Menggali di Dalam Gua, Arkeolog Temukan Jarum Jahit dan Peniti dari Tulang Berusia 13.000 Tahun
Menggali di Dalam Gua, Arkeolog Temukan Jarum Jahit dan Peniti dari Tulang Berusia 13.000 Tahun
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di situs penggalian? Arkeolog dari Universitas Innsbruck, Austria menemukan benda peninggalan kuno yang luar biasa di situs penggalian gereja di Austria selatan.Dengan menemukan sebuah kuil marmer, mereka menemukan kotak gading langka berusia 1.500 tahun yang dihiasi dengan motif-motif Kristen, yang diyakini berhubungan dengan Nabi Musa dan Sepuluh Perintah Tuhan.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di gua purba? Para arkeolog menemukan simbol 'suka' ini saat melakukan pembersihan berkala dan konservasi lukisan batu prasejarah Lascaux yang terkenal di dekat desa Montignac, Prancis Selatan.
-
Bagaimana arkeolog melihat isi gua? Arkeolog di Spanyol menemukan gua purba yang sulit dijangkau dan mengerahkan drone untuk melihat isi gua tersebut.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Menggali di Dalam Gua, Arkeolog Temukan Jarum Jahit dan Peniti dari Tulang Berusia 13.000 Tahun
Arkeolog yang menggali di Gua Direkli di Kahramanmaraş, tenggara Turki, menemukan jarum jahit dan peniti dari tulang yang diperkirakan berusia 13.000 tahun.
Penemuan ini menyoroti pentingnya sejarah wilayah tersebut, yang terletak di titik transisi utama dari Mediterania Timur ke Anatolia tengah dan dari Kaukasus ke Mediterania Timur.
Profesor asosiasi Cevdet Merih Erek dari Departemen Arkeologi Universitas Ankara Hacı Bayram Veli menyampaikan Gua Direkli di distrik Döngel, Onikişubat, adalah salah satu permukiman terkemuka yang kaya akan warisan budaya di Kahramanmaraş.
Penggalian, yang dimulai sekitar 18 tahun lalu itu memberikan wawasan penting tentang masa lalu wilayah tersebut. Temuan terbaru dari tahun ini berasal dari sekitar 11.500 SM.
Di antara artefak yang ditemukan adalah jarum tulang yang ditusuk mirip dengan jarum jahit dan peniti modern,
peralatan penting untuk tekstil dan pakaian.
Erek menekankan temuan-temuan ini menunjukkan akar sejarah yang mendalam dari industri tekstil dan pakaian di wilayah tersebut saat ini.
“Orang-orang pada masa itu menciptakan perkakas dan barang-barang industri berdasarkan budaya dan bahan-bahan yang tersedia bagi mereka, kami memiliki bukti signifikan tentang konsumsi domba dan kambing liar di gua tersebut, yang menunjukkan serat atau bahan serupa yang penting untuk tekstil berasal dari hewan-hewan itu,” kata Erek, seperti dilansir Daily Sabah.
Ia menambahkan bahwa kebiasaan budaya ditularkan melalui interaksi regional.
"Saat ini, Kahramanmaraş menonjol secara signifikan dalam tekstil, dengan banyak perusahaan yang mengekspor secara global. Meskipun mungkin tidak ada ekspor pada zaman dahulu, kebiasaan budaya wilayah ini kemungkinan menyebar ke Mediterania Timur dan Anatolia tengah melalui interaksi regional."
Erek juga menyoroti tempat tinggal musiman orang-orang di gua tersebut dan keberadaan sisa-sisa hewan menunjukkan kulit dan bulu hewan dewasa kemungkinan besar digunakan dalam pakaian dan tekstil. Tradisi budaya tekstil dan pakaian yang berkelanjutan di Kahramanmaraş dari masa lalu hingga sekarang terbukti melalui temuan-temuan ini, tegasnya.