Ilmuwan Akan Bangkitkan Kembali Mammoth Berbulu yang Hidup 6,2 Juta Tahun Lalu, Catat Waktunya
Mammoth atau mamut adalah sejenis gajah purba, hidup dari zaman Miosen akhir sampai Holosen.
Mammoth atau mamut adalah sejenis gajah purba, hidup dari zaman Miosen akhir sampai Holosen.
-
Kapan mammoth berbulu hidup? Para peneliti mengatakan fosil-fosil ini masih terawetkan dan ukurannya menunjukkan mammoth tersebut adalah mammoth dewasa yang diperkirakan hidup sekitar 100.000 tahun lalu.
-
Kapan penemuan fosil mammoth ini terjadi? Petani anggur lokal, Andreas Pernerstorfer, menemukan tulang mammoth di gudang anggurnya di Gobelsburg, Krems, dekat Wina.
-
Dimana mammoth berbulu hidup? Mammoth berbulu memang umum ditemukan di wilayah utara Eropa dan Asia yang dingin sejak 700.000 tahun yang lalu, dan kemudian juga ditemukan di Amerika Utara sekitar 100.000 tahun silam.
-
Siapa yang menemukan fosil mammoth? Bocah berusia 8 tahun di Rusia menemukan sejumlah fosil tulang mammoth saat sedang memancing bersama ayahnya di tepian Sungai Oka dekat Novinki, Rusia barat.
-
Kenapa mammoth berbulu punah? Di tempat di mana Maryam menemukan fosil itu, mammoth kemungkinan bertahan hingga sekitar 10.000 tahun yang lalu, ketika akhir zaman es menyebabkan megafauna yang beradaptasi dingin ini kehilangan habitat dan sumber makanan mereka.
-
Dimana fosil mammoth ditemukan? Petani anggur lokal, Andreas Pernerstorfer, menemukan tulang mammoth di gudang anggurnya di Gobelsburg, Krems, dekat Wina.
Ilmuwan Akan Bangkitkan Kembali Mammoth Berbulu yang Hidup 6,2 Juta Tahun Lalu, Catat Waktunya
Para peneliti telah mencapai terobosan yang luar biasa dalam upaya menghidupkan kembali mammoth atau mamut berbulu, sejenis gajah purba. Ilmuwan dari Colossal Biosciences berhasil menciptakan sel induk gajah "pluripotent", yang dapat tumbuh menjadi sel mana pun di dalam tubuh.
Sumber: Greek Reporter
Mamut hidup dari zaman Miosen akhir, sekitar 6,2 juta tahun lalu sampai Holosen sekitar 4.000 tahun lalu.
Salah satu pendiri dan ahli genetika utama Colossal, Dr. George Church menjelaskan penciptaan sel-sel ini "membuka pintu" menuju kebangkitan kembali mamut.
"Bukanlah sebuah ekstrapolasi besar untuk berpikir bahwa kita akan dapat melakukan sintesis dalam skala besar di masa depan," kata Church.
Menariknya, kunci dari kemajuan ini adalah kemampuan untuk mengubah sel-sel gajah menjadi sel induk pluripotent. Dalam penelitiannya, Shinya Yamanaka menemukan cara untuk mengubah sel-sel dewasa menjadi sel induk pada tahun 2006. Namun, ini adalah langkah pertama dalam upaya untuk menghidupkan kembali mamut, sebuah tugas yang belum pernah dilakukan pada gajah sebelumnya.
Para ilmuwan berharap dapat memperbaiki sel-sel ini dengan menggunakan gen yang diambil dari mayat mamut berbulu, memungkinkan sel telur yang dihasilkan untuk ditanam dalam rahim buatan. Meskipun tujuan akhirnya adalah menghidupkan kembali mamut berbulu, Dr. Church menyatakan langkah pertama adalah menciptakan hibrida gajah-mamut.
Teknologi pengeditan gen yang disebut CRISPR telah mengubah pandangan para ilmuwan dari teori menjadi kenyataan. Dengan menggunakan alat ini, Colossal telah mengambil langkah-langkah krusial menuju kebangkitan mamalia yang telah punah.
Church menjelaskan, dengan membandingkan genom mamut berbulu yang masih hidup dengan genom gajah modern, mereka dapat menyesuaikan gen untuk menghasilkan hewan yang memiliki ciri-ciri mirip mamut. Proyek ini tidak hanya tentang kembali menghidupkan mamut, tetapi juga tentang memahami konsekuensi dan dampak lingkungan.
Para ilmuwan di Colossal berpendapat, proyek mereka mungkin bermanfaat bagi lingkungan Arktik dengan mengurangi lumut dan meningkatkan padang rumput. Namun, pendukung proyek ini harus mempertimbangkan dampaknya yang mungkin besar terhadap lingkungan dan ekosistem. Meskipun teknis memungkinkan, pertanyaan etis tentang keberadaan kembali mamut berbulu tetap terbuka. Menyadari risiko dan dampak potensial, beberapa ilmuwan mengambil sikap hati-hati dalam menghadapi proses ini.
Meskipun langkah besar telah diambil, masih ada tantangan besar yang harus diatasi sebelum mamut berbulu dapat berkeliaran di Siberia. Diperlukan upaya besar untuk menciptakan rahim buatan yang dapat mengasuh janin mamut dan menjamin kelangsungan hidupnya.
Dengan upaya yang terus berlanjut, para ilmuwan berharap pada 2028, mamut berbulu dapat hidup kembali secara genetik. Mungkin inilah awal dari era kebangkitan mamalia besar yang akan meramaikan bumi sekali lagi.