Ilmuwan Temukan Mata Panah Zaman Perunggu yang Terbuat dari Batu Meteor, Begini Bentuknya
Ilmuwan tak menyangka bahwa apa yang ditemukannya itu adalah mata panah berbahan meteorit.
Ilmuwan tak menyangka bahwa apa yang ditemukannya itu adalah mata panah berbahan meteorit.
Ilmuwan Temukan Mata Panah Zaman Perunggu yang Terbuat dari Batu Meteor, Begini Bentuknya
Ilmuwan Geologi dari Museum Sejarah Nasional Bern, Beda Hofmann, mengidentifikasi mata panah besi yang berkarat berasal dari Zaman Perunggu. Mata panah kecil itu memiliki tanggal pembuatan sekitar 900 hingga 700 SM. Menariknya, mata panah itu terbuat dari bahan meteorit. Untuk menemukan artefak ini, tim Swiss berfokus pada pemeriksaan benda-benda pra-Zaman Besi dari berbagai situs di dekat Danau Biel di Swiss. Mereka berhasil menggali mata panah besi dari sebuah pemukiman bernama Mörigen.
-
Kenapa mata panah terbuat dari meteorit? Keberadaan isotop aluminium-26, yang hanya ditemukan pada objek yang berasal dari luar atmosfer Bumi, menunjukkan mata panah ini berasal dari meteor.
-
Siapa yang menemukan mata panah Zaman Perunggu? Di Swiss, peneliti menemukan satu mata panah.
-
Di mana mata panah Zaman Perunggu ditemukan? Di Swiss, peneliti menemukan satu mata panah.
-
Bagaimana para peneliti menemukan bahwa gelang dan bola berongga terbuat dari meteorit? Para peneliti menggunakan spektrometri massa, alat untuk menentukan rasio massa ke muatan, dan menemukan bahwa terdapat kandungan nikel-besi yang cukup pada kedua logam tersebut, yang biasanya juga ditemukan pada logam yang berasal dari meteorit.
-
Bagaimana meteorit itu ditemukan? Berbekal detektor logam, Hole menemukan sebuah batu yang sangat berat dan berwarna kemerahan yang terletak di tanah liat kuning.
-
Mengapa perhiasan ini dibuat dari batu meteor? Berdasarkan temuan terbaru, dua dari perhiasan dalam harta karun ini terbuat dari batu meteor.
Pemukiman yang dihuni oleh sebuah komunitas kuno kecil yang terletak hanya lima mil jauhnya dari Twannberg, tempat benda itu terkubur sejak abad ke-19. Twannberg adalah tempat meteorit besar menghantam bumi lebih dari 10.000 tahun yang lalu, jauh sebelum Zaman Es terakhir berakhir.
Dikutip GreekReporter, Kamis (3/8), tabrakan meteorit ini menyebarkan potongan-potongan besi di sekitar area.
Jadi, masuk akal jika orang yang tinggal di permukiman Zaman Perunggu Akhir seperti Mörigen mengumpulkan besi ini untuk digunakan sendiri.
Detail Mata Panah
Mata panah berukuran kecil dan berkarat ini memiliki berat hanya sepersepuluh ons dan berukuran 1,5 inci. Bahan meteorit yang digunakan untuk membuat mata panah menjalani pengujian ilmiah oleh para peneliti Swiss untuk mengungkap komposisi logamnya.
Hasil dari pengujian itu cukup jelas, mengungkapkan bahwa komposisi dalam mata panah itu pernah melakukan perjalanan melintasi tata surya. Bahan utamanya adalah besi dan nikel, kombinasi yang biasa ditemukan di meteorit. Selain itu, para ilmuwan menemukan jejak isotop radioaktif yang disebut aluminium-26, yang hanya dapat terbentuk di ruang hampa tanpa bobot dan tidak terjadi secara alami di Bumi.
Peneliti makin terkejut saat dilakukan penelitian lebih mendalam bahwa Besi di mata panah tidak berasal dari medan puing meteorit Twannberg di dekatnya. Sebaliknya, itu berasal dari lokasi tumbukan meteorit yang berbeda di mana puing-puingnya memiliki komposisi yang sedikit berbeda.
Sejak abad ke-19, para arkeolog telah menemukan hanya 54 artefak yang terbuat dari besi meteorit di 21 situs berbeda di seluruh Eurasia dan Afrika Utara. Penemuan semacam ini telah dilakukan di delapan negara berbeda: Yunani, Turki, Irak, Lebanon, Suriah, Mesir, Rusia, dan Cina.