Hendak Perbaiki Jalan, Proyek Penggalian Temukan Gundukan Besar Berisi Makam 430 Jasad dari Abad Pertengahan
Arkeolog menemukan gundukan besar berisi makam 430 jasad dari abad pertengahan yang terkait dengan sosok orang suci.
Arkeolog menemukan sebuah pemakaman monumental awal abad pertengahan yang mungkin terkait dengan seorang santo Kristen.
Makam ini ditemukan selama penggalian yang dilakukan untuk skema perbaikan jalan A4426 (File Mile Lane) di luar Kota Barry di Wales salah satu negara bagian konstituen Britania Raya.
-
Dimana letak makam kuno yang di gali? Tim arkeolog dari Survei Arkeologi India (ASI) menemukan kereta perang, pedang, dan helm berusia 4.000 tahun menggali di makam raja di Sinauli, negara bagian Uttar Pradesh.
-
Mengapa makam kuno itu ditemukan? Ini pertama kalinya makam ditemukan di desa pertanian pertama yang terletak di wilayah yang diduduki sebelah barat Mexico Citu pada ketinggian 2.416 meter di atas permukaan laut.
-
Di mana makam-makam kuno itu ditemukan? Arkeolog Mesir menemukan 110 kuburan di Delta Sungai Nil, berasal dari zaman sebelum kerajaan firaun.
-
Dimana arkeolog menemukan makam kuno? Arkeolog di Turki menemukan nekropolis atau makam kuno di lokasi yang tidak terduga yaitu Cappadocia, daerah destinasi wisata terkenal di negara tersebut.
-
Di mana para arkeolog menemukan makam kuno? Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE, kelompok peneliti yang bekerjasama dengan para peneliti dari negara bagian Santa Catarina, Brasil Selatan, dan negara-negara lain (Amerika Serikat, Belgia, dan Prancis), menunjukkan bahwa para pembuat sambaqui di Galheta IV, sebuah situs arkeologi di Laguna (Santa Catarina), tidak digantikan oleh nenek moyang orang Jê Selatan, sebagaimana yang diperkirakan sebelumnya.
-
Dimana para arkeolog menemukan makam kuno itu? Para arkeolog bersama 6.500 relawan menemukan sekitar 1.000 gundukan kuburan kuno di Belanda hanya dalam waktu empat bulan.
Dilansir NewsWeek, Firma Konsultan Arkeologi, Grup Arkeologi Red River menyebutkan selama proses penggalian makam ditemukan lebih dari 430 jasad.
Berdasarkan hasil uji radiokarbon yang telah dilakukan pada lebih dari 60 makam, diperkirakan makam tersebut berasal dari abad ke-5 hingga abad ke-13. Sebagian besar makam itu terletak di dalam gundukan besar yang dikelilingi oleh parit konsentris.
Alih fungsi lahan
Sebelumnya situs ini merupakan rumah bagi monumen pemakaman Zaman Perunggu yang tampaknya dialihfungsikan selama era abad pertengahan.
Pemakaman abad pertengahan ini terletak di atas pagar dan parit melingkar dari Zaman Perunggu, sedangkan pemakaman Zaman Perunggu juga ditemukan di area tersebut.
Wilayah sibuk abad pertengahan
Praktik alih fungsi lahan rupanya popular selama periode awal abad pertengahan di wilayah konstituen Inggris Raya yang meliputi Inggris, Wales, dan Skotlandia.
Situs-situs pemakaman ini sering kali ditemukan pada posisi menonjol dalam lanskap memiliki makna praktis dan simbolis.
Lokasi penggalian ini terletak dekat dengan kawasan gereja Llancarfan yang jika dirunut dari catatan sejarah gereja Llancarfan di awal abad pertengahan merupakan pusat biara regional utama pada saat itu.
Sekitar abad kelima atau keenam, Kepala Biara Llancarfan adalah seorang santo Welsh yang dikenal sebagai Cadoc.
Menurut catatan manuskrip dari abad ke -11 “The Life of St. Cadoc” ada kemungkinan gundukan kuburan itu adalah tumpukan tanah yang besar yang ditinggikan di daerah tersebut dan digunakan untuk menguburkan orang mati.
Berdasarkan analisis sisa-sisa tulang yang ditemukan di pemakaman itu menunjukan orang-orang yang dimakamkan di sana berasal dari berbagai usia, dan melibatkan keluarga, serta beberapa makam bahkan berisi bukti adanya orang yang merawat orang cacat.
Dari hasil penggalian, di samping pemakaman juga terungkap adanya pusat tungku pengeringan gandum terbesar di Wales. Selain tungku-tungku juga ditemukan sejumlah besar tembikar abad pertengahan.
Lokasinya yang strategis dekat mata air dan persimpangan jalan menunjukan tempat orang-orang bertemu, berdagang, mengadakan festival, membayar pajak bahkan menyelesaikan perselisihan.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti