Batu Purba Ini Ungkap Sejak Kapan dan Siapa Manusia Pertama yang Tinggal di Eropa, Ini Sejarahnya
Batu ini juga menyoroti asal-usul manusia yang pertama kali mendiami Eropa.
Batu ini juga menyoroti asal-usul manusia yang pertama kali mendiami Eropa.
-
Kapan manusia purba pertama kali tiba di Eropa? 'Setelah penelitian selama satu abad, kronologi kedatangan pertama hominin di Eropa masih kontroversial. Empat wilayah di Spanyol berpotensi mencatat bukti keberadaan orang Eropa tertua, namun usia kedatangan masih dibatasi antara 1,6 dan 0,9 juta tahun,' tulis para peneliti.
-
Kapan Neanderthal menghuni Eropa? Manusia Neanderthal menghuni wilayah Eropa selama ratusan ribu tahun dan punah sekitar 40.000 tahun lalu.
-
Kapan nenek moyang Eropa datang? Genom orang Eropa saat ini terbentuk selama lebih dari 40.000 tahun sebagai hasil dari berbagai migrasi dan percampuran populasi yang dihasilkan.
-
Dimana ditemukan fosil tertua di Eropa? Sebuah studi baru yang dipimpin oleh Lluís Gibert dari Universitas Barcelona telah menentukan usia sisa-sisa manusia yang ditemukan di situs Orce di Spanyol.
-
Dimana fosil manusia paling awal ditemukan? Fosil ini ditemukan di gua Heaning Wook Bone di Cumbria, Inggris.
-
Siapa manusia purba pertama yang menggunakan busur dan anak panah di Eropa? Temuan ini mengisyaratkan Homo sapiens adalah manusia purba pertama di Eropa yag menggunakan busur dan anak panah sebagai senjata.
Batu Purba Ini Ungkap Sejak Kapan dan Siapa Manusia Pertama yang Tinggal di Eropa, Ini Sejarahnya
Sebuah batu purba yang ditemukan di Ukraina mengungkap awal manusia mulai mendiami benua Eropa. Batu yang diketahui berusia 1,4 juta tahun ini menjadi penanda awal manusia tinggal di benua tersebut.
Sumber: Greek Reporter
Temuan ini tidak hanya menjadi bukti awal keberadaan manusia di Eropa, tetapi juga menyoroti asal-usul mereka yang lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature memberikan wawasan penting bagaimana manusia pertama kali memasuki Eropa dan dari mana asal mereka. Temuan ini mendukung gagasan bahwa manusia pertama yang bermigrasi ke Eropa kemungkinan besar datang dari timur atau tenggara.
Sejarah perjalanan manusia, termasuk manusia modern dan nenek moyang mereka seperti Neanderthal, di Eurasia telah diketahui mencapai waktu antara 1 sampai 2 juta tahun yang lalu. Namun, menentukan kapan mereka pertama kali mencapai Eropa telah menjadi tantangan karena kurangnya situs arkeologi pada periode tersebut.
Salah satu pengecualian penting adalah situs Korolevo di Barat Ukraina. Penggalian yang telah berlangsung sejak tahun 1970-an telah mengungkap banyak peralatan Zaman Batu. Batu-batu yang ditemukan pada awalnya pada tahun 1970-an ternyata berasal dari batuan vulkanik dan telah disengaja dibentuk menjadi peralatan.
Penelitian terbaru menggunakan teknik baru untuk menentukan usia lapisan batuan sedimen di sekitar alat-alat ini, mengungkapkan usianya sekitar 1,4 juta tahun. Menurut rekan penulis studi, Mads Faurschou Knudsen dari Universitas Aarhus di Denmark, penemuan ini merupakan bukti paling awal keberadaan manusia di Eropa.
Meskipun begitu, masih ada ketidakpastian mengenai jenis nenek moyang manusia purba yang menciptakan peralatan ini. Para peneliti berspekulasi, Homo erectus kemungkinan besar yang membuat peralatan batu tersebut. Homo erectus dianggap sebagai spesies pertama yang berjalan tegak dan menguasai penggunaan api, dan diduga bertanggung jawab atas artefak tersebut.
"Nenek moyang paling awal kita, Homo erectus, adalah hominin pertama yang meninggalkan Afrika sekitar 2 juta tahun lalu dan menuju Timur Tengah, Asia Timur, dan Eropa," jelas penulis utama studi, Roman Garba.
Dengan mempelajari evolusi habitat di situs Korolevo selama 2 juta tahun, para ilmuwan berpendapat nenek moyang manusia purba mungkin menggunakan periode hangat bumi, yang dikenal sebagai interglasial, untuk menetap di lokasi dengan garis lintang yang lebih tinggi.
Tentu saja, penemuan ini mengundang minat besar. Situs Korolevo yang dekat dengan negara-negara NATO seperti Rumania dan Hongaria telah dilindungi dari kekacauan dan kerusakan akibat perang Rusia-Ukraina. Hal ini menunjukkan pentingnya penelitian arkeologis ini dalam memahami sejarah manusia di Eropa, serta menjaga warisan budaya kita yang berharga dari ancaman eksternal.