Sedang Mencari Lokasi Tambang Emas, Pekerja Temukan Mumi Badak Berbulu dari Masa 11.000 Tahun Lalu, Culanya Masih Utuh
Badak berbulu yang terawetkan yang ditemukan oleh penambang di Republik Sakha Rusia akan digali sepenuhnya dalam beberapa bulan mendatang, saat para peneliti m
Penambang emas di Siberia baru-baru ini menemukan bangkai badak berbulu yang diawetkan dengan cula dan jaringan lunak yang masih utuh.
Para penambang di Republik Sakha, Rusia menemukan bangkai tersebut saat menggali lokasi tambang baru.
-
Dimana mumi-mumi itu ditemukan? Mumi-mumi ini ditemukan di sebuah gereja yang dibangun belasan abad lalu.
-
Dimana mumi itu ditemukan? Arkeolog menemukan mumi di dekat monumen berusia berabad-abad di sudut terpencil Siberia, tepat di luar Salekhard.
-
Dimana mumi dengan lidah emas ditemukan? Para arkeolog telah menemukan dua lagi mumi Mesir dengan lidah emas di kota kuno Oxyrhynchus, sekitar 100 mil dari Kairo.
-
Dimana mumi Anak Emas ditemukan? Mumi ini ditemukan oleh arkeolog pada tahun 1916 di Neg el-Hassay, Mesir selatan.
-
Di mana mumi tersebut ditemukan? Para peneliti dalam sebuah studi baru di Frontiers in Medicine menggunakan 3D computerized tomography (3D CT) untuk memeriksa tiga mumi dari Amerika Selatan pra-Colombus yang diawetkan sejak akhir abad ke-19 di berbagai museum Eropa.
-
Dimana penemuan batu kuno itu? Temuan itu terjadi di kawasan bernama Plakia di Pulau Kreta Yunani.
Foto-foto bangkai badak yang ditemukan di Distrik Oymyakon muncul di situs media sosial Rusia Telegram pada 2 Agustus.
Setelah penemuan tersebut, para peneliti di Universitas Federal Timur Laut (NEFU) di Yakutsk mengunjungi lokasi dan menemukan cula badak itu.
Kondisi ideal pelestarian makhluk purba
Sisa badak berbulu yang terawetkan (Coelodonta antiquitatis) akan digali dalam beberapa bulan mendatang, kata pernyataan yang diterjemahkan dari NEFU.
"Ini adalah penemuan yang benar-benar unik yang akan memungkinkan kita untuk mempelajari sejarah wilayah itu, fauna purba, iklim, dan kondisi geologinya secara lebih mendalam," kata Anatoly Nikolaev, rektor NEFU, dalam pernyataan, seperti dilansir Live Science.
Permafrost di Siberia menyediakan kondisi ideal untuk pelestarian makhluk purba.
Kondisi dingin membuat sisa-sisa fosil itu menjadi mumi, biasanya jaringan lunak akan mengalami dehidrasi dan terkunci dalam "kapsul waktu" yang beku.
Penemuan jaringan lunak ini cukup langka dan memungkinkan ilmuwan mendapatkan wawasan yang jauh lebih baik tentang kehidupan hewan dan lingkungan pada saat hewan tersebut mati dibandingkan dengan sisa-sisa kerangka.
Penemuan langka
Penemuan ini juga memberikan peluang yang lebih baik untuk mengekstraksi DNA purba dari sisa-sisa fosil itu.
Maxim Cheprasov, peneliti senior dan kepala laboratorium Museum Mamut NEFU, mengatakan ini adalah kelima kalinya para ilmuwan menemukan badak berbulu dengan jaringan lunak yang utuh.
"Sampai hari ini, tidak ada penemuan langka seperti itu dalam koleksi Museum Mamut," katanya dalam pernyataan tersebut.
"Dalam sejarah modern NEFU, ini adalah penemuan pertama seperti itu."
Badak berbulu terutama hidup selama zaman Pleistosen (2,6 juta hingga 11.700 tahun lalu), pertama kali muncul sekitar 300.000 tahun lalu di seluruh Eurasia utara.
Ketika zaman es terakhir berakhir, jangkauan mereka menyempit hingga mereka hanya mendiami sebagian Siberia — akhirnya punah sekitar 10.000 tahun lalu sebagai akibat dari perubahan iklim dan aktivitas manusia.
Para peneliti NEFU berencana untuk mempelajari cula tersebut sebelum sisa-sisa lainnya digali.
"Menurut parameter morfologi, itu milik individu dewasa," kata Cheprasov. "Usia biologis dan jenis kelamin hewan yang tepat akan ditentukan setelah studi menyeluruh terhadap bangkai itu sendiri."
Penemuan badak berbulu adalah salah satu dari beberapa proyek di NEFU untuk mempelajari megafauna zaman es Siberia.
Pada Juni, para peneliti melakukan nekropsi (otopsi hewan) dari serigala mumi berusia 44.000 tahun yang diambil dari lapisan tanah beku di Republik Sakha.