Badak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China
Penemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia.
Badak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China
Peneliti di China menemukan fosil badak yang berusia sekitar 14 juta tahun. Temuan ini, yang pertama kali di wilayah tersebut, diharapkan dapat memberikan pencerahan tentang pola migrasi badak kuno dan penyebaran mereka di berbagai wilayah.
-
Fosil dinosaurus apa yang ditemukan di China? Salah satu spesimen dalam fosil Yixian ini adalah temuan dinosaurus non unggas berbulu pertama.
-
Fosil hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
-
Di mana fosil hewan purba itu ditemukan? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China.
-
Dimana fosil hewan purba itu ditemukan? Penemuan ini bermula ketika pada 1983, anggota Royal Ontario Museum menjelajahi Canadian Rockies dan menemukan lapangan fosil yang sangat luas di Taman Nasional Yoho, menurut studi yang diterbitkan pada 21 Juni dalam Journal of Systematic Palaeontology.
-
Kapan fosil hewan purba ditemukan? Fosil hewan purba ini ditemukan 25 tahun lalu, tapi ilmuwan baru bisa mengungkap jenisnya.
-
Di mana fosil hewan purba ditemukan? Beberapa ribu tahun yang lalu, pulau Sumba di NTT, Indonesia adalah rumah bagi gajah, tikus raksasa, dan naga, menurut penemuan fosil yang dilaporkan dalam jurnal ilmiah bulan lalu.
Fosil ini, secara ilmiah dinamakan Prosantorhinus yei sp. nov., ditemukan di Wilayah Otonom Hui Ningxia. Fosil ini merupakan tengkorak dewasa yang terawat baik, dengan tulang hidung yang tebal dan tinggi yang menopang tanduk kecil.
Sumber: BNN Breaking
Keberadaan fosil semacam ini di daerah tersebut menunjukkan bahwa badak kuno ini memiliki jangkauan geografis yang luas, dari Eropa hingga selatan Pakistan selatan dan China.
Penemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia. Keberadaan Prosantorhinus yei sp. nov. di Asia Timur menunjukkan bahwa migrasi hewan prasejarah ini tidak terbatas oleh hambatan ekologis dan geografis di Eurasia, sebuah pengetahuan yang mengubah teori-teori yang ada tentang jangkauan dan kemampuan adaptasi mereka.
Namun, nilai penemuan ini tidak hanya terbatas pada bidang paleontologi. Fosil ini menjadi bagian kunci yang akan membantu ilmuwan memahami sejarah biologis dan geografis megafauna selama zaman Miocene. Selain itu, memberikan peluang untuk menyelidiki iklim dan lingkungan kuno, yang dapat meningkatkan pemahaman kita tentang sejarah Bumi yang kompleks.
Dalam skema penelitian ilmiah secara keseluruhan, penemuan ini menjadi pengingat akan jumlah pengetahuan yang terpendam di bawah permukaan tanah, menunggu untuk diungkap. Seiring berlanjutnya penelitian ilmiah terhadap masa lalu, setiap fosil yang ditemukan membawa kita lebih dekat untuk memahami jalinan kehidupan yang rumit di Bumi.