Arkeolog Temukan Makam Kaisar China Berusia 5.000 Tahun, Jasadnya Hilang dan Hanya Tersisa Tulang Jari Kaki
Di makam ini juga ditemukan ratusan artefak mulai dari batu giok sampai tulang hewan.
Arkeolog menemukan makam kaisar China kuno berusia 5.000 tahun di Provinsi Henan. Tidak hanya itu, di dalam makam ini ditemukan 350 artefak.
Makam ini ditemukan di reruntuhan Wangzhuang di Yongcheng. Dikutip dari Greek Reporter, ini adalah makam terluas pada masa silam.
-
Apa yang ditemukan di makam China? Makam ini awalnya digali pada 2020 di Kota Datong, Provinsi Shanxi, China utara.
-
Apa yang ditemukan di makam kaisar? Makam tersebut dijaga oleh patung tentara terakota dengan tujuan untuk melindungi kaisar di kehidupan akhirat.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di China? Arkeolog asal China menemukan artefak yang diperkirakan berusia 5.000 tahun berbentuk patung naga yang diukir dari batu giok.
-
Siapa yang menemukan fosil jejak kaki? Penemuan luar biasa ini terjadi di pegunungan Valtellina Orobie, saat seorang pendaki bernama Claudia Steffensen menjelajahi daerah itu dan menemukan pola tidak biasa pada lempengan batu berwarna abu-abu pada musim panas 2023.
-
Kapan jejak kaki dinosaurus di China ditemukan? Jejak kaki pertama kali ditemukan pada bulan November tahun lalu, ketika lebih dari 240 fosil jejak kaki dinosaurus diidentifikasi, dan pada awal April, ditemukan 364 jejak dinosaurus lainnya.
-
Siapa yang menemukan Makam Kuno Dinasti Han? Para arkeolog di China menemukan tiga makam berusia 1.800 tahun, berasal dari Dinasti Han.
Makam itu ini tingginya sekitar 4,5 meter dan lebarnya sekitar 3,6 meter serta memiliki peti mati bagian dalam dan luar. Makam tersebut juga berisi lebih dari 100 buah tembikar, 200 buah berbagai macam batu giok, dan kerangka hewan. Para ahli mengatakan artefak di makam tersebut melambangkan sejumlah besar kekayaan.
Reruntuhan Wangzhuang berisi artefak dan berbagai reruntuhan kuno dari periode Dawenkou pertengahan dan akhir. Kebudayaan Dawenkou berkembang di China dari tahun 4000 hingga 2600 SM pada akhir periode Neolitikum. Institut Warisan Budaya dan Arkeologi Provinsi Henan dan universitas lain telah melakukan penggalian bersama di reruntuhan tersebut sejak tahun 2023.
“Penemuan terbaru menunjukkan reruntuhan Wangzhuang bukanlah pemukiman biasa melainkan ibu kota kerajaan prasejarah,” kata Zhu Guanghua, seorang profesor di Capital Normal University di Beijing.
Makam Dijarah
Zhu mengatakan, makam tersebut pernah dijarah yang dibuktikan dengan adanya kerusakan di bagian makam.
“Jenazah pemilik makam telah disingkirkan, dan banyak artefak penting dijarah,” kata Zhu.
“Sebagian besar sisa kerangka pemilik makam di dalam peti kayu telah hilang, hanya tersisa beberapa tulang jari kaki. Ornamen batu giok kecil tersebar di dalam dan di luar peti mati, dan banyak bilah batu upacara yang sengaja dipatahkan.”
Selama penggalian di reruntuhan Wangzhuang, telah ditemukan sedikitnya 45 makam dan arkeolog telah menggali 27 di antaranya. Artefak yang ditemukan di dalam makam kaisar ini menandakan reruntuhan Wangzhuang dulunya merupakan pusat perdagangan dan asimilasi budaya dari berbagai kebudayaan di China.