Sedang Berkemah, Bocah Ini Temukan Alat Pemahat Berusia 3.000 Tahun, Digunakan Manusia Prasejarah Membuat Sampan
Ayah bocah ini yang ikut berkemah juga menemukan artefak kuno.
Ayah bocah ini yang ikut berkemah juga menemukan artefak kuno.
-
Dimana penemuan perkakas manusia purba ini? Penemuan ini merupakan contoh tertua dari jenis perekat di Eropa dan menjadi bukti kecerdasan Neanderthal.
-
Apa yang digunakan manusia purba untuk membuat perkakas? Sekitar 40.000 tahun lalu, spesies manusia purba Neanderthal tinggal di wilayah yang kini dikenal sebagai Prancis dan menggunakan gagang perkakas yang dibuat dengan menggunakan bahan perekat khusus.
-
Bagaimana perkakas batu manusia purba digunakan? Perkakas dari batu flint umumnya digunakan untuk menggali tanah atau menguliti hewan.
-
Bagaimana peralatan batu itu berusia 130.000 tahun? Peralatan batu itu diperiksa umurnya dengan analisis stratigrafik, cabang geologi yang mempelajari lapisan-lapisan batu.
-
Dimana artefak tanah liat anak-anak zaman Paleolitik ditemukan? Hal tersebut dibuktikan dari penemuan sekitar 500 artefak keramik di lima situs arkeologi di Republik Ceko.
-
Siapa yang menemukan sampan kuno tersebut? Arkeolog membuat penemuan luar biasa di Danau Neuchâtel di Swiss barat, dengan menemukan perahu kayu kuno atau sampan yang sangat terpelihara dengan baik dari Zaman Besi Awal.
Sedang Berkemah, Bocah Ini Temukan Alat Pemahat Berusia 3.000 Tahun, Digunakan Manusia Prasejarah Membuat Sampan
Para arkeolog cilik yang ikut berkemah menemukan sebuah artefak batu berusia ribuan tahun. Para bocah di Amerika Serikat ini mengikuti program pelatihan oleh Milford Marine Institute pada 12 Juli lalu ketika menemukan artefak ini.
Milford Marine Institute mengatakan, seorang peserta perkemahan kelas tiga bernama Quinn May menemukan sebuah pahatan batu kuno selama penggalian tanggal 12 Juli.
“Quinn sangat jeli dan langsung mengenali alat tersebut dan ketika mereka memiliki pertanyaan tentang alat tersebut, mereka akan membawanya kepada saya atau salah satu asisten saya di lokasi penggalian dan kami menjelaskan mereka apakah itu merupakan karya budaya atau apa yang kami sebut kentang Connecticut,” jelas Direktur Milford Marine Institute, Tim Chaucer, dikutip dari CT Insider, Selasa (30/7).
“Tetapi ini merupakan temuan yang cukup signifikan. Kami menemukan kapak beralur penuh pada tahun 2011 yang diperkirakan berusia 4.000 hingga 6.000 tahun di lokasi tersebut, namun kami belum pernah menemukan pahatannya.”
Penduduk asli akan menebang pohon besar, menyalakan api di bagian atas batang kayu dan memotongnya dengan cungkil untuk membuat sampan.
“Saya selalu mengatakan selama bertahun-tahun bahwa mungkin ada sisa-sisa kano di lumpur sungai yang dalam, terputus dari oksigen dan sekarang kami memiliki bukti bahwa mereka benar-benar membuat kano dan kami memiliki salah satu alatnya," kata Chaucer.
Chaucer mencontohkan sifat menarik dari pahatan ini adalah bagian tepinya yang cukup melengkung dan patah pada bagian tepi pegangannya yang sudah sangat aus.
“Jadi, setelah alat itu rusak, apa pun alasannya, pada bagian gagang alat tersebut terlihat jelas bahwa mereka masih menggunakannya sebagai alat pemahat tangan selama bertahun-tahun karena sudah sangat aus pada bagian patahnya,” imbuhnya.
“Jadi, kami memperkirakan alat itu berumur 2.000 hingga 3.000 tahun.”
Ia mengatakan, pengujian di laboratorium akan menentukan umur alat tersebut.
Ayah Quinn, Brad May, juga ikut berkemah pada minggu berikutnya dan menemukan alat penyamak yang sangat tembus cahaya, penemuan penting lainnya menurut Chaucer.
Ini adalah tahun ke-41 Perkemahan Arkeologi/Kebudayaan Asli yang diselenggarakan Milford Marine Institute. Musim ini terdiri dari lima perkemahan, perkemahan pertama dimulai pada 19 Juni.