Arkeolog Temukan Mata Panah Zaman Perunggu dari Besi Meteorit
Senjata kuno ini unik karena terbuat dari besi yang berasal dari meteor.
Senjata kuno ini unik karena terbuat dari besi yang berasal dari meteor.
-
Bagaimana meteorit itu ditemukan? Berbekal detektor logam, Hole menemukan sebuah batu yang sangat berat dan berwarna kemerahan yang terletak di tanah liat kuning.
-
Bagaimana para peneliti menemukan bahwa gelang dan bola berongga terbuat dari meteorit? Para peneliti menggunakan spektrometri massa, alat untuk menentukan rasio massa ke muatan, dan menemukan bahwa terdapat kandungan nikel-besi yang cukup pada kedua logam tersebut, yang biasanya juga ditemukan pada logam yang berasal dari meteorit.
-
Dimana batu meteorit itu ditemukan? Seorang pria bernama David Hole melakukan pencarian emas di Maryborough Regional Park, Australia pada 2015. Berbekal detektor logam, Hole menemukan sebuah batu yang sangat berat dan berwarna kemerahan yang terletak di tanah liat kuning.
-
Dimana artefak Zaman Perunggu ditemukan? Di sudut lapangan olahraga di Cardiff, Wales, Inggris, para arkeolog dan sukarelawan menemukan sejumlah artefak di lokasi dua rumah bundar yang memberikan petunjuk tentang bagaimana orang hidup dan bekerja di sana 3.500 tahun yang lalu.
-
Siapa yang menemukan artefak itu? Arkeolog dari Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan gagang guci bertuliskan nama 'Menahem' dalam aksara Ibrani, saat penggalian di lingkungan Ras el-‘Amud, Yerusalem yang diduduki.
-
Siapa yang menemukan artefak tersebut? Arkeolog menemukan artefak misterius selama penggalian arkeologi di situs Bahra 1 di gurun Al Subiyah, Kuwait yang mengungkap peradaban prasejarah antara tahun 5500 - 4900 SM, peradaban yang lebih tua dari bangsa Sumeria.
Arkeolog Temukan Mata Panah Zaman Perunggu dari Besi Meteorit
Di Swiss, peneliti menemukan satu mata panah. Senjata kuno ini unik karena terbuat dari besi yang berasal dari meteor.
Penulis mengungkapkan metode yang mereka gunakan untuk menyelidiki koleksi arkeologi di Danau Biel, tempat mereka menemukan mata panah ini.
Mata panah ini memiliki panjang 39,3 milimeter dan berat 2,9 gram. Senjata ini berasal dari tempat tinggal Zaman Perunggu yang disebut Mörigen, yang ada antara tahun 900 dan 800 SM, dikutip dari IFL Science.
Keberadaan isotop aluminium-26, yang hanya ditemukan pada objek yang berasal dari luar atmosfer Bumi, menunjukkan mata panah ini berasal dari meteor.
Selain itu, ada paduan besi dan nikel tertentu yang hanya ditemukan pada meteorit.
Ditemukan sisa-sisa perekat kuno pada artefak ini, mungkin tar birch, yang menunjukkan bahwa benda ini mungkin pernah diikat ke porosnya. Meskipun demikian, tidak jelas apakah senjata itu digunakan dalam pertempuran atau untuk berburu.
Mengingat bahwa Mörigen terletak kurang dari 8 kilometer dari lokasi meteorit Twannberg, diduga batuan antariksa ini adalah sumber besi untuk mata panah kuno.
Namun, setelah menganalisis hasilnya, para peneliti menemukan bahwa konsentrasi nikel dan germanium tidak sesuai dengan meteorit Twannberg.
Setelah diamati lebih dekat, ilmuwan menemukan senjata itu dibuat dari meteorit IAB (sejenis batuan luar angkasa). Komposisi mineralnya menunjukkan benda langit tersebut memiliki massa pra-atmosfer setidaknya dua ton.
“Di antara meteorit IAB besar dari Eropa, tiga memiliki komposisi kimia yang konsisten dengan mata panah Mörigen: Bohumilitz (Republik Ceko), Retuerte de Bullaque (Spanyol), dan Kaalijarv (Estonia),” tulis para peneliti.
Dari ketiga meteorit tersebut, hanya Kaalijarv yang berasak dari Zaman Perunggu, sehingga paling mungkin mata panah tersebut terbuat dari meteorit jenis ini.
Mengingat bahwa Mörigen kira-kira 1.600 kilometer dari Kaalijarv, para peneliti mengatakan temuan mereka "menunjukkan bahwa meteorit besi digunakan dan diperdagangkan pada 800 SM (atau sebelumnya) di Eropa Tengah."