Manusia Purba

Temuan ini menantang teori lama tentang hubungan antara ukuran otak besar dan masa kanak-kanak panjang pada manusia.

Kedua spesies manusia purba ini tidak hanya hidup berdampingan, tetapi juga berbagi berbagai aspek kehidupan, termasuk teknologi dan praktik pemakaman.

Jejak tersebut dianalisis menggunakan DNA kerangka gigi dan tulang manusia purba yang ditemukan di situs Tunisia dan Aljazair timur laut.

Ilmuwan telah lama memperdebatkan asal-usul bahasa manusia, sebagai ciri khas yang membedakan manusia dari hewan.

Temuan ini menantang pemahaman sebelumnya tentang perubahan warna kulit di benua tersebut.

Ukiran Batu tertua itu secara tidak sengaja ditemukan, berlokasi di situs arkeologi Coto Correa, Las Chapas, Spanyol.

Temuan artefak membuktikan Neanderthal mahir dalam membuat perkakas.

Alat kuno ini terdiri dari dua komponen utama yang ditemukan dalam kondisi utuh.

Kerangka seorang anak berusia 6-8 tahun dari Zaman Batu ditemukan di Thailand. Temuan ini mengubah pandangan para ahli tentang prasejarah daerah tersebut.

Gigi fosil purba telah mengungkap kebenaran yang mengejutkan tentang nenek moyang kita yang benar-benar mulai memakan daging.

Peta ini dibuat oleh para pemburu-pengumpul dari Zaman Paleolitikum.

Arkeolog menemukan tujuh jejak kaki yang terpisah di antara jejak hewan purba.

Penemuan tulang rubah dan kucing liar di Israel mengungkap bahwa manusia Neolitikum tidak hanya memanfaatkan kulit, tetapi juga mengonsumsi dagingnya.

Temuan mengejutkan ini terungkap dalam penelitian terbaru ilmuwan dari China, AS, dan Italia.

Ilmuwan menyebut nenek moyang manusia awal ini sebagai "pelari yang buruk".

Ilmuwan mengungkapkan manusia prasejarah tampaknya tertarik dengan jejak kaki dinosaurus yang mereka temukan.

Temuan ini menunjukkan dua spesies manusia purba hidup di lanskap dan waktu yang sama.

Temuan spesies ini mengguncang bidang sains yang menjadi dasar keberadaan manusia pertama.

Tim arkeolog menemukan jarum-jarum dari tulang hewan di situs arkeologi Wyoming, AS.

Temuan ini memberikan bukti penting bahwa Asia Tengah memainkan peran penting dalam migrasi dan pembangunan awal manusia.