Sedang Menyabit Rumput di Kebun, Seorang Guru Temukan Artefak Batu Berusia 1.600 Tahun dengan Tulisan Misterius
Ada tulisan dalam alfabet Irlandia yang tertulis pada batu tersebut, namun maknanya masih diselidiki.
Ada tulisan dalam alfabet Irlandia yang tertulis pada batu tersebut, namun maknanya masih diselidiki.
-
Apa benda yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog? Para arkeolog atau ilmuwan menemukan fosil laba-laba raksasa di New South Wales, Australia.
Sedang Menyabit Rumput di Kebun, Seorang Guru Temukan Artefak Batu Berusia 1.600 Tahun dengan Tulisan Misterius
Seorang guru geografi asal Inggris, Graham Senior menemukan artefak kuno saat berkebun di rumahnya.
Senior menemukan batu pasir berwarna abu tua ketika sedang menyabit rumput di kebunnya. Batu tersebut berbentuk setengah persegi panjang dengan panjang sekitar 11 cm, lebar 4 cm, dan tebal 2 cm, serta bertuliskan serangkaian tanda aneh.
"Ini menarik perhatian saya saat saya sedang membersihkan bagian taman yang ditumbuhi tanaman," kata Senior kepada Live Science.
"Awalnya, saya pikir itu semacam kalender."
Namun, rasa ingin tahu Senior tidak berhenti di situ. Dia menghubungi Skema Barang Antik Portabel Museum Birmingham, sebuah program yang memungkinkan masyarakat melaporkan dan mencatat temuan arkeologis mereka.
Foto-foto batu tersebut kemudian sampai ke Teresa Gilmore, petugas penghubung penemuan dari Birmingham Museums Trust, yang meneruskannya kepada sejarawan Universitas Glasgow, Katherine Forsyth.
Hasilnya? Prasasti batu tersebut setidaknya berusia 1.600 tahun dan dibuat dalam alfabet Irlandia langka yang disebut ogham.
Ogham adalah naskah yang diyakini sejarawan dikembangkan untuk menulis bahasa Irlandia awal.
Naskah ini menggunakan serangkaian satu hingga lima garis dan takik yang diukir pada sudut alami batu. Hanya sekitar 400 prasasti ogham yang pernah ditemukan, dan sebagian besar atau 360 berada di Irlandia. Sisanya ditemukan di daerah yang dihuni pengembara Irlandia setelah bangsa Romawi mundur dari Inggris, seperti Skotlandia, Wales, Devon, Cornwall, dan Pulau Man.
Jadi, bagaimana batu khusus ini bisa sampai di Coventry tidak ada yang tahu.
"Ada banyak kemungkinan mengapa hal itu terjadi," kata Gilmore.
"Penemuan-penemuan menakjubkan seperti ini sering kali menciptakan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban."
Jawaban akan lebih mudah diperoleh jika para ilmuwan dapat membaca naskahnya, namun ogham sangat sulit untuk diterjemahkan. Forsyth menerjemahkan sebagian darinya sebagai "Maldumcail/ S/ Lass," dan berpendapat bahwa bagian pertama dari prasasti tersebut, Mael Dumcail, kemungkinan besar adalah sebuah nama, sementara sisanya masih menjadi misteri.
Senior telah menyumbangkan batu tersebut ke Galeri Seni dan Museum Herbert di Coventry, di mana batu tersebut akan terus dipelajari.