Arkeolog Temukan Gua Prasejarah di Arab Saudi, Dihuni Manusia 10.000 Tahun Lalu, Isinya Bikin Tercengang
Temuan ini mengungkap wawasan baru tentang evolusi dan perkembangan historis populasi manusia di kawasan tersebut.
Temuan ini mengungkap wawasan baru tentang evolusi dan perkembangan historis populasi manusia di kawasan tersebut.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di gua purba? Para arkeolog menemukan simbol 'suka' ini saat melakukan pembersihan berkala dan konservasi lukisan batu prasejarah Lascaux yang terkenal di dekat desa Montignac, Prancis Selatan.
-
Kenapa tulang manusia purba ditemukan di gua? Gua itu juga diperkirakan telah digunakan oleh manusia Neanderthal. Di antara ribuan kerangka yang ditemukan, beberapa tengkorak memiliki lubang di bagian kepala, para peneliti meyakini bahwa lubang ini disebabkan oleh hasil trepanasi dan mungkin upaya untuk menyembuhkan penyakit, seperti dilansir Live Science.
-
Dimana gua dengan 7.000 tulang ditemukan? Sebanyak 7.000 tulang berasal dari zaman Neolitikum sampai Zaman Perunggu ditemukan di Cova dels Xaragalls atau Gua Jurang, dekat Barcelona Spanyol.
-
Di mana gua yang ditemukan beruang dan manusia purba? Lokasi Endsee terletak sekitar 531 km barat daya dari Berlin.
-
Kapan manusia purba berada di gua Saint-Marcel? 'Penemuan ini dan fakta bahwa struktur tersebut berusia sekitar 8.000 tahun sungguh luar biasa,' kata Delannoy dalam situs PNAS. 'Ini menimbulkan pertanyaan tentang pengetahuan manusia prasejarah tentang gua, kemampuan mereka untuk menjelajahi dan menyeberangi terowongan, serta penguasaan mereka atas pencahayaan.'
-
Siapa yang menemukan penemuan manusia purba ini? Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Kemajuan Ilmu Pengetahuan ini melibatkan para ahli dari Universitas New York, Universitas Tübingen, dan Museum Nasional di Berlin.
Arkeolog Temukan Gua Prasejarah di Arab Saudi, Dihuni Manusia 10.000 Tahun Lalu, Isinya Bikin Tercengang
Langkah terbaru penelitian arkeologi interdisipliner di Arab telah mengungkap wawasan baru tentang evolusi dan perkembangan historis populasi manusia regional, serta pola dinamis perubahan budaya, migrasi, dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Terlepas dari tantangan yang ditimbulkan oleh pelestarian terbatas kumpulan arkeologi dan sisa-sisa organik di lingkungan kering, penemuan ini memberikan pemahaman baru tentang kekayaan warisan budaya di kawasan ini.
Sumber: Phys.org
Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
Berlokasi di Umm Jirsan, para peneliti menemukan banyak bukti yang sudah ada sejak periode Neolitikum hingga Chalcolithic/ Zaman Perunggu atau sekitar 10.000-3.500 tahun yang lalu.
“Temuan kami di Umm Jirsan memberikan pandangan langka dalam kehidupan masyarakat kuno di Arab, mengungkapkan fase berulang pendudukan manusia dan menjelaskan kegiatan pastoralis (kehidupan pedesaan) yang pernah berkembang di fase ini,” kata Dr. Mathew Stewart, peneliti utama dan Research di Fellow ARCHE.
Situs ini kemungkinan berfungsi sebagai titik jalan penting di sepanjang rute pastoral, menghubungkan oasis utama yang memfasilitasi perdagangan dan pertukaran budaya.
Studi tentang penelitian ini telah diterbitkan jurnal PLUS ONE, yang berjudul “Bukti pertama pendudukan manusia dari tabung lava di Arab: Arkeologi Gua Umm Jirsan dan sekitarnya, Arab Saudi Utara.”
Penemuan seni cadas dan catatan fauna di lokasi ini, membuktikan penggunaan tabung lava dan daerah sekitarnya oleh pastoralis, yang melukiskan gambaran yang jelas tentang cara hidup kuno. Spesies yang dapat diidentifikasi dalam seni cadas Umm Jirsan ini adalah domba, sapi, kambing dan dua tong.
Gambar hewan tersebut menguatkan asumsi praktik peternakan prasejarah dan komposisi kawanan di wilayah tersebut. Analisis isotop sisa-sisa hewan menunjukan bahwa ternak utama memakan rumput liar dan semak belukar, sementara manusia memiliki pola makan yang kaya protein, dengan peningkatan konsumsi tanaman C3 dari waktu ke waktu, hal ini menunjukan pertanian oasis.
“Meskipun lokalitas bawah tanah memiliki pengaruh penting secara global dalam bidang arkeologi dan ilmu pengetahuan, penelitian kami merupakan studi komprehensif pertama di Arab Saudi,” tambah Profesor Michael Petraglia, Direktur ARCHE.
Penelitian di Umm Jirsan, menggarisbawahi pentingnya pendekatan kolaboratif dan multidisiplin untuk penelitian arkeologi dan menyoroti pentingnya warisan arkeologi Arab di panggung global.
Para peneliti yang terlibat dalam penelitian ini bekerjasama erat dengan Komisi Warisan Budaya, Kementerian Kebudayaan Saudi, dan Survei Geologi Saudi. Mitra tambahannya termasuk King Saud University dan institusi-institusi utama di Inggris, Amerika Serikat dan Jerman.