Arkeolog China Temukan Makam Mewah Sosok Penting Era Dinasti Ming, Peti Mati dan Benda Pemakamannya Masih Utuh
Peti mati yang ditemukan di dalam makam berusia lebih dari 430 tahun ini dihias dengan sangat indah.
Peti mati yang ditemukan di dalam makam berusia lebih dari 430 tahun ini dihias dengan sangat indah.
-
Apa yang ditemukan di makam China? Makam ini awalnya digali pada 2020 di Kota Datong, Provinsi Shanxi, China utara.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di China? Arkeolog asal China menemukan artefak yang diperkirakan berusia 5.000 tahun berbentuk patung naga yang diukir dari batu giok.
-
Apa yang ditemukan di makam kaisar China kuno itu? Tidak hanya itu, di dalam makam ini ditemukan 350 artefak. Makam ini ditemukan di reruntuhan Wangzhuang di Yongcheng. Dikutip dari Greek Reporter, ini adalah makam terluas pada masa silam.
-
Dimana mumi China ditemukan? Mereka ditemukan terletak di Jalur Sutra di Cekungan Tarim namun membuat para ahli bingung karena tradisi dan penampilan mereka yang tidak biasa yang tampaknya tidak cocok untuk wilayah tersebut.
-
Dimana arkeolog menemukan makam kuno? Arkeolog di Turki menemukan nekropolis atau makam kuno di lokasi yang tidak terduga yaitu Cappadocia, daerah destinasi wisata terkenal di negara tersebut.
-
Bagaimana mumi China ditemukan? Mumi-mumi tersebut ditemukan terkubur dalam peti mati berbentuk perahu yang ditutupi kulit sapi.
Arkeolog China Temukan Makam Mewah Sosok Penting Era Dinasti Ming, Peti Mati dan Benda Pemakamannya Masih Utuh
Para arkeolog dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Shanxi menemukan makam Dinasti Ming (1368-1644) yang terpelihara dengan baik di kota Xinzhou, Provinsi Shanxi, China Utara.
Walaupun makam ini berusia lebih dari 430 tahun, perabotan pemakaman dan peti jenazah yang terbuat dari kayu masih utuh dan dalam kondisi yang sangat baik. Di Shanxi, jarang ditemukan makam dalam kondisi bagus dengan perabotan kayu yang terawat baik.
Sumber: Arkeonews
Saat proses penggalian telah ditemukan bekas bangunan dari Periode Longshan (2900-2100 SM) dan Periode Negara-negara Berperang (475-221 SM), dan 66 makam dari dinasti Han, Tang, Jin, Yuan dan Ming dan Qing.
Di antaranya adalah makam Dinasti Ming yang ditemukan di teras barat desa Hexitou di distrik Xinfu, Xinzhou. Terdiri dari lorong miring sepanjang 17 meter, ruang pemakaman di tengah, dan ruang belakang yang lebih kecil, makam ini memiliki panjang 25,3 meter.
Sebuah gambar yang mencolok menunjukkan pintu masuk makam yang tersegel, dihiasi dengan gerbang batu dan satu set pintu ganda yang megah. Gerbangnya terbuat dari batu yang diukir meniru struktur kayu. Dua kepala naga menghadap ke luar di setiap ujung atap. Lempengan batu di atas dan di setiap sisi pintu diukir dengan motif bunga.
Arkeolog menemukan dua peti mati kayu yang dihias indah dengan motif rumit di ruang pemakaman utama, serta dua relung: satu di selatan dengan empat toples porselen dan satu di utara dengan lima toples porselen dan empat botol. Bejana porselen berisi biji-bijian, cairan, atau minyak.
Bunga berwarna cerah, rerumputan, dan khususnya burung merak dilukis di peti bagian dalam yang terawat baik.
Peti mati bagian luar yang lebih terawat dari keduanya menampilkan pola emas berbentuk berlian dengan latar belakang cokelat.
Ruangan yang lebih kecil dilengkapi dengan altar kayu, meja, kursi, tempat lilin, kaki dian, pembakar dupa, periuk timah, cangkir timah, piring timah, patung kayu yang dicat, batu tinta, kuas, tempat pena dan peralatan tulis lainnya.
Sosok Pemilik Makam
Sebuah tulisan di batu nisan yang tertulis di segel memberikan petunjuk tentang kemungkinan identitas sosok yang dimakamkan di tempat tersebut: “Batu nisan dari Pangeran Ming Ru Hou’an,” yang mengisyaratkan garis keturunan bangsawan dan gelar bergengsi.
Peti mati kedua, dibedakan dengan pola berbentuk berlian, terdapat tulisan dalam aksara biasa. Prasasti itu berbunyi: “Ming Gu Rong Kao Hou Ru Wang Gong”, diterjemahkan menjadi “Dipercayakan oleh Dinasti Ming untuk melayani istana kerajaan sebagai pejabat istana.
Benda-benda pemakaman dari kayu dan benda-benda persembahan terpelihara dengan baik, membuat penemuan ini jarang terjadi di kota tersebut dan bahkan di seluruh provinsi.