Arkeolog Temukan Patung Emas Penunggang Kuda Berusia 2.400 Tahun, Buatan Bangsa Barbar dan Terkenal Brutal
Bangsa ini menganggap kuda sebagai hewan yang agung.
Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran. Patung berusia 2.400 tahun ini dibuat oleh bangsa yang terkenal barbar dan pandai mengolah emas.
Salah satu bangsa yang dikenal bar-bar dan biadab adalah bangsa Skithia. Bangsa yang nomaden ini banyak mendiami wilayah Siberia selatan, Asia Tengah, dan wilayah Laut Hitam utara sekitar 800 hingga 300 SM.
-
Bagaimana arkeolog mengidentifikasi 'si penunggang kuda'? Tim peneliti menghubungkan beberapa petunjuk dengan kisah hidup penyair ini yang terdokumentasikan dengan baik.'Ia pernah berkuda dari Paris ke Roma, itu bukan hal yang mudah jika Anda menderita TBC seperti yang dialaminya,' kata Eric Crubézy, seorang antropolog biologi di Universitas Toulouse III Prancis.
-
Kenapa para arkeolog berpikir patung tersebut menggambarkan kuda jantan? Para arkeolog berpendapat, patung tersebut menggambarkan seekor kuda jantan, menjawab pertanyaan Bradshaw Foundation, 'Apakah ini seekor kuda jantan yang mencoba mengesankan seekor kuda betina atau seekor kuda yang sedang melengkungkan dan menendang ke belakang melawan pemangsa?'
-
Dimana patung kuda itu ditemukan? Ratusan barang tersebut telah ditemukan di dalam gua tersebut bersama sejumlah tulang binatang dan potongan gading, termasuk manik-manik yang dicat merah dengan oker.
-
Siapa yang menemukan artefak Zaman Batu? Dikutip dari Daily Sabah, para arkeolog juga menemukan berbagai artefak di situs ini.
-
Siapa yang menemukan artefak kuno itu? Topeng ini ditemukan Unit Anti-Perampokan di Badan Purbakala Israel (IAA) dan dipindahkan ke Departemen Arkeologi Administrasi Sipil di Yudea dan Samaria (Tepi Barat) untuk dipelajari lebih lanjut.
-
Kapan artefak kuno ini ditemukan? Pada tahun 1990 hingga 2000 batu-batu pipih dengan sudut runcing ditemukan di Kastil Iwatsuki dan markas administrasi Owada jin’ya di Saitama, Jepang.
Dikutip dari LiveScience, pada abad ke-5 SM sejarawan dan ahli geografi Yunani, Herodotus pernah menulis dalam catatannya tentang kaum barbar ini.
"Tidak seorang pun yang menyerang mereka dapat melarikan diri, dan tidak seorang pun dapat menangkap mereka jika mereka tidak ingin ditemukan."
Sejarah bangsa Skithia dapat ditelusuri dari peninggalan-peninggalan yang yang dapat ditemukan melalui artefak yang mereka tinggalkan.
Sebuah studi pada tahun 2017 menemukan bahwa pengembara bangsa Skithia di Zaman Besi berhasil menghindari perkawinan sedarah dan memilih kuda berdasarkan warna bulu tertentu sera tungkai depan yang kuat.
Hewan Agung
Kuda sering disebut hewan agung bagi bangsa Skithia, bahkan hewan itu sering muncul dalam ukiran emas yang dibuat oleh bangsa barbar ini, termasuk temuan patuh emas prajurit berkuda ini yang baru-baru ini ditemukan.
Para peneliti memperkirakan patung emas yang diberi nama “A Scythian on horseback” ini berusia sekitar 2.400 tahun dan menjelaskan seorang pria berjanggut yang maju ke medan perang, dengan senjata di tangan dan siap menyerang musuhnya.
Tidak seperti kelompok budaya lain, bangsa Skithia dikenal menggunakan senjata yang dihias dengan rumit seperti belati, pisau, dan mata panah yang sering kali dilapisi emas. Banyak dari benda-benda ini telah ditemukan di pemakaman.Catatan sejarah lainnya mengungkapkan bahwa mereka pernah menyerang sebuah benteng bukit di wilayah yang sekarang disebut Hongaria bagian utara.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti