Manusia Purba

Tim arkeolog menemukan jarum-jarum dari tulang hewan di situs arkeologi Wyoming, AS.

Temuan ini memberikan bukti penting bahwa Asia Tengah memainkan peran penting dalam migrasi dan pembangunan awal manusia.

Peneliti melakukan analisis mikroskopis terhadap kotoran dari gua untuk memahami perubahan lingkungan masa lalu.

Temuan baru ini membantah keyakinan sebelumnya bahwa manusia pertama yang mampu menggunakan alat atau perkakas adalah manusia purba jenis Homo.

Situs ini sempat terbengkalai selama satu abad sebelum dilakukan penggalian baru-baru ini.

Para peneliti mengekstrak genom dari fosil manusia purba yang ditemukan di sebuah gua di Afrika Selatan.

Struktur makam yang ditemukan arkeolog berbeda dari pemakaman kuno pada umumnya.

Penemuan ini berhasil mengungkap kompleks pertanian “tertua dan terbesar” di Afrika.

Peneliti menganalisis sifat balistik lebih dari 500 mata panah Paleolitikum berasal dari antara 14.700 dan 11.700 tahun yang lalu.

Sebuah tim peneliti internasional mempelajari kerangka 13 remaja zaman es yang ditemukan dari tujuh situs arkeologi di Italia, Rusia, dan Republik Ceko.

Spesies manusia 'hobbit' ini tingginya hanya 100 cm.

Temuan manusia purba ini menjadi bukti sekaligus cara baru bagi manusia yang ingin tinggal di luar planet Bumi.

Pekerja Tambang Temukan Kerangka Manusia Purba Raksasa, Tingginya Sampai 3 Meter dan Berambut Merah

Selain menjadi kawasan objek wisata sejarah, situs ini juga menjadi bukti adanya sebuah peradaban manusia yang hidup sejak ribuan tahun yang lalu.

Ini bermula sejak jagung mulai dibudidayakan 9.000 tahun lalu.

Kesimpulan ini dicapai berdasarkan hasil analisis baru terkait jarum jahit bermata paling awal di dunia.

Gua ini telah menjadi subjek penelitian sejak abad ke-18.

Kerangka manusia purba ini, yang dikenal sebagai tulang Jebel Irhoud, ditemukan di Maroko

Dua teori mengenai ukuran otak manusia muncul pada tahun 2020-an, dan keduanya saling bertentangan.

Gua ini juga pernah ditempati manusia Neanderthal.