"Kapsul Waktu" Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Lahan Gambut, Isinya Bikin Melongo
Kapsul waktu ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.

Kapsul waktu ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.

"Kapsul Waktu" Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Lahan Gambut, Isinya Bikin Melongo
Sebuah "kapsul waktu" dari zaman prasejarah ditemukan di lahan gambut di perkebunan Helnicote, Exmoor, Inggris. Kapsul waktu ini berisi tanah hutan dan bangkai serangga.
Dikutip dari Heritage Daily, kapsul waktu ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu. Ini ditemukan di kawasan yang dikenal dengan nama Barrow Allotment, yang sedang dalam proses restorasi sebagai bagian dari proyek untuk meningkatkan kesehatan lahan gambut yang terdegradasi di Exmoor dan South West.

Temuan ini memberikan wawasan unik tentang bagaimana gambut terbentuk dan jenis tanaman serta serangga apa yang hidup di lingkungan tersebut pada zaman dahulu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel yang diambil dari gambut tersebut, ditemukan lebih dari 100 fragmen kumbang Hydraena riparia, selain spesimen kumbang kotoran, kumbang kelana, tungau lumut, dan kumbang pemulung air.

Tanah hutan yang ditemukan di dalam kapsul waktu ini mengandung pecahan batang, cabang, dan ranting pohon yang berumur sekitar 4.500 hingga 3.500 tahun yang lalu.
Fragmen-fragmen ini mengungkapkan keberadaan beberapa spesies pohon, termasuk: alder dan willow, dengan bukti adanya pohon birch yang tumbuh di dekatnya (ditunjukkan dengan biji).
Investigasi yang lebih luas terhadap lokasi lahan gambut telah mengungkap sebagian pohon willow Neolitikum, serta pohon birch dan oak. Jejak berbagai jenis tumbuhan di sekitar, seperti alang-alang dan semak belukar, juga telah teridentifikasi.
“Penemuan ini memberikan cara yang unik dan nyata untuk menghubungkan masa lalu Exmoor, dan menggambarkan perubahan sifat lanskap serta mengungkap bagaimana lanskap yang mengesankan ini terbentuk," jelas Dr Ed Treasure, Arkeolog Lingkungan Senior di Arkeologi Wessex, dengan spesialisasi sisa-sisa tumbuhan dan kayu.
"Kita dapat menggunakan informasi ini untuk mengembangkan ‘dasar’ bagi studi restorasi lahan gambut yang dilakukan berabad-abad, bahkan ribuan tahun yang lalu. Pandangan jangka panjang ini memungkinkan kita untuk melihat lebih jauh dari perubahan signifikan dalam praktik penggunaan lahan di lahan gambut yang terjadi selama beberapa abad terakhir," pungkasnya.