Ada Bukti Jejak Peradaban Manusia Purba, Ini Fakta Menarik Situs Loyang Mendale di Aceh Tengah
Selain menjadi kawasan objek wisata sejarah, situs ini juga menjadi bukti adanya sebuah peradaban manusia yang hidup sejak ribuan tahun yang lalu.
Selain menjadi kawasan objek wisata sejarah, situs ini juga menjadi bukti adanya sebuah peradaban manusia yang hidup sejak ribuan tahun yang lalu.
Ada Bukti Jejak Peradaban Manusia Purba, Ini Fakta Menarik Situs Loyang Mendale di Aceh Tengah
Kehidupan manusia di muka bumi ini sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu. Kini, peninggalan-peninggalan mereka menjadi sebuah warisan sejarah yang amat tidak ternilai harganya, termasuk yang ada di sebagian daerah Indonesia.
Takengon, sebuah kota di Aceh Tengah terdapat sebuah situs purbakala yang menjadi pakemnya kehidupan manusia di masa lampau. Situs ini dinamakan Loyang Mendale yang konon diperkirakan berusia 7.000 tahun.
(Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id)
-
Di mana jejak kehidupan manusia purba ditemukan? Para arkeolog menemukan jejak kehidupan manusia berusia 86.000 tahun di Gua İnkaya Çanakkale, Turki.
-
Dimana fosil nenek moyang manusia ditemukan? Dua fosil Laos--berupa tulang kaki dan bagian dari tulang tengkorak kepada--ditemukan di Gua Tam Pa Ling. Situs arkeologi itu ditemukan pada 2009 ketika bagian lain dari tengkorak kepala itu ditemukan.
-
Dimana Fosil Manusia Purba ditemukan? Situs arkeologi batu Oakhurst berada di dekat kota George di pantai selatan Afrika Selatan. Tempat ini terletak di tebing batu pasir di Lembah yang subur dengan pohon-pohon yellowwood.
-
Dimana fosil manusia purba ditemukan? Dilansir Ancient Origins, arkeolog pertama kali menemukan fosil ini di Hualongdong, China Timur pada 2019 lalu.
-
Dimana tulang manusia purba ditemukan? Dilansir laman Mirror, sisa-sisa tulang itu ditemukan di dekat reruntuhan tembok batu kuno yang pernah menandai perimeter Kastil Dunraven, yang dibongkar pada 1963.
-
Dimana kerangka manusia purba ditemukan? Kerangka ini ditemukan di Gua Lovelock, Nevada, Amerika Serikat.
Adanya situs purbakala Loyang Mendale ini menjadi salah satu dari sekian banyak bukti jika sejak lama manusia sudah hidup di muka bumi. Lebih dari itu, beberapa di antaranya ditemukan alat-alat yang terbuat dari batu Mesolitikum.
Tak sampai situ, situs ini masih terdapat beberapa fakta unik yang mungkin jarang diketahui orang, penasaran? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun merdeka.com berikut.
Letaknya di Dataran Tinggi
Berbicara letak geografis, dikutip dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, bahwa kota Takengon dikenal dengan istilah "Negeri di atas Awan" karena letaknya di ketinggian 1.200 mdpl.
Di kota ini hampir dikelilingi oleh bukit-bukit, pada bagian Timur terdapat Danau Laut Tawar yang tak lepas dari perbukitan dari sisi Timur ke Barat. Tak dipungkiri kota ini begitu cantik dan pemandangannya begitu indah.
Kekayaan yang Tersembunyi
Tidak hanya potensi alam, penemuan situs purbakala Loyang Mendale ini rupanya persis berada di ceruk-ceruk kars lereng bukit yang mengelilingi Danau Laut Tawar. Terdapat 3 ceruk yang letaknya di sebelah barat laut.
Masing-masing dari ceruknya itu menyimpan kekayaan sejarah yang begitu istimewa berupa situs hunian gua dari masa Mesolitikum hingga Neolitikum. Ceruk-ceruk ini menghadap ke selatan, ke arah Danau Laut Tawar.
Pada zaman Mesolitik, kelompok manusia yang ada di Loyang Mendale ini hidup dari berburu hewan-hewan di darat maupun air.
Ada Kerangka Homo Sapiens
Mengutip merdeka.com, para peneliti menemukan kerangka Homo Sapiens atau spesies awal kehidupan manusia. Fosil yang berada di kedalaman 200 cm itu berbentuk kerangka manusia dengan posisi kaki terlipat.
Menurut peneliti, posisi rangka tersebut menjadi posisi tiruan kondisi bayi yang berada dalam rahim ibu, melambangkan suatu kelahiran kembali pada kehidupan sesudah mati.
Tempat Ideal untuk Hunian
Uniknya, tepat di situs Loyang Mendale tersebut menjadi sebuah hunian yang begitu sempurna terutama di masa lalu. Sumber air melimpah, makanan, serta ketersediaan tempat berteduh yang pas.
Ceruk-ceruk di setiap bagian sisi bukit ini menjadi tempat bernaung yang pas bagi mereka. Letaknya yang dekat dengan danau tentunya menjadi tempat hunian yang sangat ideal.
Penemuan Kapak Genggam
Kehidupan manusia di zaman Mesolitik hingga masa Neolitik awal ini ditemukan sebuah kapak genggam Sumatra. Temuan tersebut berupa kapak yang hanya ditemukan di Pulau Sumatra dan menjadi ciri-ciri budaya Hoabinh.
Temuan kubur individu di situs ini ada kesamaan jenis dengan yang ada di beberapa daerah di Asia Tenggara bagian daratan.
Sebuah penemuan besar dari situs ini adalah tes DNA. Benar saja, setelah beberapa rangka manusia ini dilakukan penelitian, rupanya memiliki kesamaan gen dan DNA dengan masyarakat Gayo sekarang.
Artinya, manusia-manusia yang sudah terkubur ribuan tahun ini sudah dipastikan adalah nenek moyang masyarakat Gayo yang ktia sekarang.