Arkeolog Temukan Buah yang Disebut dalam Alquran Berusia 2.000 Tahun, Kondisinya Masih Utuh dan Ada Bekas Terbakar
Para arkeolog menyebut penemuan ini hal yang sangat langka dan menakjubkan.
Arkeolog bersama warga lokal di Dublin utara, Irlandia menemukan fosil buah tin atau ara berusia 2.000 tahun. Buah tin merupakan salah satu buah yang disebut dalam Alquran dan menjadi nama salah satu surat yaitu Surat At-Tiin. Buah ini ditemukan saat berlangsungnya proyek penggalian arkeologi di situs Zaman Besi.
Menurut tim, penemuan buah ini hal yang "sangat langka", seperti dikutip dari Irish Independent, Jumat (15/11).
-
Apa benda yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Buah yang ditemukan tersebut dalam kondisi hangus bekas terbakar. Lokasi penemuan buah ini berada di sebuah tanjung di Drumanagh, antara Loughshinney dan Rush, yang dulunya merupakan pos perdagangan penting dengan Kekaisaran Romawi.
Benteng tanjung Drumanagh adalah situs arkeologi Zaman Besi yang penting secara nasional dan terdiri dari tanjung seluas sekitar 46 hektar. Penggalian yang telah berlangsung selama beberapa tahun ini dipimpin Christine Baker, Petugas Warisan/Arkeolog di Dewan Kabupaten Fingal.
Selama penggalian, tim telah menemukan banyak bukti kerajinan tangan dan aktivitas rumah tangga, termasuk benda-benda logam dan keramik yang berasal dari Spanyol Romawi, Gaul, dan Inggris, serta benda-benda yang mencerminkan aktivitas berbasis lokal.
Analisis yang dilakukan Associate Professor Meriel McClatchie di UCD mengungkapkan buah tin tersebut bertahan karena dibakar, sehingga memungkinkan pelestariannya.
“Dalam arkeologi, metode pengawetan yang paling umum adalah dengan cara dibakar, yang memberi kita gambaran sekilas tentang apa yang dimakan manusia ribuan tahun lalu,” jelasnya.
“Hal ini mengembalikannya ke hampir 2.000 tahun yang lalu, dan ini sungguh menakjubkan."
Sangat Langka
"Penemuan seperti ini pernah terjadi di masa lalu, namun biasanya kita hanya menemukan bijinya saja. Sepanjang karir saya selama kurang lebih 30 tahun, saya belum pernah melihat buah utuh ditemukan seperti ini," lanjutnya.
“Kami biasanya menemukan sisa-sisa yang kecil dan terfragmentasi, jadi menemukan buah utuh dan utuh adalah hal yang sangat tidak biasa dan sangat langka."
McClatchie menambahkan, buah tin dan kacang badam atau almond biasanya terkait dengan Kekaisaran Romawi dan menemukan buah dari Zaman Besi ini di Irlandia merupakan hal menakjubkan. Hal ini menunjukkan hubungan perdagangan dan komunikasi antara masyarakat pada zaman itu.
Pada puncaknya, Kekaisaran Romawi menguasai wilayah yang luas di Eropa, Asia Barat, dan Afrika Utara. Jaringan perdagangan memperkenalkan makanan baru seperti tanaman herbal, rempah-rempah, almond, dan buah-buahan seperti anggur, kurma, dan buah ara.