Ilmuwan Temukan Benua yang Hilang Setelah 375 Tahun, Posisinya Dekat Indonesia
Ilmuwan berusaha menemukan sebuah benua yang hilang setelah tersembunyi selama 375 tahun.
Ilmuwan berusaha menemukan sebuah benua yang hilang setelah tersembunyi selama 375 tahun.
Ilmuwan Temukan Benua yang Hilang Setelah 375 Tahun, Posisinya Dekat Indonesia
Benua itu dulunya pernah menjadi bagian dari superbenua yang diberi nama 'Benua Selatan Besar'.
Benua tersebut awalnya termasuk bagian Antartika Barat dan Australia Timur. Di masa Romawi kuno benua ini juga sempat disebut-sebut dan bahkan sebagian wilayahnya ditemukan pada 1600-an.
Namun dibutuhkan hampir 400 tahun bagi geolog untuk akhirnya sepakat tentang benua baru ini.
-
Dimana benua yang hilang itu berada? 'Atlantis' Australia ini terdiri dari hamparan luas landas kontinen yang, jika berada di atas permukaan laut, akan menghubungkan wilayah Kimberley dan Arnhem Land, yang saat ini dipisahkan teluk laut yang luas.
-
Apa nama Benua Hilang? Sebuah benua yang ‘hilang’ kini telah ditemukan dan berubah menjadi tempat wisata bagi para turis setiap tahunnya."Lupakan Atlantis. Tanpa kita sadari, banyak wisatawan menghabiskan liburan mereka setiap tahun di benua yang hilang Greater Adria," terang seorang Profesor Tektonik Global dan Paleogeografi di Universitas Utrecht Belanda, Douwe van Hinsbergen, dikutip dari Indy100, Jumat (8/9).
-
Bagaimana benua ini hilang? Daratan kuno Australia ini pernah menjadi bagian dari benua paleo yang menghubungkan Australia, Nugini, dan Tasmania modern menjadi satu kesatuan yang dikenal sebagai Sahul.
-
Siapa yang menemukan Benua Hilang? Sebelum Greater Adria, para ilmuwan juga berhasil menemukan sebuah benua yang hilang lainnya, yaitu Zealandia. Benua ini pertama kali ditemukan oleh seorang pedagang dan pelaut Belanda bernama Abel Tasman pada 1642.
-
Dimana lokasi Benua Hilang? Membentang dari Pegunungan Alpen hingga negara Iran, yang tersisa dari benua ini adalah jalur dari Turin melalui Laut Adriatik hingga wilayah selatan Italia yang berbentuk menyerupai tumit sepatu bot.
-
Siapa yang meneliti benua yang hilang? 'Kita berbicara tentang lanskap yang cukup terendam, lebih dari 100 meter di bawah permukaan laut saat ini,' Kasih Norman, arkeolog Universitas Griffith di Queensland, Australia, dan penulis utama studi baru ini, kepada Live Science.
Pada 1642 seorang pebisnis dan pelaut Belanda Abel Tasman berlayar untuk mencari tahu tentang benua kedelapan yang disebut juga Terra Australis itu dalam bahasa Latin.
Tasman kala itu berlayar dari Jakarta dan kemudian mendarat di Southern Island Selandia Baru untuk memulai penjelajahan.
Sebelum dia menjejakkan kaki di daratan dia bertemu dengan penduduk lokal Maori yang tidak suka dengan pendatang Eropa itu.
Tasman kemudian gagal menemukan benua tersebut dan dia berlayar pulang tanpa pernah kembali.
Ironisnya, itu adalah kali pertama ada orang yang mencatat informasi tentang benua misterius itu.
Sumber: Unilad
Hampir 400 tahun kemudian geolog GNS mengumumkan penemuan sebuah benua baru yang disebut Zealandia atau Te Riu-a-Maui dalam bahasa Maori.
Rupanya selama ini benua itu yang luas mencapai 4,9 juta kilometer persegi tersembunyi di depan mata dan sebagian besar wilayahnya berada di bawah air.
Benua besar itu juga dulunya merupakan bagian dari superbenua Gondwana yang juga meliputi sebagian besar barat Antartika dan Australia Timur, sekitar 500 juta tahun lampau.
Namun sekitar 105 juta tahun lalu Zealandia mulai memisahkan diri dari superbenua untuk alasan yang hingga kini belum diketahui geolog.
"Itu proses yang belum sepenuhnya kami pahami, Zealandia mulai memisahkan diri," kata Andy Tulloch, salah satu geolog di Zealand Crown Research Institute GNS Scien yang menemukan benua tersebut pada 2017.Ketika Zealandia memisahkan diri benua itu mulai tenggelam di bawah ombak dan sekitar 94 persen wilayahnya berada di bawah air selama ribuan tahun.