Temuan Belati Tembaga dari Masa Prasejarah Ungkap Kebudayaan 4.000 Tahun lalu
Arkeolog menemukan belati itu saat penggalian di sebuah gua di Italia.
Penggalian yang dilakukan di gua Tina Jama, Italia menemukan sebuah belati tembaga berusia 4.000 tahun. Arkeolog mengatakan temuan tersebut dapat mengungkap kehidupan masyarakat Eropa Zaman Tembaga.
Belati berukuran kurang dari 10 sentimeter dan memiliki gagang yang menonjol ini ditemukan bersama dengan sisa-sisa keramik dan artefak batu yang berasal dari abad ke-3 SM.
-
Di mana arkeolog menemukan belati? Sejak 2019, proyek penggalian yang dipimpin Profesor Hakan Öniz dari Fakultas Seni Rupa Universitas Akdeniz menjelajahi dasar laut di lepas pantai Kumluca di provinsi selatan Turki, Antalya. Dilansir Heritage Daily, proyek penggalian ini menemukan bangkai kapal di kedalaman 50 meter, yang membawa muatan batangan bantal tembaga yang diyakini berasal dari Pegunungan Troodos di Siprus. Baru-baru ini, para peneliti menemukan belati perunggu berpaku perak di lokasi bangkai kapal, yang dikaitkan dengan peradaban Kreta-Minoa, budaya Zaman Perunggu yang berpusat di Pulau Kreta.
-
Dimana belati itu ditemukan? Sebuah belati dan stempel berusia 3.300 tahun ditemukan saat penggalian di Tavsanli Hoyuk, Turki.
-
Mengapa belati penting bagi arkeolog? Arkeolog berpendapat hubungan belati tersebut dengan Peradaban Kreta-Minoa memberikan wawasan baru mengenai rute perdagangan historis dan pertukaran budaya di Mediterania.
-
Dimana penemuan artefak 5000 tahun ini? Artefak itu ditemukan selama penggalian di situs arkeologi Yuanbaoshan di Aohan Banner di Kota Chifeng yang telah berlangsung empat bulan dari bulan Mei.
-
Kapan artefak kuno ini ditemukan? Pada tahun 1990 hingga 2000 batu-batu pipih dengan sudut runcing ditemukan di Kastil Iwatsuki dan markas administrasi Owada jin’ya di Saitama, Jepang.
-
Kapan tulang belulang Zaman Perunggu ditemukan? Ini kali pertama tulang belulang dari Zaman Perunggu ditemukan di Winterborne Kingston, Inggris.
“Penemuan belati tembaga langka yang berasal dari paruh kedua milenium ketiga SM merupakan peristiwa luar biasa yang menimbulkan pertanyaan mengingat artefak berharga itu umumnya ditemukan dalam makam,” kata peneliti, seperti dikutip laman The Independet.
Para peneliti juga menemukan struktur pada lempengan dan balok batu yang kemungkinan digunakan untuk menutup pintu masuk gua antara 2.000 SM dan 1.500 SM.
Temuan artefak batu dan keramik
Keberadaan struktur tersebut masih menjadi misteri bagi para ahli. Mereka menduga struktur tersebut terkait dengan upacara pemakaman berdasarkan fragmen tengkorak manusia yang sebagian terkait dengannya. Atau kemungkinan difungsikan untuk melindungi bagian dalam gua dari angin.
Mata panah, bilah panjang dari batu, kapak batu, serta beberapa artefak batu dan keramik dan ornamen kerang juga ditemukan di gua tersebut.
Perkakas dari obsidian yang terbuat dari batu vulkanik juga ada di dalam gua itu, batu obsidian ini kemungkinan diimpor dari Italia selatan atau Eropa tengah.
Keberadaan sisa-sisa keramik dan perapian di dalam gua menunjukkan gua itu sering dikunjungi pada masa itu oleh kelompok-kelompok yang memelihara “kontak dekat” dengan wilayah Dalmatian di dekat Kroasia modern.
Temuan berbagai artefak dari periode yang berbeda menunjukan gua itu telah dikunjungi selama ribuan tahun. Peneliti berencana melanjutkan penggalian di gua itu di masa mendatang.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti