Mengenal Kapak Perimbas: Asal, Fungsi, dan Jenisnya
Kapak perimbas digunakan untuk memotong kayu, membuat persembahan, dan bahkan sebagai senjata untuk berburu atau melindungi diri dari serangan binatang buas.
Kapak perimbas adalah sebuah alat yang digunakan untuk memotong atau mengiris bahan-bahan keras seperti kayu atau batu.
Mengenal Kapak Perimbas: Asal, Fungsi, dan Jenisnya
Kapak perimbas adalah sebuah alat batu yang digunakan oleh manusia purba untuk keperluan sehari-hari, khususnya untuk aktivitas pertanian, berburu, dan kegiatan sehari-hari lainnya. Alat ini memiliki bentuk yang mirip dengan kapak, namun lebih kecil dan ramping. Kapak perimbas merupakan salah satu artefak arkeologis yang sering ditemukan di berbagai situs prasejarah di Indonesia.
-
Di mana kapak itu ditemukan? Kapak ini ditemukan di lepas pantai Arendal di dasar laut di selat Tromøysund pada kedalaman sekitar 12 meter.
-
Dimana kapak perunggu ditemukan? Arkeolog menemukan lima kapak dari Zaman Perunggu di Distrik Hutan Starogard, Kociewie, Polandia, seperti yang diumumkan oleh Konservator Monumen Provinsi Pomerania.
-
Apa fungsi kapak perunggu? Temuan ini pertama kali dilaporkan oleh seorang penggemar sejarah bernama Denis Konkol, yang kemudian memberitahu pihak berwenang setempat. Di Polandia, dilarang melakukan pencarian artefak dengan detektor logam, baik untuk penggunaan komersial atau pribadi kecuali mendapat izin, dan semua temuan harus dilaporkan dan menjadi milik negara. Setelah melakukan pemeriksaan di lokasi penemuan, arkeolog menemukan kelima kapak tersebut dalam radius beberapa puluh meter, terkubur pada kedalaman 20 hingga 30 sentimeter di bawah lapisan rumput dan humus.
-
Kenapa kapak perunggu ditemukan? Kelima kapak tersebut berasal dari periode 1700 dan 1300 SM dan kemungkinan merupakan penimbunan ritual yang bersifat pemujaan.
-
Dimana kapak tangan itu ditemukan? Komisi Kerajaan AlUla (RCU) Arab Saudi mengumumkan penemuan menakjubkan saat tim arkeologi di situs Qurh di Kegubernuran AlUla menemukan kapak tangan zaman Paleolitik yang diperkirakan berusia lebih dari 200.000 tahun.
-
Dimana kapak persegi ditemukan di Indonesia? Beberapa tempat ditemukannya kapak persegi di Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.
Asal dan Pembuatan Kapak Perimbas
Fungsi kapan perimbas tak terlepas dari zaman ia ditemukan beserta bentuknya. Kapak perimbas ini dihasilkan pada masa zaman batu tua (palaeolitikum), di mana kala itu adalah periode food gathering atau mengumpulkan makanan. Manusia masih nomaden, hidup berpindah-pindah dan tidak menetap.
Kapak perimbas memiliki bentuk yang masih kasar dan belum terbentuk spesifik. Bahkan, tidak jarang yang hanya berupa pecahan batu. Alat ini terbuat dari batu satu sisi yang ketajamannya dapat melintang atau distal. Dalam pengertian ini alat-alat tersebut merupakan serut ujung yang masif.
Kapak perimbas terbuat dari batuan beku yang mudah didapatkan di alam bebas. Di sisi lain, juga digunakan batu obsidian supaya lebih tajam untuk memudahkan memotong. Kapak perimbas ini digunakan dengan cara digenggam, oleh sebab itu terkadang kapak perimbas juga disebut dengan kapak genggam.
Fungsi Kapak Perimbas
Fungsi kapak perimbas pada masa perburuan untuk menusuk hewan dan menggali tanah untuk memperoleh umbi-umbian. Karena bahan dasarnya yang keras, kapak ini bisa untuk memotong hasil buruan yang sama kerasnya dan cukup tebal.
Beberapa dugaan yang masih menjadi perdebatan yaitu fungsi kapak perimbas untuk berburu. Argumen penolakan yang meragukannya yaitu karena kapak perimbas tidak mudah dibawa dan sulit untuk digunakan menyerang binatang di samping banyak alat lain yang yang lebih spesifik kegunaannya untuk berburu.
Fungsi kapak perimbas selain untuk memotong daging hewan juga digunakan untuk menumbuk kacang dan tanaman lain supaya lebih mudah dikonsumsi. Kapak perimbas juga berfungsi untuk merimbas kayu dan serat-serat tumbuhan untuk digunakan sebagai penutup tubuh.
Ciri-ciri Kapak Perimbaas
Untuk lebih mengenalnya, berikut adalah ciri-ciri kapak perimbas:
- Terbuat dari batu kuarsa, kuarsit, basal, atau obsidian.
- Berasal dari kebudayaan zaman paleolitikum.
- Pemangkasan dilakukan pada satu permukaan saja.
- Tajamannya berbentuk konveks (cembung).
- Kulit batu masih melekat pada sebagian besar permukaan batunya.
Jenis Kapak Perimbas
Ada beberapa jenis kapak perimbas yang ditemukan pada masa pra sejarah. Dalam penelitian kapak perimbas yang ditemukan oleh H.R van Heekeren, P. Mark, .P Soejono dan Basoeki pada tahun 1953.
Van Heekeren setuju dengan pembagian tipologi Movius, tetapi kemudian ia membagi lagi kapak perimbas ke dalam 4 tipe khusus, yaitu tipe telapak kuda (horse-hoof), setrika (flat·lron), serut dasar (end-chopper) dan serut samping (side-chopper) (Heekeren, 1972: 40).
Lokasi Penemuan Kapak Perimbas
Lokasi Penemuan Kapak Perimbas adalah sebuah tempat yang menjadi saksi bisu dari keberadaan peradaban manusia prasejarah di Indonesia. Kapak Perimbas merupakan jenis kapak batu yang ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Lokasi penemuan kapak-kapak ini memberikan petunjuk tentang kehidupan manusia purba dan keahlian mereka dalam membuat alat-alat batu.
Selain Situs Sangiran, Lokasi Penemuan Kapak Perimbas juga tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa manusia prasejarah telah mendiami berbagai wilayah di Indonesia dan telah mengembangkan keahlian dalam pembuatan alat-alat batu.
Kapak Perimbas dan Kebudayaan Ngandong
Salah satu kebudayaan prasejarah yang terkenal dengan penggunaan kapak perimbas adalah Kebudayaan Ngandong. Kebudayaan Ngandong diyakini berasal dari zaman Pleistosen, sekitar 50.000 hingga 10.000 tahun yang lalu. Kebudayaan ini ditemukan di Ngandong, lereng gunung Sewu, tepatnya di sepanjang sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah.
Kapak perimbas menjadi alat utama dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Ngandong pada masa itu. Mereka menggunakan kapak perimbas untuk memotong kayu, membuat perisai, dan berbagai kegiatan lainnya. Kapak perimbas yang ditemukan di situs-situs Ngandong umumnya terbuat dari batu andesit yang dihaluskan. Bentuknya yang kecil dan ramping memungkinkan pengguna untuk menggunakannya dengan mudah dan presisi.
Kapak perimbas juga sering dihias dengan ukiran-ukiran yang indah, menunjukkan bahwa masyarakat Ngandong memiliki keahlian seni yang tinggi.
Kebudayaan Ngandong juga dikenal sebagai salah satu kebudayaan purba yang hidup dalam kelompok-kelompok kecil dan berpindah-pindah tempat tinggal. Mereka hidup sebagai pemburu-pengumpul, mengandalkan alam sebagai sumber makanan utama.
Kehidupan mereka yang sederhana namun penuh dengan keahlian dan pengetahuan membuat kebudayaan Ngandong menjadi salah satu kebudayaan prasejarah yang menarik untuk dikaji.