Homo Bodoensis, Spesies Baru Manusia Purba Ditemukan di Ethiopia, Hidup Sekitar 774.000 Tahun Lalu
Tim peneliti yang menganalisis fosil ini mengatakan Homo Bodoensis merupakan leluhur langsung manusia yang tinggal di Afrika, sebelum digantikan Homo Sapien.
Spesies baru nenek moyang manusia yang hidup di zaman Pleistosen Tengah sekitar 774.000 - 129.000 tahun lalu bernama Homo Bodoensis ditemukan di Ethiopia.
Homo Bodoensis, Spesies Baru Manusia Purba Ditemukan di Ethiopia, Hidup Sekitar 774.000 Tahun Lalu
Tim peneliti yang menganalisis fosil ini mengatakan Homo Bodoensis merupakan leluhur langsung manusia yang tinggal di Afrika, sebelum digantikan oleh Homo Sapiens.
Priode perkembangan bagi spesies manusia ini dikenal dengan sebutan “kekacauan di tengah-tengah”, ini dikarenakan banyaknya salah paham diantara para paleantropolog.
-
Siapa yang menemukan spesies manusia purba ini? Penemuan ini diumumkan oleh ilmuwan dari Akademi Sains China dan beberapa universitas di China, serta ilmuwan dari Pusat Penelitian Nasional Evolusi Manusia di Spanyol.
-
Kapan fosil manusia purba ditemukan? Dilansir Ancient Origins, arkeolog pertama kali menemukan fosil ini di Hualongdong, China Timur pada 2019 lalu.
-
Dimana fosil Homo sapiens tertua ditemukan? Sebelum ini, fosil Homo sapiens tertua disebut berasal dari 195.000 tahun lalu yang ditemukan di situs Omo Kibish, Etihopia dan berasal dari 160.000 tahun lalu yang ditemukan di Herto, Ethiopia.
-
Siapa yang menemukan Fosil Manusia Purba? Para peneliti berhasil mengekstrak 13 genom dari gua batu Oakhurst, Afrika Selatan.
-
Siapa yang menemukan penemuan manusia purba ini? Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Kemajuan Ilmu Pengetahuan ini melibatkan para ahli dari Universitas New York, Universitas Tübingen, dan Museum Nasional di Berlin.
Dr. Mirjana Roksandic dari Universitas Winnipeg, Kanada memimpin tim peneliti dalam menganalisis fosil dari Afrika dan Eurasia tersebut untuk menemukan kategorisasi yang tepat pada spesies leluhur baru ini.
Sebelum penelitian ini, fosil Homo Bodoensis dikaitkan dengan beberapa spesies yang berbeda yaitu Homo Heidelbergensis atau Homo Rhodesiensis, kedua fosil ini sama-sama didefinisikan tidak jelas sejak awal.
Sebagian besar manusia purba yang berasal dari Eropa tetap diklasifikasikan sebagai Neanderthal. Nama “Bodoensis” berasal dari tengkorak yang ditemukan di Bodo D’ar, Ethiopia.
Roksandic mengatakan, "Berbicara tentang evolusi manusia selama periode ini menjadi tidak mungkin karena kurangnya terminologi yang tepat yang mengakui variasi geografis manusia."
Memberi nama spesies baru merupakan hal yang besar karena Komisi Internasional Nomenklatur Zoologi hanya memperbolehkan perubahan nama dengan aturan yang ketat. Para peneliti yakin nama Bodoensis akan tetap digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Christopher Bae, seorang profesor antropologi di Universitas Hawaii di Manoa yang ikut bekerja dalam penelitian ini, mengatakan nama baru ini memenuhi tujuan yang jelas yaitu untuk membantu memecahkan masalah tentang periode penting dalam evolusi manusia.
Neanderthal dan manusia primitif mungkin telah menggunakan perahu untuk berlayar dari satu pulau ke pulau lain di Yunani sekitar 200.000 tahun yang lalu.
Berdasarkan temuan arkeologi revolusioner, para peneliti meyakini Neanderthal dan manusia primitif sudah tinggal di pulau Yunani Naxos sekitar 200.000 tahun yang lalu, melebihi dari perkiraan awal yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Sebuah tim arkeolog dari Amerika Serikat, Kanada, dan Yunani mengumumkan mereka telah menemukan alat-alat batu di pulau Naxos yang dapat dipastikan berusia setidaknya 200.000 tahun. Naxos adalah sebuah pulau di Kepulauan Cycladic Yunani yang terletak di tengah-tengah Laut Aegea.
Menurut tim yang dipimpin oleh Tristan Carter dari Universitas McMaster, temuan alat-alat ini menunjukkan baik Neanderthal maupun manusia primitif berhasil menjangkau pulau ini dan tinggal untuk jangka waktu tertentu.