Arkeolog Temukan Bengkel Kerajinan Batu Giok Berusia 3.400 Tahun di Reruntuhan Kerajaan Kuno
Ditemukan juga produk giok yang sudah jadi dan potongan-potongan batu giok yang sedang diproses.
Ditemukan juga produk giok yang sudah jadi dan potongan-potongan batu giok yang sedang diproses.
-
Kapan pakaian batu giok ditemukan? Meskipun teks-teks kuno telah merujuk pada pakaian tersebut, baru pada tahun 1968 para arkeolog menemukan pakaian tersebut di provinsi Hebei di timur laut China.
-
Dimana penemuan artefak kuno terjadi? Seorang petani secara tidak sengaja menemukan harta karun langka ketika sedang membersihkan batu di ladangnya di Lubusz, Polandia.
-
Bagaimana arkeolog menemukan bangunan kuno itu? Bangunan ini ditemukan di Taman Arkeologi Pompeii, Italia, dengan kondisi sempurna atau tak hancur dihantam letusan dahsyat Gunung Vesuvius.
-
Dimana artefak kuno itu ditemukan? Para arkeolog maritim dari Universitas Bournemouth Inggris menemukan dua lempengan berukir salib dari abad pertengahan di dasar Teluk Studland, telah ada disana selama hampir 800 tahun.
-
Di mana artefak kuno itu ditemukan? Artefak kuno milik ahli bedah tersebut ditemukan pada sebuah kuil persembahyangan di utara, seperti yang dilaporkan para peneliti.
-
Dimana artefak kuno ditemukan? Seorang peternak di Trebry, Prancis, menyadari seekor sapinya hilang saat sedang menghitung hewan ternaknya pada Juni lalu. Setelah mencari kesana kemarin, Adeline Yon-Berthelot menyadari sapinya jatuh ke dalam lubang selama 3 meter.
Arkeolog Temukan Bengkel Kerajinan Batu Giok Berusia 3.400 Tahun di Reruntuhan Kerajaan Kuno
Arkeolog China menemukan bengkel kerja kerajinan batu giok berasal dari 3.400 tahun lalu.
Ini merupakan pertama kalinya bengkel kerja kerajingan tangan ditemukan di Sanxingdui, China barat daya, menurut Direktur Stasiun Kerja Situs Sanxingdui dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan, Ran Honglin kepada media pemerintah China, Xinhua.
Para arkeolog menemukan giok mentah, produk jadi serta serta potongan dan pecahan batu giok, yang mewakili berbagai tahapan proses produksi.
Ran mengatakan, penemuan ini menyoroti asal usul bahan mentah dan peralatan batu yang digunakan pada industri kerajinan awal serta tata letak fungsional kota kuno Sanxingdui, seperti dikutip dari South China Morning Post, Kamis (25/7).
Sanxingdui dianggap sebagai salah satu penemuan arkeologi terpenting abad ke-20, memberikan gambaran sekilas tentang budaya yang kurang dikenal yang berkembang lebih dari 3.000 tahun yang lalu di tempat yang sekarang menjadi provinsi Sichuan tersebut.
Reruntuhan Sanxingdui diyakini berada di jantung kerajaan Shu yang misterius 4.500 tahun lalu. Namun, tidak ditemukan catatan tertulis yang menjelaskan dari mana orang-orang kuno ini berasal atau pentingnya peninggalan yang mereka tinggalkan.
Para arkeolog telah menemukan lebih dari 17.000 peninggalan budaya di Sanxingdui. Harta karun arkeologi ini terkait dengan ritual pengorbanan di masa lampau.
"Kami baru menyelesaikan pembersihan dan konservasi lebih dari 4.000 artefak, jadi masih ada lebih dari 12.000 artefak yang harus direstorasi,” kata Yu Jian, wakil direktur Museum Sanxingdui.
Yu menambahkan, restorasi dan pembersihan 12.000 relik ini diperkirakan rampung dalam enam tahun ke depan.
Lokasi bengkel kerajinan batu giok terletak di dekat lubang pengorbanan yang sebelumnya digali. Penemuan ini bersamaan dengan temuan baru lainnya, termasuk saluran air dan gerbang kota yang mengungkapkan lebih banyak tentang tata letak kota kuno tersebut.