Alat Bedah Berusia 1.000 Tahun Ditemukan dalam Makam Kuno, Pemiliknya Dikubur dengan Posisi Bersila
Penemuan ini mengungkap profesi pemilik makam, yang dikubur bersama alat bedah ini.
Alat Bedah Berusia 1.000 Tahun Ditemukan dalam Makam Kuno, Pemiliknya Dikubur dengan Posisi Bersila
Tim ahli arkeologi menemukan seperangkat alat bedah dalam bungkusan di sebuah makam budaya Sican di Lambayeque, Peru. Makam tersebut berasal dari periode Sican Tengah sekitar 900-150 M, berada di situs arkeologi Huaca Las Ventanas.
Sumber: Arkeonews
Alat bedah ini milik seseorang yang dikubur dalam makam tersebut, diyakini berprofesi sebagai ahli bedah pada masanya. Ahli bedah dikubur dengan berbagai alat bedah seperti pisau dan jarum. Dia dimakamkan dengan posisi bunga teratai, duduk bersila.
Foto: Arkeonews
-
Bagaimana posisi jasad dikuburkan di makam kuno? Jasad dibaringkan dalam posisi terlentang, dengan anggota tubuh terentang.
-
Apa yang ditemukan di makam abad pertengahan? Dilansir NewsWeek, Firma Konsultan Arkeologi, Grup Arkeologi Red River menyebutkan selama proses penggalian makam ditemukan lebih dari 430 jasad.
-
Siapa yang dikuburkan di makam kuno? Makam yang ditemukan secara tak terduga di pusat desa itu dibangun sebagai ruang kayu yang rumit dan berisi sisa-sisa kerangka seorang pria berusia sekitar 60 tahun.
-
Apa yang ditemukan di makam kuno? Salah satu pemakaman kremasi, yang ditemukan pada pertengahan Agustus tahun ini, sangat menarik, karena para arkeolog menemukan abu manusia yang terbakar yang ditaruh di dalam bejana perunggu asal Romawi.
Artefak kuno milik ahli bedah tersebut ditemukan pada sebuah kuil persembahyangan di utara, seperti yang dilaporkan para peneliti. Peralatan bedah tersebut telah menjadi perhatian khusus para arkeolog karena memiliki bentuk yang unik, merupakan paduan dari bahan perunggu dengan kandungan arsenik yang tinggi.
Foto: AFP
Alat bedah ini memiliki bentuk yang besar, berisi satu set lengkap penusuk, jarum, dan pisau dengan berbagai ukuran dan konfigurasi. Total sekitar 50 pisau yang ditemukan, beberapa dengan satu ujung tajam. Namun, terdapat beberapa alat memiliki gagang berbahan kayu.
Sumber: Arkeonews
Pisau untuk upacara persembahan dengan bilah berbentuk logam ditemukan juga pada lokasi ini. Didekatnya terdapat papan logam dengan simbol yang berhubungan dengan alat bedah.
Foto: AFP/SICAN NATIONAL MUSEUM
Di sebelah papan terdapat dua tulang bagian depan milik seorang remaja dan dewasa. Pada tulang tersebut terdapat tanda potongan dengan teknik trepanasi. Hal ini menegaskan bahwa alat tersebut digunakan untuk pembedahan.
Sumber: Arkeonews
Selain itu, makam tersebut juga berisikan topeng emas dengan mata berbulu, pelindung dada perunggu besar, dan benda-benda lain yang menunjukan status tokoh kuno yang dimakamkan pada lokasi tersebut.“Karakter tersebut adalah spesialis trepanasi tengkorak dan instrumen bedahnya berorientasi pada segala hal yang berhubungan dengan bedah tengkorak manusia,” kata arkeolog Carlos Elera, direktur Museum Nasional Sicán.
Para arkeolog menekankan bahwa temuan tersebut memiliki kemiripan dengan perilaku budaya Pracas, di pantai selatan Peru dari 700 SM dan 200 SM, yang terkenal dengan trepanasinya. Namun alat-alat tersebut dibuat dari bahan yang berbeda. Bilah set Pracas dibuat dari obsidian vulkanik yang diasah.
Sepotong kulit pohon dari pohon tidak dikenal juga ditemukan pada makam, hal ini mungkin telah digunakan untuk tujuan pengobatan sebagai infus analgesik atau anti-inflamasi, sama seperti kulit pohon willow putih yang pada dasarnya dibuat menjadi aspirin.
“Kami membandingkan instrumen ahli bedah modern dengan objek-objek ini, untuk melihat kesamaan apa yang dimilikinya,” kata Elera.