Belati Berusia 3.300 Tahun Ditemukan Setelah Penggalian di Bukit Seluas 45 Hektar
Belati Berusia 3.300 Tahun Ditemukan Setelah Penggalian di Bukit Seluas 45 Hektar

Selain belati juga ditemukan stempel di lokasi itu.

Belati Berusia 3.300 Tahun Ditemukan Setelah Penggalian di Bukit Seluas 45 Hektar
Sebuah belati dan stempel berusia 3.300 tahun ditemukan saat penggalian di Tavsanli Hoyuk, Turki. Kawasan itu diketahui sebagai lokasi pemukiman tertua di Kutahya yang berasal dari masa 8.000 tahun silam.
Pengumuman mengenai penemuan ini disampaikan melalui unggahan resmi akun media sosial Departemen Penggalian dan Penelitian Turki.
Penelitian ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata serta Universitas Bilecik Seyh Edebali. Mereka menyebut lokasi ini sebagai "Jantung Anatolia Barat" karena bentuk kawasannya yang mirip jantung ketika dilihat dari udara.
Proses penelitian terhadap bukit seluas 45 hektar ini dilakukan oleh tim yang terdiri dari 25 ahli arkeologi lokal dan internasional yang dipimpin oleh Professor Erkan Fidan.

Hasil penelitian menunjukkan pemukiman tersebut mulai mengalami proses urbanisasi sekitar 5000 tahun lalu dan berkembang menjadi kota besar pada periode sekitar 4000 tahun lalu.


Melalui penemuan ini, keberadaan pemukiman yang sezaman dengan periode terakhir Kerajaan Het, yang hanya tercatat di beberapa situs arkeologi di Anatolia Barat, berhasil terdeteksi untuk pertama kalinya.
Tavsanli Hoyuk diperkirakan menjadi ibu kota dari kerajaan yang tidak dikenal dengan luas wilayah mencapai 50 hektar.
“Diketahui masyarakat yang didefinisikan sebagai Hatti di Anatolia Tengah dan Luwi di Anatolia Barat hidup pada periode ini. Saya dapat mengatakan peradaban Het di Hatti dan setelahnya sudah terkenal, tetapi kami tidak memiliki informasi apa pun tentang kota-kota Luwian. Saya pikir Tavşanlı Höyük mungkin adalah kota milik masyarakat Luwi, yang dipandang sebagai mata rantai yang hilang dalam sejarah Anatolia,” ujar Professor Erkan Fidan.