Ilmuwan Klaim Berhasil Hidupkan Kembali Nenek Moyang Zebra, Begini Wujudnya
Proyek para ilmuwan ini kontroversial dan menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan.
Sekelompok ilmuwan di Cape Town, Afrika Selatan, mengklaim berhasil menghidupkan kembali mamalia mirip zebra yang telah punah yang disebut quagga. Klaim ini memicu kontroversi dan perdebatan di kalangan ilmuwan dan ahli konservasi.
Dikutip dari Greek Reporter, Senin (18/11), upaya menghidupkan kembali nenek moyang zebra ini telah berlangsung selama hampir empat dekade. Ini karena quagga adalah hewan punah pertama yang DNA-nya telah diuraikan.
-
Hewan apa yang ditemukan hidup lagi setelah diduga punah? Banyak orang berpikir bahwa hewan yang telah punah benar-benar telah lenyap dari bumi. Namun, ada beberapa spesies yang sebelumnya dianggap punah ternyata dapat ditemukan kembali.
-
Siapa yang meneliti nenek moyang makhluk hidup? Moody dan rekan-rekannya telah melangkah lebih jauh. Mereka fokus pada lima set gen 'paralog', atau duplikat, yang ditemukan pada banyak bakteri dan archaea, menunjukkan bahwa penggandaan terjadi sebelum LUCA terpecah dan berkembang biak.
-
Kenapa hewan yang dianggap punah bisa ditemukan hidup lagi? Kehadiran kembali hewan-hewan ini memberikan harapan baru dan menginspirasi kagum terhadap kemampuan alam dalam bertahan hidup dan beradaptasi.
-
Bagaimana ilmuwan ingin menghidupkan kembali harimau Tasmania? Mereka kini bisa mengendalikan kapan dunnart mengalami birahi, menghasilkan lebih banyak sel telur yang kemudian bisa digunakan untuk menciptakan embrio baru. Embrio ini nantinya akan menjadi inang bagi genom harimau Tasmania yang telah disunting.
-
Apa nama hewan purba ini? Penemuan fosil-fosil yang sangat langka milik kerabat mamalia yang telah lama punah, yang pernah menjelajahi Amerika Utara pada 180 juta tahun yang lalu, diumumkan oleh pihak berwenang National Park Service (NPS) pekan lalu.
-
Apa hewan purba yang ditemukan? Hewan purba ini merupakan spesies Dinocephalosaurus orientalis.
Namun menurut para pengkritik, hewan yang dihidupkan kembali itu bukan quagga, melainkan zebra dengan jumlah belang atau garis-garis di kulit yang lebih sedikit dibanding zebra pada umumnya.
Quagga sangat mirip dengan zebra. Hewan ini berasal dari wilayah Afrika selatan. Namun perburuan masif menyebabkan hewan ini punah.
Tidak seperti zebra, quagga hanya memiliki garis-garis di kepala, leher, dan punggung mereka, bukan di seluruh tubuhnya seperti zebra.
Beberapa ilmuwan percaya, mengingat quagga adalah subspesies dari jenis zebra yang paling umum, maka ia dapat dihidupkan kembali melalui pembiakan selektif. Proses pembiakan selektif dipilih karena, tidak seperti kloning, pembiakan ulang berpotensi menciptakan kembali seluruh populasi yang juga memiliki keragaman genetik lebih besar.
The Quagga Project
Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987. Pada 2005, ilmuwan yang terlibat proyek tersebut mengatakan 10 persen dari 150 hewan yang mereka miliki akan berhasil berkembang biak dengan quagga abad ke-19.
Keberhasilan proyek ini disebabkan metode yang mereka gunakan untuk melakukan proses pembiakan, karena sebagian besar komunitas ilmiah setuju bahwa pembiakan selektif pada akhirnya bisa menjadi cara yang tepat untuk upaya membangkitkan kembali hewan yang telah punah.
Proyek yang penuh kontroversi ini diperkirakan akan selesai tahun depan. Annelin Moltosi, ahli biologi molekuler yang bekerja dengan The Quagga Project, berencana mengurutkan genom hewan yang dibiakkan kembali.
Hal ini akan memberikan jawaban yang pasti, apakah quagga yang dimiliki oleh proyek tersebut adalah quagga sebenarnya atau hanya zebra yang tidak terlalu belang.