Pakai Citra Satelit, Arkeolog Temukan 100 Situs Penemuan Baru Zaman Perunggu
Ini situs yang ditemukan arekolog pakai citra satelit terlihat lebih jelas.
Ini situs yang ditemukan arekolog pakai citra satelit terlihat lebih jelas.
Pakai Citra Satelit, Arkeolog Temukan 100 Situs Penemuan Baru Zaman Perunggu
Para arkeolog berhasil menemukan lebih dari 100 situs baru yang sebelumnya tidak diketahui milik masyarakat kompleks di lanskap Cekungan Carpathian selatan di Eropa Tengah.
Situs-situs baru ini berhasil ditemukan oleh tim arkeolog dari University College Dublin (UCD), Irlandia, yang bekerja sama dengan rekan-rekan di Serbia dan Slovenia.
Menurut laporan Heritage Daily, IFLScience, dan Science, Rabu (22/11), para arkeolog ini menggunakan citra satelit dan fotografi udara untuk mengungkap jaringan situs Zaman Perunggu di pusat Eropa ini.
Penulis utama studi ini, Barry Molloy dari UCD, mengatakan bahwa pihaknya menguji temuan dari citra satelit di lapangan menggunakan survey, penggalian, dan prospeksi geofisika.
“Sebagian besar situs didirikan antara tahun 1600 dan 1450 SM dan hampir semuanya runtuh sekitar tahun 1200 SM, dan ditinggalkan secara massal,” ujar Barry.
Temuan Lebih Detail
Sebelum penemuan jaringan situs ini, beberapa situs yang lebih besar memang sudah dikenal. Seperti Gradište Iđoš, Csanádpalota, Sântana, atau Corneşti Iarcuri.
Kini, analisis menunjukkan bahwa benteng-benteng ini merupakan bagian dari jaringan komunitas yang berkerabat dekat satu sama lain dan saling bergantung, jumlahnya mungkin puluhan ribu.
Situs-situs ini ditemukan di belakang sungai Tisza, yang merupakan sungai utama di Eropa Tengah dan Timur.
Sekarang, sungai ini melintasi beberapa batas negara. Karena itu, komunitas manusia yang sebelumnya tidak diketahui yang tinggal di situs-situs ini disebut sebagai Tisza Site Group (TSG).
Mayoritas lokasi TSG juga cukup dekat satu sama lain, yaitu sekitar 5 kilometer. Ini menunjukkan bahwa jaringan tersebut merupakan komunitas kooperatif.
Pusat Inovasi Penting Eropa
Penelitian juga menunjukkan bahwa TSG memegang peran sebagai pusat dari inovasi-inovasi penting di Eropa prasejarah, juga berfungsi sebagai pusat utama bagi wilayah tersebut pada saat Mycenaean, Hittit, dan Kerajaan Baru Mesir mencapai puncaknya sekitar tahun 1500 hingga 1200 SM.
Berkat penelitian ini, wawasan baru mengenai interkoneksi di Eropa selama masa penting milenium ke-2 SM, yang sering dianggap sebagai titik balik penting dalam prasejarah Eropa, dapat terungkap.
Selama kemunduran TSG pada tahun 1200 SM, teknik militer dan teknologi pekerjaan tanah yang canggih dari masyarakat ini menyebar ke seluruh Eropa. Hal ini dibuktikan dengan penyebaran budaya material dan ikonografi mereka.
“Ini benar-benar memberikan gambaran yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang bagaimana orang-orang Zaman Perunggu hidup bersama dan bertetangga dengan banyak orang,” kata Barry.