Bertualang di Pantai, Ayah dan Anak Temukan Tulang Manusia Purba, Awalnya Dikira Dinosaurus
Sedang Jalan-Jalan di Pantai, Ayah dan Anak Temukan Tulang Manusia Purba
Sisa-sisa tulang itu ditemukan di dekat reruntuhan tembok batu kuno
-
Siapa yang menemukan tulang dinosaurus itu? Seorang pria bernama Damien Boschetto, 25 tahun, sedang mengajak anjingnya berjalan-jalan di hutan dekat Kota Montuliers, Prancis, ketika menemukan tulang berusia 70 juta tahun.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia purba? Pada 1911, penambang yang mencari bahan baku pupuk menginjak benda aneh di sebuah gua yang dekat dengan Lovelock, Nevada.
-
Bagaimana tulang dinosaurus itu ditemukan? 'Ketika sedang mengajak anjing saya berjalan, ada longsoran tanah di tepi jurang terlihat berbagai macam tulang.'
-
Dimana kerangka manusia purba ditemukan? Kerangka ini ditemukan di Gua Lovelock, Nevada, Amerika Serikat.
-
Di mana tulang dinosaurus itu ditemukan? Seorang pria bernama Damien Boschetto, 25 tahun, sedang mengajak anjingnya berjalan-jalan di hutan dekat Kota Montuliers, Prancis, ketika menemukan tulang berusia 70 juta tahun.
-
Siapa yang menemukan penemuan manusia purba ini? Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Kemajuan Ilmu Pengetahuan ini melibatkan para ahli dari Universitas New York, Universitas Tübingen, dan Museum Nasional di Berlin.
Bertualang di Pantai, Ayah dan Anak Temukan Tulang Manusia Purba, Awalnya Dikira Dinosaurus
Christopher Rees, 39, dan putranya, Dylan, 7, sedang berjalan-jalan dengan anjing mereka di Southerndown Beach, Vale of Glamorgan, Wales, pada Oktober 2023.
“Kami sedang mencari fosil dan kemudian saya melihat ada bagian tulang yang mencuat dari tanah,” kata Christopher, yang merupakan seorang tukang kayu.
"Anak saya menggalinya dan dia sangat gembira, karena dia pikir telah menemukan dinosaurus. Dia sampai ngos-ngosan."
Dilansir laman Mirror, sisa-sisa tulang itu ditemukan di dekat reruntuhan tembok batu kuno yang pernah menandai perimeter Kastil Dunraven, yang dibongkar pada 1963.
"Saya bisa melihat masih ada lebih banyak lagi di sana," kata Christopher. “Tetapi saya berpikir, 'Saya tidak akan menggali lagi' Saya pikir itu adalah hewan ternak, atau semacamnya."
Mereka membawa pulang tulang-tulang berbentuk lingkaran kecil itu bersama dengan dua yang lebih besar.
"Ketika kami sampai di rumah, istri saya bilang, ‘Itu terlihat seperti tulang manusia’. Saya mulai panik saat itu," kata Christopher.
Setelah melakukan beberapa penelitian, dia segera menyadari kemungkinan besar istrinya benar. "Saya pikir saya akan mendapat masalah," katanya.
"Saya berpikir, 'Ya Tuhan, haruskah saya pergi dan mengembalikannya?'"
Dia menelepon polisi, dan kemudian tulang-tulang itu dibawa untuk dianalisis. Mereka memastikan tulang-tulang tersebut bukan terkubur baru-baru ini, melainkan sisa-sisa manusia purba.
"Anak saya suka sejarah dan pergi ke museum. Tidak setiap hari Anda menemukan hal seperti itu. Dia sangat senang."
Polisi menutup situs Southerndown untuk penyelidikan dan para arkeolog juga datang untuk memeriksa penemuan tersebut—tetapi tidak ada penggalian lebih lanjut, kenang Christopher.
“Karena tidak ada lagi tulang yang terlihat mencuat dari tanah, mereka berkata tidak akan menggali lagi—menurutku itu mengejutkan. Kami sedikit kecewa, karena kami pikir kami telah menemukan sesuatu yang cukup menarik ketika kami menyadari berapa tua usia tulang-tulang itu."
Dia mengatakan pada saat itu ia menduga lebih banyak tulang akan muncul ke permukaan dan tampaknya prediksinya benar, ketika pada Selasa pejalan kaki menemukan dugaan sisa-sisa manusia di area yang sama di sebelah tembok kuno di pantai.
Daerah tersebut telah ditutup dan diperkirakan akan tetap ditutup selama beberapa hari, katanya. Belum dapat dipastikan apakah sisa-sisa jasad itu merupakan peninggalan kuno, namun pihak kepolisian mengatakan tulang-tulang itu sedang dikirim untuk dianalisis.
Penemuan baru-baru ini tidak jauh dari pantai lain di mana banyak sisa-sisa manusia ditemukan. Kerangka setidaknya enam orang, yang diduga korban kapal karam, ditemukan di tebing di pantai Cwm Nash—juga dikenal sebagai Monknash—pada 2019 setelah penggalian selama delapan hari oleh para arkeolog.
Mereka diperkirakan berasal dari akhir abad keenam belas atau awal abad ketujuh belas.
Sebelumnya, pada 2014, seorang pejalan kaki di pantai menemukan sisa-sisa seorang biksu berusia 800 tahun di Cwm Nash, dengan kakinya menonjol dari tebing.
Tulang panjang manusia juga ditemukan di Cwm Nash pada 1982, sementara sebagian tengkorak manusia ditemukan di sana pada 1990 dan tiga tahun kemudian, penggalian mengungkapkan tiga orang dewasa terkubur di garis timur-barat.
Komisi Kerajaan untuk Monumen Kuno dan Sejarah Wales mencantumkan Tempat Pemakaman Cwm Nash sebagai "pekuburan tidak resmi yang digunakan oleh umat paroki Monknash".