande Rise menyerupai Islandia versi Kapur dan terletak lebih dekat ke punggung tengah laut dibandingkan lokasinya saat ini di dekat Amerika Selatan. Seiring berjalannya waktu, seiring menurunnya aktivitas gunung berapi, dataran tinggi tersebut perlahan-lahan melayang ke arah barat melintasi Samudera Atlantik dan akhirnya tenggelam di bawah gelombang.
Sekitar 40 juta tahun yang lalu, tonjolan besar itu mengalami ledakan aktivitas vulkanik terakhir, namun kali ini, aktivitas tersebut terbatas pada bagian barat Rio Grande Rise.
Di area spesifik inilah para peneliti menemukan tanah liat merah yang terjepit di antara lava yang diketahui berusia sekitar 45 juta tahun, seperti dilansir Live Science.