Saat Menjelajahi 'Gua Orang Mati', Arkeolog Temukan Tulang Belulang Anak-Anak Berusia 3.500 Tahun
Bermacam jenis artefak juga ditemukan di situs tersebut.
Bermacam jenis artefak juga ditemukan di situs tersebut.
-
Kapan manusia purba di Spanyol Timur Laut mengubur mayat mereka di dalam gua? Dimulai sekitar 7.000 tahun yang lalu, manusia purba di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Spanyol Timur Laut mengubur mayat mereka di dalam gua.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Spanyol? Arkeolog di Spanyol menemukan mata tombak berusia 50.000 tahun saat melakukan penggalian di dekat Capellades.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Spanyol? Ukiran batu berukuran 20 sentimeter (7,8 inci) baru-baru ini ditemukan selama penggalian arkeologi di dekat kota Guareña, Spanyol.
-
Siapa yang menemukan kuburan anak-anak? Kuburan ini ditemukan saat penggalian berlangsung di kota kuno Tenedos, Bozcaada, tenggara Dardanelles.
-
Di mana makam kuno anak-anak ditemukan? Arkeolog menemukan 54 makam bocah di salah satu lahan bekas tambang di distrik Kulp, Diyabarkir, Turki tenggara.
-
Di mana tim arkeologi menemukan tulang manusia? Arkeolog dari Universitas Teheran, Iran menemukan tulang belulang seberat 10 ton dari sebuah makam kuno di daerah Segzabad, Provinsi Qazvin.
Saat Menjelajahi 'Gua Orang Mati', Arkeolog Temukan Tulang Belulang Anak-Anak Berusia 3.500 Tahun
Rumah terakhir dari anak-anak yang hidup sekitar 3.500 tahun lalu bersama artefak-artefak dari ribuan tahun lalu ditemukan oleh para arkeolog di sebuah gua tersembunyi yang dijuluki “Gua Orang Mati”.
Para arkeolog pertama kali menemukan gua ini pada tahun 2008 yang terletak di sebuah desa di Catalonia yang berjarak sekitar 580 km ke arah timur laut dari Madrid dan dekat perbatasan dengan Andorra dan Prancis. Gua ini memiliki dua ruangan yang digunakan oleh penduduk sekitar 3.500 tahun lalu sebagai makam, demikian ungkap Autonomous University of Barcelona dalam siaran persnya pada 20 Juni, dilansir Miami Herald.
Sejak penemuan, situs ini diteliti para arkeolog secara teratur untuk menjelajahi gua tersebut. Tahun ini, para arkeolog dari Kelompok Arkeologi Pegunungan Tinggi memimpin penggalian di gua ini dan menemukan berbagai artefak yang berusia 1.500 hingga 4.500 tahun.
Artefak-artefak yang paling baru termasuk tembikar Romawi kuno, beberapa di antaranya berasal dari Afrika Utara, kata para arkeolog. Sebuah foto menunjukkan pecahan-pecahan keramik berwarna cokelat.
Para arkeolog juga menemukan banyak sisa-sisa kerangka manusia berusia 3.500 tahun yang terkait dengan periode sekitar 125 tahun ketika gua itu digunakan sebagai makam. Banyak dari tulang belulang itu milik anak-anak, tetapi beberapa diidentifikasi sebagai orang tua.
Artefak lain yang baru-baru ini ditemukan di situs yang berasal dari Zaman Perunggu tersebut adalah mata panah logam yang unik, kata universitas. Sebuah foto menunjukkan anak panah berkarat. Artefak tertua yang ditemukan dalam penggalian ini adalah pecahan tembikar berbentuk lonceng yang berasal dari 4.500 tahun yang lalu.
Seorang mahasiswa arkeolog dari Kelompok Arkeologi Pegunungan Tinggi, Annais Torres, membagikan foto pintu masuk gua dalam sebuah unggahan pada 22 Juni di X, yang sebelumnya bernama Twitter.
Para arkeolog akan terus mempelajari temuan mereka dan berharap dapat menggali lebih banyak lagi di dalam gua.