Arkeolog Temukan Jalan Batu Tempat Yesus Pernah Sembuhkan Orang Buta
Arkeolog di Israel menemukan tambang batu yang dulu pernah digunakan membangun jalan di Yerusalem di masa Yesus Kristus.
Arkeolog dari Otoritas Purbakala Israel menemukan sebuah tambang batu tempat batu-batu dipahat untuk mengaspal jalan-jalan di Yerusalem kuno pada zaman Yesus Kristus.
Batu-batu itu dibangun untuk jalan peziarah kuno, jalan setapak batu berusia 2.000 tahun yang konon dilalui oleh Yesus dan para pengikutnya.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Yerusalem? Arkeolog menemukan bukti pertama seekor kucing menguleni adonan untuk 'membuat biskuit' saat menggali di situs tepat di luar tembok Kota Tua Yerusalem, Palestina.
-
Siapa yang menemukan batu berukir itu? Seorang guru geografi asal Inggris, Graham Senior menemukan artefak kuno saat berkebun di rumahnya.
-
Siapa yang menemukan patung batu? 'Kami pergi berburu jamur dan menemukan ini,' kata Pramul Kongkratok, salah satu yang menemukan patung tersebut, dikutip dari Smithsonian Magazine, Senin (27/5). 'Saya sudah lama tinggal di sini, tapi saya baru tahu ada benda ini di sekitar sini. Ini adalah sebuah berkah.'
-
Siapa yang menemukan batu peta kuno ini? Lempengan tersebut pertama kali ditemukan pada tahun 1900 oleh seorang sejarawan lokal yang tidak memahami maknanya.
-
Bagaimana arkeolog menemukan bangunan kuno itu? Bangunan ini ditemukan di Taman Arkeologi Pompeii, Italia, dengan kondisi sempurna atau tak hancur dihantam letusan dahsyat Gunung Vesuvius.
-
Siapa yang menemukan tugu batu itu? Batu berusia 1800 tahun ini ditemukan di Masjid Pusat Laleli oleh seorang guru sastra di sebuah SMA, Aydın Bal.
Alkitab menyatakan Yesus menyembuhkan seorang buta di jalan setapak itu yang juga mengarah ke Bait Suci Yahudi kuno tempat Yesus berdoa.
Situs ini ditemukan di sisi tenggara Yerusalem dan luasnya sekitar 11.460 meter persegi, menjadikannya salah satu tambang terbesar dan terpenting yang pernah ditemukan di Yerusalem.
Arkeolog juga menemukan lusinan batu bangunan dengan berbagai ukuran, berbagai jalur, dan peralatan.
Beratnya 2,5 ton
Batu bangunan yang diukir mencapai panjang sekitar 2 meter, lebar hampir 1,2 meter, dan tebal sekitar 30 sentimeter.
"Berat balok yang dipahat itu sekitar 2,5 ton! Ukuran batu yang mengesankan yang dipahat dari sini di tambang mungkin menunjukkan batu-batu itu dimaksudkan untuk dijadikan batu bangunan di salah satu dari banyak pabrik konstruksi negara yang dibangun di Yerusalem pada akhir periode Bait Suci Kedua," kata Michael Tchernin dan Lara Shilov, manajer penggalian dari Otoritas Purbakala Israel dalam siaran pers, seperti dilansir Fox News.
"Bisa diasumsikan, dengan sangat hati-hati, setidaknya beberapa batu bangunan yang dipahat dari sini dimaksudkan untuk digunakan sebagai pelat paving untuk jalan-jalan di Yerusalem pada periode Yesus itu."
Bait Suci Kedua berdiri di Yerusalem selama 420 tahun antara tahun 349 SM hingga 70 M.
Yesus diyakini berjalan di Jalan Ziarah yang melewati Kolam Siloam yang suci - sebuah waduk air tawar - dan menyembuhkan seorang buta.