Tengkorak Bertakhta Karangan Bunga Emas Berusia 2.500 Tahun Ditemukan, Ternyata Bukan Sosok Sembarangan
Karangan Bunga Emas Ditemukan Masih Menempel di Tengkorak 2.500 Tahun, Ternyata Bukan Sosok Sembarangan.
Tengkorak itu adalah koleksi Museum Arkeologi Agios Nikolaos di Kreta, Yunani.
-
Siapa yang menemukan tengkorak kuno itu? Tengkorak manusia kuno berusia 6.500 tahun ditemukan Museum Penn, Philadelphia, Amerika Serikat (AS).
-
Siapa yang menemukan tengkorak? Arkeolog menemukan tengkorak seorang gadis Yunani kuno yang berasal dari sekitar tahun 400 sampai 300 SM.
-
Kapan tengkorak itu ditemukan? Penemuan ini berasal dari penggalian yang dilakukan pada tahun 1929-1930 oleh tim penggalian gabungan Museum Penn dan Museum Inggris, yang dipimpin Sir Leonard Woolley di situs Ur, yang sekarang terletak di selatan Irak.
-
Dimana tengkorak itu ditemukan? Penemuan ini berasal dari penggalian yang dilakukan pada tahun 1929-1930 oleh tim penggalian gabungan Museum Penn dan Museum Inggris, yang dipimpin Sir Leonard Woolley di situs Ur, yang sekarang terletak di selatan Irak.
-
Siapa yang menemukan tengkorak-tengkorak tersebut? Tim penelitian dari Universitas Adelphi, yang dipimpin Agelarakis, menemukan total sepuluh kerangka milik empat wanita dan enam pria.
Tengkorak Bertakhta Karangan Bunga Emas Berusia 2.500 Tahun Ditemukan, Ternyata Bukan Sosok Sembarangan
Museum Arkeologi Agios Nikolaos di Kreta, Yunani memamerkan
tengkorak dengan mahkota emas masih menempel di bagian kepalanya. Umur tengkorak itu diketahui mencapai 2.500 tahun.
Meskipun dagingnya di bagian kepala itu sudah luruh seiring berjalannya waktu, karangan bunga emas itu tetap kukuh dan melekat pada tengkorak.
Selain itu, detail paling mencengangkan adalah penemuan koin perak di dalam mulut tengkorak itu yang diyakini menjadi simbol bagi Charon, yang dalam mitologi Yunani adalah nahkoda dari Hades yang membawa jiwa-jiwa yang baru meninggal ke dunia arwah.
Pentingnya temuan ini semakin terang ketika menggali lebih dalam ke sejarahnya. Tengkorak ini ditemukan di pemakaman kota kuno Lato, yang mengarah pada penemuan-penemuan arkeologi menakjubkan di seluruh wilayah itu.
Lato adalah kota kuno Kreta, reruntuhannya terletak sekitar 3 kilometer dari desa Kritsa, di antara desa tertua dan paling indah di Kreta yang dibangun secara amfiteater di atas bukit batu yang disebut Kastellos. Bukit ini dikelilingi oleh kebun zaitun di ketinggian 375m.
Negara-kota Doria ini dibangun di posisi yang dapat dipertahankan yang menghadap Teluk Mirabello di antara dua puncak, keduanya menjadi akropolis bagi kota tersebut.
Lato, mungkin dinamai dari dewi Leto, tampaknya mencerminkan kekayaan sejarahnya melalui koin-koin kuno yang pernah dicetak dengan gambar dewi Eileithyia yang sangat dihormati di Lato.
Meskipun kota ini mungkin mendahului kedatangan orang-orang Doria, reruntuhannya berasal terutama dari periode Dorian sekitar abad ke-5 dan ke-4 SM.
Kota itu hancur sekitar 200 SM, tetapi pelabuhannya, Lato Etera, atau Lato pros Kamara, yang terletak di dekat Agios Nikolaos digunakan selama pemerintahan Romawi.
Museum Arkeologi Agios Nikolaos, yang dibuka pada tahun 1969, menjadi saksi bisu dari kekayaan arkeologi Kreta. Meskipun saat ini ditutup, museum ini sebelumnya menjadi rumah bagi lebih dari 1.500 tembikar dan temuan emas serta perunggu tertua di Kreta.
Koleksi yang luas ini mencakup artefak-artefak berharga dari berbagai lokasi, mulai dari Malia hingga Zakros.
Namun, dengan penutupan museum, koleksi penting ini telah dipindahkan ke institusi lain di Kreta, untuk memastikan warisan arkeologi Kreta tetap dapat diakses dan diapresiasi oleh masyarakat.
Dengan tengkorak atlet yang mempesona sebagai pusat perhatian, cerita dari kota Lato terus hidup melalui peninggalan-peninggalan bersejarah yang membentang dari Minoa pra-sejarah hingga masa Romawi.
Keabadian dan keindahan temuan ini menyoroti pentingnya menjaga dan memahami warisan budaya untuk generasi mendatang.