Bikin Arkeolog Penasaran, Senjata Berburu Berusia 1.900 Tahun Ditemukan di Dalam Gua Terpencil
Temuan Senjata Berburu Berusia 1.900 Tahun di Dalam Sebuah Gua Bikin Arkeolog Penasaran
Senjata berburu dari era pra-Hispanik itu ditemukan di serambi Gua Harta Karun di Cadereyta de Montes, Queretaro
-
Apa yang ditemukan arkeolog di gua purba? Para arkeolog menemukan simbol 'suka' ini saat melakukan pembersihan berkala dan konservasi lukisan batu prasejarah Lascaux yang terkenal di dekat desa Montignac, Prancis Selatan.
-
Di mana letak gua prasejarah? Berlokasi di Umm Jirsan, para peneliti menemukan banyak bukti yang sudah ada sejak periode Neolitikum hingga Chalcolithic/ Zaman Perunggu atau sekitar 10.000-3.500 tahun yang lalu.
-
Apa yang ditemukan di gua? Sumber: Phys.org Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
-
Dimana senjata kuno itu ditemukan? Senjata ini ditemukan di hutan dekat daerah Hrubieszow, Polandia timur, seperti dilansir Ancient Pages.
-
Apa yang ditemukan di dalam gua? Mereka kemudian menemukan lukisan zaman prasejarah yang menakjubkan di dalam gua itu. Dengan penggunaan drone, para peneliti dengan cepat mengumpulkan bukti lukisan berasal dari 5.000-7.000 tahun lalu.
Bikin Arkeolog Penasaran, Senjata Berburu Berusia 1.900 Tahun Ditemukan di Dalam Gua Terpencil
Arkeolog dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional (INAH) Meksiko menemukan senjata berburu yang berusia sekitar 1.900 tahun di sebuah gua di Negara Bagian Queretaro.
Senjata berburu dari era pra-Hispanik itu ditemukan di serambi Gua Harta Karun di Cadereyta de Montes, Queretaro. Alat berburu itu berupa tombak dan dua anak panah kayu dari abad pertama.
Menurut rilis resmi dari INAH, penemuan itu dilaporkan oleh anggota Asosiasi Penjelajah Gua Queretaro.
Dilansir laman Arkeonews, lokasi gua itu terletak di 200 meter di atas dasar jurang dan begitu masuk peneliti harus melalui jalan setapak sepanjang 200 meter untuk mencapai serambi gua.
Di dalam cabang bawah tanah ini, dengan tinggi rata-rata 80 sentimeter, para ahli mengamati sebuah tombak (panjang 51,5 sentimeter), dua pecahan anak panah (66 dan 79 sentimeter), dan sepasang tongkat kayu yang dimodifikasi (135 dan 172 sentimeter) seperti tongkat penggali dan alat multifungsi.
Dari bentuknya tombak itu digunakan dengan cara dilempar menggunakan tuas agar bisa menjangkau jarak yang lebih jauh
dibanding dengan lemparan dengan tangan kosong.
Lingkungan yang asam di dalam gua memungkinkan alat-alat berburu itu terawetkan. Dari hasil penanggalan karbon, usia alat berburu itu diketahui berasal dari abad ke-7 hingga 132.
Dalam proses penggalian, tim INAH tidak menemukan benda lain di dalam gua itu yang bisa memberikan informasi mengapa alat berburu itu bisa berada di lokasi yang amat terpencil.
Meski begitu hasil analisis terhadap benda-benda itu akan diumumkan oleh tim arkeologi dalam waktu dekat.
Arkeolog INAH mengatakan misteri seputar temuan itu masih belum akan terpecahkan selama belum ada penyelidikan dan penggalian baru di sekitar wilayah gua. Para ahli penasaran bagaimana dan mengapa benda yang dipakai berburu itu bisa ada di sana.