Ilmuwan China Temukan Spesies Baru Manusia Purba, Bentuknya Beda dengan Nenek Moyang Manusia Modern
Penelitian ini juga melibatkan ilmuwan dari Spanyol.
Ilmuwan China Temukan Spesies Baru Manusia Purba, Bentuknya Beda dengan Nenek Moyang Manusia Modern
Ilmuwan China Temukan Spesies Baru Manusia Purba, Bentuknya Beda dengan Nenek Moyang Manusia Modern
Spesies baru manusia purba ditemukan di China. Penemuan ini diumumkan oleh ilmuwan dari Akademi Sains China dan beberapa universitas di China, serta ilmuwan dari Pusat Penelitian Nasional Evolusi Manusia di Spanyol.
Spesies baru ini berasal dari Zaman Pleistosen Pertengahan Akhir atau sekitar 300.000 tahun lalu, ditemukan di China Timur.
-
Apa yang unik dari Fosil Manusia Purba? Uniknya dari tiga belas individu ini tidak ada satupun leluhur yang berasal dari luar Afrika Selatan yang menunjukan bahwa keturunan para leluhur di wilayah ini masih terjaga sampai sekarang.
-
Siapa yang menemukan Fosil Manusia Purba? Para peneliti berhasil mengekstrak 13 genom dari gua batu Oakhurst, Afrika Selatan.
-
Siapa yang menemukan penemuan manusia purba ini? Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Kemajuan Ilmu Pengetahuan ini melibatkan para ahli dari Universitas New York, Universitas Tübingen, dan Museum Nasional di Berlin.
-
Fosil badak purba temuan terbaru di China? Fosil ini, secara ilmiah dinamakan Prosantorhinus yei sp. nov., ditemukan di Wilayah Otonom Hui Ningxia.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia purba? Pada 1911, penambang yang mencari bahan baku pupuk menginjak benda aneh di sebuah gua yang dekat dengan Lovelock, Nevada.
-
Hewan purba apa yang ditemukan di China? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China.
Foto: Wu et al./ Journal of Human Evolution
Hasil studi rahang, tengkorak, dan tulang kaki kerangka manusia purba ini menyatakan spesies ini berbeda dengan kerangka nenek moyang manusia modern Homo sapiens, Neanderthals atau Denisovan) yang sebelumnya ditemukan. Artinya, manusia purba ini berasal dari spesies yang berevolusi secara terpisah dengan ketiga nenek moyang manusia modern tersebut. Sumber: Ancient Origins
Dilansir Ancient Origins, arkeolog pertama kali menemukan fosil ini di Hualongdong, China Timur pada 2019 lalu. Saat itu ilmuwan berharap mereka segera bisa mengidentifikasi kerangka ini, tapi belum berhasil. Foto: Wu Liu et al. Proceedings of the National Academy of Sciences.
Ketika analisis mereka tentang tulang berbentuk aneh berlanjut, setelah beberapa waktu ilmuwan menemukan sesuatu yang belum pernah mereka lihat sebelumnya — atau lebih tepatnya, sesuatu yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya. Ilmuwan mengungkapkan dalam penelitiannya, kekhasan tulang rahang atau mandibula pada khususnya, “menunjukkan pola morfologi mosaik.”Karakteristik mandibula yang tidak biasa termasuk tepi bawah berbentuk segitiga dan sudut tikungan yang unik. Meskipun ciri-ciri ini khas, masih ada beberapa kesamaan dengan rahang manusia modern, dan dengan tulang rahang spesies manusia purba lain yang telah punah yang hidup selama Pleistosen Akhir (100.000 tahun yang lalu dan sesudahnya).
Tetapi bentuk keseluruhan rahang bawah mengungkapkan bahwa individu ini tidak memiliki dagu, dan itu adalah karakteristik yang terkait dengan nenek moyang atau kerabat manusia versi yang jauh lebih tua. Foto: Wu Liu et al., Proceedings of the National Academy of Sciences , 2019
Tulang-tulang yang membatu sebagai satu kelompok juga memiliki ciri-ciri lain yang mirip dengan yang ditemukan pada hominin yang hidup selama Pleistosen Tengah, yang dimulai 770.000 tahun lalu. Sumber: Ancient Origins
Spesies baru ini diidentifikasi sebagai HLD 6 ini dikaitkan dengan jenis manusia purba yang sama sekali baru.