Harta Karun Kuno 2.000 Tahun Ditemukan Arkeolog di Kazakhstan, Banyak Barang Berharga Punya Orang Kaya
Harta karun kuno berusia 2.000 tahun ditemukan di Kazakhstan, menunjukkan hubungan diplomatik kuat antara Kangyu, Romawi, dan Tiongkok.
Para arkeolog di wilayah Turkistan, Kazakhstan, telah menemukan harta karun kuno dalam sebuah gundukan pemakaman yang diperkirakan berusia sekitar 2.000 tahun. Temuan ini dianggap berasal dari Era Kangyu, sebuah negara yang terletak di sepanjang Jalur Sutra, jaringan rute perdagangan yang menghubungkan Timur dan Barat, seperti dilaporkan oleh National Geographic.
Mengutip FoxNews, Rabu (21/8), dalam rilis pers yang diterjemahkan dan diterbitkan di situs web pemerintah regional Turkistan pada Mei 2024, ditemukan berbagai artefak termasuk sebuah kendi, cermin perunggu, dan fibula Romawi selama penggalian tiga gundukan pemakaman.
-
Di mana harta karun kuno ditemukan? Penemuan arkeologis yang menarik terjadi di Mleiha, Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA).
-
Dimana arkeolog menemukan harta karun tersebut? Fragmen yang hilang dari Ember Bromeswell itu ditemukan di Garden Field awal pekan ini.
-
Bagaimana harta karun ditemukan? Keberhasilan penemuan-penemuan ini juga bisa dicapai berkat perkembangan dan penggunaan teknologi pencarian geofisika baru yang mampu mendeteksi rongga dan benda-benda yang terkubur di bawah lapisan tanah liat setebal beberapa meter.
-
Dimana harta karun ditemukan? Tim detektor logam dari Asosiasi Kelompok Pencarian Szczecin menemukan timbunan harta karun yang terdiri dari dolar Amerika dan rubel Rusia di hutan dekat Szczecin, Polandia.
Dua dari gundukan tersebut telah dijarah, namun satu gundukan menyimpan peninggalan kuno yang berharga. Cermin perunggu ini diyakini berasal dari Tiongkok selama Dinasti Han (206 SM–220 M). Cermin serupa juga ditemukan di Afghanistan dan wilayah Ural selatan. Cermin perunggu ini adalah barang berharga, digunakan oleh orang-orang kaya dan berpengaruh.
Temuan ini menjadi petunjuk bahwa wanita yang dimakamkan bersama cermin tersebut memiliki status tinggi. Anting-anting emas yang ditemukan berbentuk bulan sabit dan dihiasi dengan batu pirus dan ruby yang indah. Selain itu, ditemukan juga sepatu, gesper ikat pinggang, serta ujung panah yang dirancang khusus untuk berburu burung.
Penemuan ini dipimpin oleh tim dari Universitas Ozbekali Zhanibekov Kazakhstan dan arkeolog pemerintah setempat, seperti yang dilaporkan oleh Live Science. Artefak kuno ini menampilkan hubungan diplomatik kuat yang dimiliki Kangyu dengan kekaisaran-kekaisaran besar seperti Romawi kuno dan Tiongkok. Profesor Alexander Podushkin, yang memimpin ekspedisi ini, menjelaskan bahwa peninggalan kuno ini akan dibawa ke Museum Nasional Republik Kazakhstan di Astana.